*Chapter 17*
*Waktu bersama Gilang part.3**Priitt
Tembakan ke sepuluh..
"Aarrgghh", Gilang tiba-tiba merigis kesakitan sambil memegang bahunya.. Tembakan ke sepuluh nya pun meleset.Semuanya menghampiri Gilang termasuk aku, "Gilang, kamu gapapa?", tanya Sarah sang ketua kelas sambil memegang tangan Gilang.
"Aku gapapa, cuma keram aja kayaknya. Aahh", Gilang masih saja memegang bahunya yang kesakitan.
"Ini semua salah lu sih Valeria!", ketus Siska.
"Sudah, sudah ayo kita bawa Gilang ke UKS saja", kata Pak Ikhsan. Murid lelaki pun membantu Gilang ke UKS.
~ ~ ~
"Val, lu dipanggil Gilang tuh di UKS", kata Sarah.
"Oh ya, makasih", jawab ku tapi Sarah tak menjawab, dia pergi begitu saja ke tempat duduknya.
Aku pergi meninggalkan kelas lalu menuju ke UKS tempat dimana Gilang diobati karena tadi bahunya sakit.
•
•
•
"Gilang..", panggil ku saat memasuki ruang UKS."Akhirnya kamu datang juga Val", jawab Gilang tersenyum.
"Ada apa?", kata ku sambil menghampiri Gilang.
"Aku minta maaf ya Val, tadi gak sempet masukin bola basket yang ke sepuluh", kata Gilang dengan kecewa.
"Iya gapapa Gilang.. Makasih tadi kamu udah mau... Uumm berkorban demi aku",
"Tapi aku Gagal..",
"Kamu terlalu memaksakan diri, aku sudah banyak merepotkan mu Gilang... Maaf, ini semua salahku", entah kenapa aku jadi merasa bersalah sama Gilang. Dia sudah banyak membantu ku. Sedangkan aku? Aku hanya merepotkannya saja, Huh.
"Kenapa kalian berduaan di ruang UKS?", tiba-tiba Pak Iksan datang.
"Saya hanya menemani Gilang Pak", kata ku tersenyum malu.
"Iya Pak, jangan salahkan Valeria. Saya yang menyuruh dia temani saya disini", Gilang yang membela ku.
"Tidak. Saya disini hanya ingin melihat keadaan Gilang saja", kata Pak Ikhsan.
"Bagaimana nilai Valeria Pak? Maaf saya sudah gagal", tanya Gilang dengan kecewa.
"Tenang saja, kalian tak usah khawatir, saya sudah kasih Valeria nilai. Dan untuk Gilang nilai tambahan karna sudah mau membantu temannya", jelas Pak Ikhsan sambil tersenyum.
Aku dan Gilang senang sekali mendengarnya, "Terimakasih Pak!" jawab kami bersamaan.
"Kalau begitu saya keluar dulu, karna masih ada kelas lain yang harus sama bimbing. Jika Gilang sudah baikan, kalian boleh kembali ke kelas", Pak Ikhsan sambil tersenyum lalu beliau pun pergi meninggalkan kami berdua.
"Syukurlah kita dapet nilai ya Gilang, ini semua berkat mu", kata ku menghela nafas lega.
Gilang tersenyum, "aku udah baikan nih, kita ke kelas sekarang".
Aku membalasnya dengan anggukan.
~ ~ ~
*Krriinngg*
*Bel pulang berbunyi*Aku membereskan buku-buku yang berserakan di atas meja tempat ku belajar. Begitu pun dengan Gilang melakukan hal yang sama dengan ku. Setelah selesai aku menggandong tas lalu siap untuk pulang.
"Kau sudah siap Val?", tanya Gilang.
"Ya", jawab ku singkat.
"Baiklah, ayo kita pulang", ajak Gilang sambil membantu ku berdiri.
"Kau yakin bisa mengendarai motor dengan bahu mu yang sakit tadi? Nanti kalau kumat lagi tuh sakit bahu nya gimana? Siapa yang repot? Aku kan gak bisa ngendarain motor. Aku cuma bisa ngendarain sepeda. Aku sudah banyak merepotkan mu.... Maafkan aku Gilang..", jelas ku panjang lebar.
"Udah gapapa Val. Aku gak bisa membiarkan mu berangkat sendiri, pulang sendiri apalagi kamu sedang sakit kaki, ya kan?", jawab Gilang yang malah berbalik tanya kepada ku.
"Uumm iya sih.. Tapi aku kan bisa jalan kaki.... Mungkin",
Hening, aku dan Gilang melewati lorong lorong yang sepi. Begitu sampai di parkiran sekolah aku melihat Sarah, Siska, dan Lika yang sedang diam di dekat motor Gilang.
"Permisi..", kata Gilang dengan sopan. Tapi mereka tidak mau berpindah tempat.
"Eh Val, pulang bareng kita yuk?, ajak Sarah sang ketua kelas itu yang tiba-tiba baik pada ku. Ya dia hanya berakting baik di depan Gilang.
"Tidak usah, Valeria bareng dengan aku saja", tegas Gilang.
"Ayolah Val... Kamu mau kan?", Siska memaksa ku.
"Kalian pulang bertiga saja. Valeria pulang dengan ku", lagi-lagi Gilang yang menjawabnya.
Gilang berusaha menerobos halangan mereka bertiga. Dan dia berusaha menyalakan motornya.
"Val, kamu tunggu di gerbang. Nanti aku nyusul", perintah Gilang.
Sesuai permintaannya, aku pergi ke gerbang.. Dan sialnya di sana ada Lintang dan Bianca. Ngapain mereka berdua ada di gerbang? Aku hanya mengabaikannya dan menunggu Gilang di dekat gerbang.
Bianca dan Lintang menyadari keberadaan ku, lalu mereka berdua menghampiri ku.
"Eh anak aneh, mana Gilang?", tanya Bianca dengan nada bicara yang sepertinya membenci ku. Dan ya, dia memang membenci ku.
"Uumm anu... Di-dia.. Ada di parkiran sekolah", jawab ku sambil menunjuk arah jalan ke tempat parkiran sekolah.
"Lu dan Gilang.. Tadi berangkat sekolah bareng, ya kan?!", kata Bianca yang lalu menarik dasi seragam ku.
Aku hanya diam tak bisa menjawab pertanyaan Bianca. Karena aku takut dia semakin membully ku. Aku mendengar ada suara motor, sepertinya itu motor Gilang. Saat Gilang terlihat oleh Bianca dari kejauhan, dia melepaskan cengkraman tangannya yang memegang dasi ku dengan sangat kasar.
"Hai Gilang..", sapa Bianca yang sedikit melambaikan tangannya ke Gilang.
"Hai Bianca, Lintang", Gilang berbalik sapa dengan mereka dengan sikap sopan nya yang khas. Dia memang anak yang baik dan pandai bergaul. Tapi aku belum pernah melihat Gilang dekat dengan siswa lelaki di kelas.
Lintang tidak menjawab sapaan Gilang, dia hanya diam mematung di belakang Bianca. Semenjak kejadian itu... Dia jadi agak aneh dan takut jika melihatku, tidal seperti biasanya.
"Val, ayo naik", kata Gilang.
"Eh Valeria.. Nanti kalau besok-besok kamu butuh teman untuk pulang, dengan kita aja ya", kata Bianca sambil senyum terpaksa.
"Iya, lain waktu ya", jawab ku biasa saja.
~ ~ ~
"Val, aku mau jenguk Galang dulu di rumah sakit. Kamu mau ikut kan? Kalau kamu ikut, dia pasti akan senang sekali loh",
"Iya aku ikut kok. Aku penasaran juga dengan keadaan dia sekarang",
"Besok Galang sudah di bolehkan pulang", kata Gilang dengan nada bicara yang kelihatannya senang sekali adik nya itu sudah diperbolehkan pulang.
"Aku ikut senang mendengarnya".
~ ~ ~
A'yo Ladies and Gentlemen (≧∇≦)/ Mimin update *har *har ヽ(*≧ω≦)ノ
Huhuhu sorry ye telat update ToT *miminbdmd(mikirin dia yg gak peka) *plak :v (mimin curhad gak penting bat).
Ok readers, jadi ini chapter pendek ye (T▽T) mimin marathon ngetik di hp selama tiga hari cuma dapet segituh ToT (admin so sibuk) *plak :v.
See next Chapter (´∀')/ *(admin geje yg tidak patut dicontoh)* :v
Salam damai admin Hime
(~‾ ‾)~
KAMU SEDANG MEMBACA
The Tale of Valeria
Mystery / ThrillerBerawal dari pertemuan yang tak terduga.. Ketika aku bertemu dengan sosok hantu tampan di sekolahku hingga ia terus saja mengikuti kemana pun aku pergi. "Galang! Berhentilah mengikutiku!", ketus ku. "Tapi aku tak punya tempat untuk pulang", katanya...