*Chapter 21*
*Galang Pulang..*#Author P.O.V
Lelaki itu duduk berhadapan dengan sang ketua.
"Lapor ketua", kata lelaki itu yang memulai pembicaraan.
"Ada apa?", sahut sang ketua.
"Ada berita buruk",
"Berita apa?",
"Galang.. Dia sudah...", lelaki itu memotong perkataannya.
"Tunggu... Galang? Oohh jadi dia.. Ya ya ya aku ingat sekarang", kata ketua itu sambil memegang dagu nya. "Ada apa dengan dia?", lanjutnya.
"Dia sudah KEMBALI", jawab orang yang berhadapan dengan ketua nya sambil menekan kata 'Kembali'.
"Apa?!", kaget ketua itu yang menggebrakkan meja yang ada di depan nya."Ikuti dan selidiki dia terus..Ricky", lanjutnya sambil menyeringai.
"Baiklah...Alvin", jawabnya menyeringai juga.
~ ~ ~
"Huuuaaaa Galang pulaang..", kata Galang dengan semangat membuka pintu rumah. Di sana ada Bi Inah yang sedang beres beres rumah.
"Eehh nak Galang atos uih", sapa Bi Inah dengan senyuman. (*atos uih: udah pulang).
"Iya Biii... Kangen ya sama aku hahaha", gurau Galang dengan santai merebahkan dirinya di sofa.
"Muhun atuh Bibi teh sono pisan ka Galang", (*iya atuh Bibi kangen banget sama Galang).
"Eh Bi, Ayah sama Mamah kemana?", tanya Galang.
"Nuju didamel atuh",*(lagi kerja atuh).
"Ayah sama Mamah lagi sibuk kerja Galang... Nanti pulangnya agak larut malam..", jawab Gilang sambil kerepotan mengangkat tas berat.
"Oohh", Galang hanya ber oh ria dan masih merebahkan dirinya di sofa. Dia berfikir rumah ini banyak yang berubah terutama perabotannya yang serba baru, bangunannya masih terlihat kokoh tanpa ada retakan sedikit pun. Rumah mewah beringkat tiga, dengan halaman rumah yang super luas, kolam renang, taman super megah dengan adanya banyak pohon, bunga, ayunan dan kolam ikan.
Galang selalu berfikir mengapa orang tuanya menginginkan rumah semewah ini jika yang tinggal hanya dia,Gilang,Bi Inah, dan kedua orang tuanya tapi terkadang Pak Herry supir Ayah suka menginap disini. Banyak kamar tamu yang tak terpakai di rumah ini, mulai dari kamar tamu yang luas hingga kamar tamu yang agak sempit.
"Galang, sekarang kamu tidur sana", suruh Gilang.
"Gak mau ah, aku mau nuggu Ayah sama Mamah pulang", kata Galang dengan santai menyalakan televisi.
"Ayo istirahat laahh.. Besok kamu mau ikut sekolah kan?", suruh Gilang memaksa.
"Aku mau ketemu Mamah", jawab Galang tetep gak mau nurut.
"Mau jemput dia pagi-pagi kan?", tanya Gilang dengan senyum jahil nya menatap Galang.
"Uuumm oh iya! Ok deh aku tidur", kata Galang dengan semangat berlari menuju kamarnya dan menaiki anak tangga dengan cepat. Dia kebingungan saat di lantai dua terlihat banyak pintu yang tak ia ketahui.
"Gilang!! Kamar ku dimana?!", teriak Galang dari lantai dua.
Gilang yang mendengarnya dari lantai bawah hanya menepuk jidat melihat kelakuan adik nya itu. Dia kira Galang lari ke lantai dua ituh sudah tau dimana letak kamarnya tapi ternyata dia tak ingat sama sekali. Apalagi ini televisi gak dimatiin sama Galang-_- .
KAMU SEDANG MEMBACA
The Tale of Valeria
Детектив / ТриллерBerawal dari pertemuan yang tak terduga.. Ketika aku bertemu dengan sosok hantu tampan di sekolahku hingga ia terus saja mengikuti kemana pun aku pergi. "Galang! Berhentilah mengikutiku!", ketus ku. "Tapi aku tak punya tempat untuk pulang", katanya...