*Chapter 24*
*Bersama Hujan*"Aaarrrgghh", "huuhh..." Galang berusaha menahan amarahnya dengan menarik nafas dan mengeluarkannya lewat mulut, kemudian ia jongkok menyesuaikan tinggi badannya dengan Tasya, "Hey Tasya.. Maafin Galang ya udah kasar, marah-marah sama kamu", ujar Galang dengan senyum manis yang terpaksa.
"Hey kok senyumnya gituh sih", kata Valeria sambil menyenggol bahu Galang yang senyum terpaksa.
"Iya iya nih sekarang senyumnya tulus", Galang masih berusaha mengeluarkan senyuman tulusnya.
"Nah gitu dong, akrab sedikit napa sama anak kecil", ujar Valeria.
"Cih", Galang hanya memutarkan bola matanya dengan malas lalu berdiri kembali.
Valeria menatap Tasya dengan rasa kasihan. Dia tak habis pikir anak sekecil Tasya sudah meninggal dunia, pasti dia tidak tenang di alam sana sampai kembali ke dunia dengan wujudnya yang seperti ini. Valeria yakin Tasya bukan lah anak yang berbahaya, ia hanya anak polos yang sedang berkeliaran di alam bebas.
"Kak Galang ganteng ya kalau lagi senyum, hehehe", kata Tasya dengan logat bicara bak anak kecil yang lugu.
"Yaelah aku emang udah ganteng dari lahir", kata Galang dengan menyeringai sombong dan percaya diri.
"iiidiihh", Valeria mencubit perut Galang dengan gemas.
"Auuww apaan sih sakit tau Val", Galang mengusap-ngusap perutnya yang dicubit oleh Valeria.
"Tasya.. Kenapa kamu mengikuti Galang? Apa ada hal yang ingin kamu sampaikan kepada Galang? Belakangan ini juga aku sering liat kamu mengikuti Gilang, kamu juga pernah duduk di sebelah bangku kosong yang ada di tempat duduk ku, ya kan?", tanya Valeria baik-baik.
"Sebenarnya..."
*Krrriingg
Bel pulang berbunyi dan itu membuat Tasya kaget sehingga ia menghilang dengan sendirinya. Valeria dan Galang melihat kesana kemari mencari Tasya tapi ia tak memunculkan dirinya lagi.
Siswa dan siswi mulai berhamburan meninggalkan kelasnya masing-masing meskipun keadaan di luar sedang hujan deras. Sementara Galang dan Valeria masih tetap berdiri di luar kelas.
"Sekarang kalian boleh pulang, tapi jangan diulang kembali kejadian tadi", kata Bu Silvi memperingati Valeria dan Galang.
"Baik bu, kami tidak akan mengulanginya lagi", jawab mereka berdua dengan kompak.
Valeria dan Galang masuk kelas. Tampaknya di kelas hanya ada Gilang yang sedang membereskan barang barangnya, sedangkan murid yang lain sudah pulang. Hanya ada mereka betiga di dalam kelas.
"Galang, kamu bawa jas hujan?", tanya Gilang.
"Engga", jawabnya singkat.
"Kalau gituh aku pulang duluan", dengan cuek Gilang meninggalkan kelas sehingga di dalam kelas hanya ada Valeria dan Galang saja.
Setelah Galang selesai merapihkan barang-barangnya ia pun melangkahkan kakinya keluar kelas, sedangkan Valeria masih duduk dibangkunya sambil menatap hujan. Entah apa yang membuat Valeria terhanyut kedalam pikirannya sampai ia melamun seperti ituh. Galang menghampiri Valeria dan menarik tangannya mengajak ia pulang tapi Valeria hanya menggelengkan kepalanya tanpa mengeluarkan sepatah kata pun.
"Kenapa?", tanya Galang.
"Diluar hujan", jawabnya singkat.
"Memangnya kenapa kalau hujan?",
"Aku hanya tak mau hujan hujanan, ibu ku selalu melarang ituh", Valeria masih menatap keluar jendela tanpa melirik Galang sedikit pun.
"Ayolah itu menyenangkan", Galang kembali menarik tangannya dan entah kenapa Valeria tidak bisa menolak ajakan Galang.
KAMU SEDANG MEMBACA
The Tale of Valeria
Misterio / SuspensoBerawal dari pertemuan yang tak terduga.. Ketika aku bertemu dengan sosok hantu tampan di sekolahku hingga ia terus saja mengikuti kemana pun aku pergi. "Galang! Berhentilah mengikutiku!", ketus ku. "Tapi aku tak punya tempat untuk pulang", katanya...