*Chapter 18*
*Menjenguk Galang*Tiba-tiba Gilang menghentikan laju motornya di depan sebuah.. Toko bunga? Loh ngapain dia ke toko bunga?.
Dia mempakirkan motornya tepat ditempat parkir yang tersedia di depan toko bunga.
"Kenapa kita berhenti disini?", tanya ku pada Gilang.
"Aku mau beli bunga melati buat Galang", jawab Gilang.
"Emang di toko bunga ada bunga melati ya?", tanya ku heran.
"Kalo di toko ini sih ada. Toko ini sudah menjadi langganan ku", jelas Gilang. "Sudahlah ayo masuk", lanjutnya sambil melangkahkan kaki nya memasuki toko bunga.
Saat aku memasuki toko bunga, aku terkagum melihat ada banyak berbagai rangkaian bunga yang tersusun rapih.
"Selamat datang Gilang", sapa si penjaga toko dengan senyum yang ramah.
"Eh Mbak Anna apa kabar?", tanya Gilang basa basi.
"Baik kok Gilang", jawab seorang yang bernama Anna. Kira-kira dia berumur 30 tahun.
"Cie Galang punya pacar", kata mbak Anna menggoda sambil menyenggol bahu Gilang.
"Hahaha, apaan sih mbak ini", kata Gilang tertawa kecil. "Oh iya mbak ini Valeria, teman sekolah ku", "Valeria ini Mbak Anna, dia temen Ibu ku", Gilang mengenalkan aku dengan Mbak Anna.
"Valeria", kata ku sambil mengeluarkan senyum ramah.
"Waah kamu cantik ya Valeria.. Cocok loh sama Gilang", goda Mbak Anna sambil mencolek tangan Gilang. Aku hanya tersenyum malu. Kok deg deg-an gini ya ._.
"Hahaha, ngomong apa sih Mbak ini. Oh ya, bunga yang biasa aku pesen ya Mbak", kata Gilang mengode Mbak Anna supaya diambilkan bunga melati.
"Ok Gilang", kata Mbak Anna sambil mengedipkan satu matanya. Mbak Ana pun pergi mengambil bunga.
Hening, kami berdua hanya melihat lihat rangkaian bunga yang tersusun rapih di semacam rak.
"Kenapa kamu suka membawakan Galang bunga melati?", tanya ku padanya yang memulai pembicaraan.
"Karna aku suka bunga melati, hehe", jawabnya pake nyengir segala-_ dia yang suka tapi dikasih ke Galang, gimana sih-_
"Oohh",
Beberapa saat kemudian.. Mbak Anna datang membawa bunga melati yang disusun rapih, aku terkagum melihatnya. Bunga melati yang sangat harum sampai bau nya tercium oleh ku.
Aku berfikir sejenak... Masa sih aku gak bawa apa-apa buat Galang? Ah aku mau bawa bunga itu aja buat Galang.
"Mbak Anna, saya mau beli bunga mawar merah sama putih ada?", tanya ku pada Mbak Anna.
"Ada kok Valeria.. Silahkan pilih di sebelah sana", jawabnya sambil menunjuk tempat bermacam-macam bunga mawar.
Aku pergi melangkahkan kaki ku menuju tempat yang di maksud Mbak Anna. Waaahh!! Keren!! Banyak rangkaian bunga mawar yang sangat menarik, sampai bingung harus pilih yang mana buat Galang.
"Hey", seseorang tiba-tiba menepuk bahu ku. Aku menoleh ke belakang "Eh Gilang..", kaget ku.
"Ngapain beli bunga mawar?", tanya Gilang dengan heran sampai memiringkan kepalanya ke sebelah kanan.
"Uumm buat Galang", jawab ku singkat tanpa menoleh Gilang.
"Aku tunggu diparkiran ya Val", kata Gilang lalu aku hanya menganggukkan kepala.
KAMU SEDANG MEMBACA
The Tale of Valeria
Mystery / ThrillerBerawal dari pertemuan yang tak terduga.. Ketika aku bertemu dengan sosok hantu tampan di sekolahku hingga ia terus saja mengikuti kemana pun aku pergi. "Galang! Berhentilah mengikutiku!", ketus ku. "Tapi aku tak punya tempat untuk pulang", katanya...