Upside Down (Edisi Revisi)

12.3K 1K 357
                                    

Chapter ini agak panjang... Dan mungkin bertele-tele bagi my lovely readers. Maafkeun atuh lah

Di revisi demi kenyamanan pembaca.

Thank you LovelyReia for being my beta. *Sodorin Uchiha Andika.

Enjoy

Hinata berjalan gugup di samping Sasuke yang tetap dingin.

Mereka menyusuri pertokoan Konoha yang sudah mulai ramai di pagi hari. Sesekali lengan mereka bersentuhan karena banyak orang yang berlalu lalang di sekitarnya.

"Ano, Uchiha-sama..." Hinata menundukkan wajahnya. "Kita akan pergi kemana?"

Hinata menunduk menatap kotak bento di tangannya.

"Nanti juga kau akan tahu."

"Sou ka..."

Hinata tidak berani bertanya lagi.

Padahal tadi ia hanya berniat mengantarkan makan siang untuk Sasuke. Ia ingin mulai perlahan-lahan mendekatkan diri pada Sasuke. Dan sedikit demi sedikit mengenal kepribadiannya. Karena bagaimanapun, Sasuke akan menjadi pendampingnya seumur hidup.

Setelah ia mencurahkan perasaannya dan semua kegundahan hatinya pada Kurenai-sensei, Hinata berjanji ia tidak akan takut lagi pada Uchiha Sasuke, tidak akan lari lagi. Ia akan menjadi Hinata yang menyenangkan dan baik hati pada semua orang. Termasuk pada Uchiha Sasuke.

Mungkin Sasuke agak terkejut dengan kedatangan Hinata karena ia langsung menghunuskan Kusanagi-nya ke wajah Hinata dan bertanya 'Apa maumu.' Sharingannya aktif dan dalam mode waspada. Mungkin Sasuke mengira Hinata akan menyerangnya lagi.

Namun setelah Hinata menjelaskan bahwa ia ingin lebih mengenal satu sama lain, tiba-tiba Sasuke mengajaknya ke suatu tempat.

"Apa kau bisa berlari dengan cepat?"

Terdengar suara Sasuke yang datar.

Berlari? Tentu saja ia bisa berlari. Hinata adalah kunoichi tercepat di angkatannya.

"Aku... Bisa." Jawab Hinata.

"Bagus. Ikuti aku."

Sasuke melesat meninggalkan Hinata.

Hinata segera menyusul Sasuke.

Sekuat tenaga Hinata menjajarkan posisinya dengan Sasuke. Ia tidak mau dianggap lemah.

Sesekali Hinata melihat Sasuke menoleh kepadanya dan memperlambat larinya.

Apakah ia menunggu Hinata?

Hinata segera menyingkirkan pikiran itu.

Jangan terlalu percaya diri, Hinata.

Hinata menggelengkan kepalanya.

Tiba-tiba wajah Hinata membentur sesuatu yang keras.

"Ittai..." Hinata mengusap hidungnya.

Sakit sekali. Seperti membentur tulang.

Dan memang tulang karena yang ditabrak Hinata tadi adalah punggung Sasuke.

"Ceroboh sekali..."

Sasuke memberikan deathglare kepada Hinata.

"S-sumimasen." Hinata membungkuk. Rasa takutnya kembali muncul.

"Ikuti aku."

Hinata berjalan mengikuti langkah Sasuke. Ia tidak tahu dimana ia berada. Ia hanya dikelilingi reruntuhan bangunan.

Sealed DestinyTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang