T2OV Chapter 9

79 7 26
                                    

*Chapter 9*
*What?!*

"Ciiee ngambek..Muka mu itu merah Val, hahahaha", Galang teriak dari dapur, lalu tertawa karna dia berhasil mejahili ku. Aku mengabaikannya saja, daripada aku meladeni dia..Nanti dia semakin menjahili ku.

~ ~ ~

Aku lompat ke ranjang, lalu memeluk guling, "Apa-apaan sih Galang ini, membuatku kesal saja-_-", kata ku sambil memeluk guling erat-erat.

"Hey..", aku tiba-tiba mendengar suara serak. Refleks, aku langsung bangun dan ternyata ada sosok perempuan menakutkan di hadapanku. Dia menatap ku dengan penuh kebencian, ternyata dia adalah sosok perempuan penunggu kamar ku! Tunggu, dia kenapa tiba-tiba mengajak ku bicara seperti ini?

"H-hey j-jju-juga", kata ku gugup karna dia begitu menyeramkan. Ia tak memiliki mata sehingga matanya itu berlubang, rambut panjang yang tak ter-urus sampai rambutnya acak-acakan tak karuan, setengah mukanya hancur lebur, aromanya bau busuk..Dia tepat berada di hadapan ku..

(Ps;Kurang lebih seperti ini)

(Ps;Kurang lebih seperti ini)

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Jangan...Dekati..Gaalaangg", teriak dia dengan suara yang serak, lalu dia mendorong ku kasar hingga aku terjatuh dari ranjang.

"A-apa apaan kau ini", aku mulai mengesot mundur hingga terpojok di meja belajarku.

"Ku bilang..Jangan dekati Galang!!", dia berteriak sampai mengeluar darah dari mulutnya.

Perlahan..Dia mulai mendekati ku sambil membawa cutter, "Atau..Ku bunuh kau", katanya sambil menyeringai.

Cih sialan, sepertinya dia suka dengan Galang sampai cemburu jika aku dekat dengan Galang. Dia menodong kan cutter ke leher ku..Tetapi aku berhasil menepis tangannya, lalu aku mengeluarkan pisau dari laci yang ada di meja belajarku. Ya aku selalu menyimpan pisau di laci untuk keadaan darurat. Aku menendang perutnya sampai ia terjatuh, aku berdiri..lalu menginjak perutnya sampai ia berteriak kesakitan. Aku membungkuk, mengunci tangan hantu itu, mengambil cutternya lalu menodongkan pisau ku ke matanya yang bolong itu, "Kau pikir..Bisa membunuhku dengan semudah itu?", kata ku sambil menyeringai. Walaupun aku bukan ahli bela diri, tetapi soal yang begini..Bisa aku tangani karena mata ku ini tajam, jadi refleks ku juga cukup lincah sekali.

"Hahahaha, kau pikir bisa membunuh hantu seperti ku?", dia menertawai ku.

"Jadi..Kau meremehkan ku ya..", aku kembali menyeringai seperti 'psikopat'. Lalu, aku menancapkan pisau ke matanya yang berlubang itu. Dia berteriak kesakitan sambil memegang matanya.

Aku berlari mengambil tali yang menggantung di pintu, konon tali ini bisa memusnahkan hantu, aku mendapatkan tali ini awalnya dari mimpi bertemu dengan seorang kakek, dia memberiku tali ini untuk memusnahkan hantu..Aku kira itu cuma mimpi, tetapi saat aku bangun..Tali ini tiba-tiba berada di genggamanku.

Setelah mengambil tali itu..Aku segera mengikat hantu yang sudah ku lawan tadi, aku mengikatkan tali ini di tubuhnya. Hantu itu semakin kesakitan, aku berbisik ke telinganya.."Hantu rendahan seperti mu..Tidak pantas melawan manusia", "Ttiiiidaaakk", hantu itu semakin berteriak keras, lalu menghilang.

The Tale of ValeriaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang