*Chapter 15*
*Waktu bersama Gilang*~ ~ ~
Aku terbangun di pagi hari yang cerah dengan suara-suara burung bernyanyi merdu di pohon dan sarang mereka. Aahh kaki ku sakit sekali, aku pun berjalan pincang dan perlahan melangkah menuju toilet yang ada di dekat kamar ku. Selesai mandi, aku segera memakai seragam untuk siap ke sekolah walaupun kaki ku sakit dan muka ku memar karena luka cakaran kemarin. Tapi aku tetap semangat sekolah bukan karena aku rindu dengan teman-teman tapi aku hanya takut ketinggalan pelajaran. Bagiku satu materi pelajaran saja yang tertinggal itu sangat disayangkan.
Dengan malas aku mempersiapkan buku-buku pelajaran yang akan dibawa hari ini. Semuanya sudah selesai, aku mengikat rambut agar terlihat rapih lalu menutupi luka cakaran yang cukup dalam ini dengan perban yang kubuat berbentuk persegi setelah itu di tempel ke pipi wajah ku dengan menggunakan Hansaplas. Aku menggandong tas, perlahan berjalan keluar sambil meraba-raba tembok agar tidak jatuh.
Perlahan aku menuruni anak tangga sambil bernyanyi " 'Watashi wa shiawase datta yo' Kaze no you ni kiete shimau koe ni awatete
Boku wa kimi no namae wo yonda
Furikaeta sono egao wa kanashii kurai kirei datta nda yo..."
*( 'Aku merasa sangat bahagia'
Dengan cepatnya suara itu menghilang bagaikan angin
Aku pun memanggil namamu
Mengingat kembali senyum itu cukup membuatku merasa sedih)*"Haru no nakade", sambung seorang lelaki, *(Di musim semi itu)*
Aku melirik lelaki itu.. dan ternyata Gilang? Ngapain pagi buta begini dia ada disini? "Hey Gilang rupanya kau tau lagu ituh, hehehe" kata ku sambil tersenyum malu.
"Hehehe iya dong", Gilang menghampiri ku lalu merangkul bahu dan membantu ku menuruni anak tangga. Kok aku jadi berdebar gini ya ._.
"Naahh ini dia pasangan baru akhirnya datang..Kakak sudah menyiapkan kalian sarapan nih", kata Kak Amel sambil tersunyum jahil pake ngatain pasangan baru segala-_-
"Apa sih Kak.. Gilang ini teman baik ku, ya kan Gilang?",
"Hehehe teman.. Iya Val", jawab Gilang tersenyum.
"Kalo lebih dari teman juga gapapa kok", kata Kak Amel sambil tersenyum miring.
"Hmmm-_-", gumam ku.
Gilang membantu ku duduk di sofa ruang tamu, kemudian Kak Amel datang membawakan dua piring nasi goreng untuk ku dan Gilang.
"Aduh maaf ya.. Kalian berdua jadi makan di ruang tamu deh, habisnya kursi,meja makan pada rusak..", kata Kak Amel
"Iya gapapa kok Kak Amel", jawab Gilang dengan senyuman ramah.
"Yaudah, kalian sarapan berdua ya.. Kakak mau beres beres dulu.. Daaahh", Kak Amel pun pergi. Aku dan Gilang hanya makan berdua saja, hening... Gilang hanya fokus dengan makanannya.
"Eh ngomong-ngomong, kenapa kamu bisa ada disini?", tanya ku pada Gilang yang memulai pembicaraan.
Gilang menelan makanannya lalu menjawab "Ya aku mau jemput kamu lah Val, sekalian kita berangkat sekolah bareng",
"Loh kok tumben", kata ku sambil mengangkat satu alis.Gilang menyimpan piring kosong ke meja yang ada di depannya, lalu mengelap mulut dengan tisu "Ya karena kaki mu lagi sakit pasti gak bisa naik sepeda jadi aku jemput. Sudah, ayo berangkat", Gilang tiba-tiba menarik tangan ku lalu membantu ku berdiri.
Aku melihat motor Gilang yang dipakirkan di halaman rumah ku, "Hey kita naik motor?", tanya ku heran pada Gilang, karena setau ku tidak ada yang boleh membawa motor ke sekolah.
KAMU SEDANG MEMBACA
The Tale of Valeria
Misterio / SuspensoBerawal dari pertemuan yang tak terduga.. Ketika aku bertemu dengan sosok hantu tampan di sekolahku hingga ia terus saja mengikuti kemana pun aku pergi. "Galang! Berhentilah mengikutiku!", ketus ku. "Tapi aku tak punya tempat untuk pulang", katanya...