T2OV Chapter 19

55 7 5
                                    

*Chapter 19*
*Kekesalan Gilang*

~ ~ ~

"Loohh Valeria.. Kenapa pipi kamu pakek hansaplas gini? Kaki kamu pakek perban, kenapa?!", kaget Galang yang meraba-raba pipi ku.

"Aduh gapapa kok Galang, aku cuma jatoh kok, hehehe", jawabku asal.

"Jangan bohong", Galang menatapku dengan tajam. "Kamu lupa ya kalo aku ini sixth sense juga, aku tau mana yang berbohong dan mana yang jujur", lanjut Galang.

"Yaampun-_ Iya iya ini aku habis ngelawan yang hantu hitam itu loh, kamu kan pernah melawannya waktu ada di rumah ku. Nah dia muncul lagi lalu menyerangku dan kaki ku tertimpa meja makan, pipi ku terkena cakaran hantu itu", jelas ku panjang lebar.

Perlu kalian tau ya, punya teman sixth sense tuh memang agak gak enak gituh, soalnya dia gak bisa ditipu, gak bisa dibohongi-_. Tapi ada serunya juga, kita jadi bisa tau pengalamannya saat melihat makhluk yang tak kasat mata lewat cerita cerita mereka. Jadi jangan menyebut mereka aneh, karena mereka sama hal nya seperti kalian yang manusia biasa, hanya saja mereka itu 'special' dan berbeda dari yang lain.

"Seandainya aku ada disana..", kata Galang dengan kecewa.

"Sudahlah gapapa Galang, aku baik baik aja kok", kata ku sambil tersenyum mengelus rambut Galang.

"Aku senang.. Ada yang menemani ku disini selain Gilang..", perlahan.. Galang menutup matanya sambil tersenyum.

~ ~ ~

#Gilang P.O.V

Selama perjalanan aku tak kuasa menahan air mata. Rasanya hati ini sakit,sesak,hancur saat Galang menanyakan soal Ibu, Ayah dan aku hanya bisa menjawabnya dengan basa basi.

Dengan cepat aku melajukan motorku, mungkin ini hal yang gila karena aku mengendarai motor ugal-ugalan sampai ada sopir angkot teriak yang mengatai ku "Anjink! kalo nyetir motor tuh yang bener", "Woi hati hati dong goblok!", tapi aku hanya mencuek kan mereka. Aku hampir saja menabrak sebuah truk, mobil, motor, dan pejalan kaki yang sedang menyebrang jalan.

Aku mengabaikan semua itu. Karena kesabaran ku sekarang sudah habis. Aku kesal dengan mereka yang tak memperdulikan Galang. Aku akan menyusul mereka ke kantor nya!.



Aku mempakirkan motor di tempat parkir yang ada di perusahaan Ayahku ini. Aku tidak tau jelas perusahaan apa ini, aku tau tempat ini karena dulu aku pernah diajak kesini oleh Ayah, untung saja aku masih ingat tempatnya dan ruangan kantor yang ditempati Ayah ku.

Setelah selesai mempakirkan motor, aku masuk ke dalam perusahaan itu dan ya tak berbeda jauh dengan dulu karena bangunannya masih kokoh dan luas.

Tak perlu basa basi lagi dengan tempat ini.. Aku berjalan menuju tempat Ayah ku. Karena aku lupa dimana tempat Ibu ku, jadi lebih baik ke tempat Ayah ku saja. Aku melihat di depan pintu kantor nya ada sekretaris Ayah ku. Dengan kurang sopan aku menerobos begitu saja.

"Eits, ada keperluan apa anda kesini?", tanya seorang sekretaris perempuan itu yang bernama Almira.

"Saya ingin bertemu dengan Ayah", tegas ku.

"Maksud anda Pak Charles?", tanya sekretaris itu lagi.

"Iya", jawab ku singkat. Charles, itu nama Ayah ku.

"Apa anda sudah membuat janji dengan Pak Charles?", dia masih saja mencegah ku untuk masuk ke ruang kerja Ayah.

"Halah banyak bacot lu! Kagak usah pakek janji janji ribet segala lah, gue ini anaknya!", mungkin ini sedikit kasar dan tidak sopan. Tapi kesabaran ku sudah habis dan aku tak bisa berlaku seperti layaknya anak Ayah ku yang dikenal sopan santun dan tatakrama nya yang baik.

The Tale of ValeriaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang