The Negotiation

11.1K 1K 194
                                    

Disclaimer : All Naruto Characters belong to Masashi Kishimoto.

"Uchiha-sama, silakan masuk. Anda sudah ditunggu oleh Hiashi-sama dan para tetua Hyuuga."

Sasuke mengangguk pada salah satu pengawal Hyuuga yang mengantarnya.

Sasuke mengibaskan salju yang menempel di kimono abu-abunya. Lalu masuk ke ruangan yang ditunjukkan pengawal tadi.

Semua orang  yang hadir di ruangan itu langsung berdiri ketika Sasuke datang.

"Selamat datang di kediaman Hyuuga, Uchiha-sama." Hiashi membungkuk pada Sasuke.

Sasuke balas membungkuk. "Hyuuga...sama"

Lidah Sasuke terasa kaku saat menambahkan suffix yang amat jarang dia gunakan kecuali untuk meledek seseorang.

"Silakan duduk."

Sasuke duduk di lantai tatami berhadapan dengan Hiashi dan dikelilingi oleh para tetua di kiri dan kanannya. Sasuke membuka pahanya. Ia duduk bersila. Dan menyadari kesalahannya saat itu juga.

Hiashi dan semua anggota keluarga Hyuuga duduk secara seiza.

Tentu saja, mereka adalah klan terhormat.

Sasuke tidak mempedulikan itu dan tetap mempertahankan posisi duduknya. Bagaimanapun kuatnya Sasuke, jika disuruh duduk dengan melipat kaki seperti itu pasti akan sangat tidak nyaman dan membuat kesemutan. Percayalah, Sasuke sudah mencobanya saat pemakaman kedua orangtuanya.

"Jadi, bisa kita mulai saja, para Hyuuga-sama?" Sasuke membuka suara menatap para tetua di samping kiri dan kanannya. Juga Hiashi yang duduk di hadapannya.

Sasuke meringis dalam hati ketika menyadari para tetua Hyuuga yang seperti kumpulan bunshin karena mereka terlihat hampir sama. Rambut cokelat panjang, dahi yang bersih, dan mata perak. Kecuali Tokuma Hyuuga tentunya. Yang sekarang duduk di samping kanan Hiashi dan memberikan tatapan tajam pada Sasuke.

Bencana genetika. Sasuke bergumam dalam hati.

"Baiklah. Terima kasih atas kesediaan Anda menghadiri pertemuan sederhana ini." Hiashi yang duduk di hadapan Sasuke membuka pertemuan.

"Seperti yang anda ketahui, Uchiha-sama. Kami akan membantu membangun klan Anda." Hiashi menarik napas. "Dengan cara menikahkanmu dengan Hinata Hyuuga puteri sulung saya sendiri."

"Aku tahu." Sasuke menatap Hiashi. "Dan aku bertanya-tanya apa motifmu menyerahkan anakmu kepadaku."

"Uchiha-sama. Tolong jaga bicaramu."

Sasuke melirik kepada Hyuuga Tokuma yang balik menatapnya tajam. Namun tetap tenang.

"Aku hanya berpendapat. Apa kebebasan berpendapat tidak berlaku di sini?"

"Uchiha-sama..." Hiashi menatap langsung ke bola mata Sasuke.

"Tokuma, jangan memaksakan standard Klan Hyuuga terhadap orang lain." Hiashi beralih kepada Tokuma yang duduk seiza di samping kanannya.

Oh, jadi Sasuke adalah orang yang berada di bawah standard Hyuuga. Mungkin Sasuke dianggap rakyat jelata oleh mereka. Bahkan mungkin dianggap sebagai kasta paling hina.

"Aku ini Uchiha yang tidak bisa bermulut manis. Bukankah kalian sudah tahu sifat para Uchiha?"

"Jadi, kau menolak Hinata Hyuuga sebagai calon istrimu?" Hiashi bertanya pada Sasuke.

"Kenapa harus Hinata Hyuuga? Kau bisa memberiku bunke yang lain."

"Kalian sudah saling mengenal jadi akan lebih mudah bukan?"

Sealed DestinyTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang