*Chapter 14*
*Black Shadow is back?!*~ ~ ~
"Huh, ternyata kau lagi?!"
Aku masih ingat saat makhluk itu tiba-tiba menyerangku, untung saja ada Galang yang menyelamatkan ku. Sekarang aku harus bagaimana? Aarrgghh kaki ku tiba-tiba saja lemas karena melihat makhluk ituh yang tingginya hampir 3 meter, tubuhnya sangat kekar tetapi bau amis dan sangat busuk, ku ingatkan sekali lagi ini sangat busuk bahkan lebih busuk dari sampah!.
Kak Amel dari tadi hanya duduk diam di belakang ku. Bahaya jika Kak Amel terus berada disini. Aku harus merencanakan sesuatu.
"Apa yang kau inginkan, hah?!", tanya ku pada makhluk ituh sambil menodongkan pistol.
"Mana bocah hantu sialan ituh?!", cih sekalinya makhluk ituh berbicara, suaranya bising sekali.
"Kau cepat pergi, atau aku yang akan mengusirmu dengan paksa?!", kesal mu pada makhluk ituh. Tapi makhluk itu tak menjawab, dia hanya diam. Apa dia dendam dengan Galang? Tak ada pilihan lain, aku harus membebaskan 'seekor hewan' itu lagi.
"Kakak, apa kau mau membantu ku?", tanya ku pada Kak Amel sambil mengawasi makhluk itu.
"Apa?"
"Tolong ambilkan botol kecil yang berwarna coklat, dan di atas tutup botol itu terdapat pita merah. Botolnya ada di bawah ranjangku, cepat!!" pinta ku pada Kak Amel. Dia pun segera berlari menuju kamar ku.
Makhluk ituh melempar kursi ke arah ku.. *Braakk*
Untung saja aku segera menghindar. Sialan, aku tak bisa menyerang kepalanya secara langsung, dia terlalu tinggi!!!. Hantu itu menendang-nendang barang yang ada di dapur aku berlarian tak karuan *Bruukk*.. "Aaarrgghh!!" Hingga aku terjatuh dan kaki kiri ku tertimpa meja makan, aku berusaha menarik kaki ku tetapi meja ini terlalu berat. Tak ada pilihan lain, sekarang aku pasrah dan hanya mengandalkan indra ku. Aku mulai menutup mata dan mencoba fokus dengan membaca gerakan makhluk itu. Hey sialan! Dia mempunyai cakar, tangannya mulai melayang ke arah ku sepertinya dia akan mencakar-cakar tubuh ku. Refleks aku membuka mata lalu kaki kanan menendang keras meja yang menimpa kaki kiri ku. Dengan cepat aku menahan tangan hantu ituh lalu menancapkan pisau di tangannya "Aaaarrrrggghhh!! Sialan kau bocah kecil!!", teriak makhluk itu sambil memegang tangannya yang ku tusuk tadi.*Dor *Dor *Dor
Aku menembakkan pistol tiga kali ke arah mata makhluk itu tetapi hanya satu peluru saja yang tepat mengenai matanya. Setidaknya aku bisa mengulur waktu agar bisa mengikat hantu ini dengan tali tambang yang ku bawa. Dengan cepat aku berlari ke arah makhluk itu walaupun kaki kiri ku ini sakit tapi aku masih bisa berusaha menggerakkannya. Aku berusaha lari di tumpukan barang yang berserakan, akhirnya aku mulai mengikat tali tambang di kakinya hingga ia melompat lompat dan terjatuh....
'Aarrgghh' sialan!! Makhluk itu berhasil mencakar pipi ku. Aaahh!..Kurasa cakaran ini cukup dalam, tapi tak apa lah setidaknya aku bisa mengikat tali pada kaki nya, karena jika talinya sudah mengikat pasti tali itu akan menempel hingga hantunya menghilang."Ini Val botolnya, kok kaki kamu kelihatan bengkak Val?! Dan pipi mu kenapa berdarah seperti ini?!", kaget Kak Amel.
"Sudah tak ada waktu lagi, ayo kita keluar sebentar dari sini!!", aku menarik tangan Kak Amel sambil berlari agak pincang keluar dari rumah ini.
Huhf,huhf,huhf.. Akhirnya aku dan Kak Amel berhasil keluar. Aku berusaha mengatur nafas sambil memegang lutut kaki karena kelelahan. Aku bersandar ke tembok gerbang, rasanya kepala ku pusing sekali.
"Val, apa maksudnya ini kau punya pistol hah? Dan apa ini Pisau? Pisau darimana? Kakak belum pernah melihatnya", tanya Kak Amel bertubi-tubi.
"Ceritanya panjang, tak bisa ku ceritakan sekarang", Sialan kaki kiri ku sakit sekali, cih. Penglihatan ku semakin buyar.. Aku melihat seorang lelaki yang mengendarai motor dari kejauhan.. Setelah itu, semuanya menjadi gelap.
KAMU SEDANG MEMBACA
The Tale of Valeria
Misterio / SuspensoBerawal dari pertemuan yang tak terduga.. Ketika aku bertemu dengan sosok hantu tampan di sekolahku hingga ia terus saja mengikuti kemana pun aku pergi. "Galang! Berhentilah mengikutiku!", ketus ku. "Tapi aku tak punya tempat untuk pulang", katanya...