Confession

9.7K 873 191
                                    

Disclaimer: Masashi Kishimoto

Meet my beta @LovelyReia. Thanks beib for your help.

Enjoy.

"Hinata-sama. Jangan menunduk."

Seorang bunke wanita menghardik Hinata.

"Ah... Sumimasen, Nozomi-san."

Hinata membungkuk untuk meminta maaf.

Nozomi Hyuuga mengerutkan
keningnya. "Anda akan menjadi representasi Klan Hyuuga. Jangan merendahkan martabat Hyuuga karena keteledoran anda."

Hinata merasakan airmata berkumpul di pelupuk matanya.

Sungguh, pelatihan khusus ini lebih berat daripada pelatihannya sebagai kunoichi.

Hinata harus belajar tata krama yang tinggi, cara bicara yang benar, juga pengetahuan umum.

Lalu ia harus berlatih lagi untuk memainkan shamisen, instrumen yang ia kuasai semenjak kecil namun selalu saja Nozomi menemukan kesalahan pada permainan shamisen-nya. Lalu ia berlatih menari, dan... Tata cara melayani lelaki.

Bagaimana cara merayu lelaki, gerakan untuk memuaskan suami, dan cara bicara yang disenangi lelaki.

Dan lelaki itu adalah Uchiha Sasuke. Setiap mengingat Uchiha Sasuke, perutnya bergolak. Rasanya sangat menakutkan. Mata Sasuke mengingatkannya pada Pein yang pernah ia lawan tujuh tahun lalu.Entah mengapa setiap mengingat Uchiha Sasuke, perutnya bergolak. Rasanya sangat menakutkan. Mata Sasuke mengingatkannya pada Pein yang pernah ia lawan tujuh tahun lalu.

Pein yang hampir saja mencabut nyawanya.

Sasuke juga pernah mencekiknya sampai hampir mati. Lelaki itu memandangnya penuh kebencian, dan menyentuh tubuh Hinata dengan penuh dendam. Malam itu, saat Hiashi mengultimatum Hinata untuk melakukan apapun agar Uchiha Sasuke mau menikahinya.

"Jalan dengan tegak, bahu tegap, jangan kuyu." Nozomi berteriak.

Hinata mencoba untuk berjalan lagi. Kimono putih yang dikenakannya terlihat berkibar karena gerakan Hinata. Ia berjalan sesuai dengan instruksi Nozomi.

"Jangan kaku."

Hinata melemaskan ototnya.

"Tersenyumlah."

Hinata tersenyum.

"Beri salam."

Hinata membungkukkan tubuhnya dengan anggun. "Kombanwa, U-uchiha-sama."

"Sudah berapa kali kubilang hilangkan gagapmu."

Hinata mengerjapkan matanya. "Konbanwa, Uchiha-sama."

"Cukup. Setelah ini anda harus berlatih menari dengan Yukiko-sama."

Hinata membungkuk dan mengucapkan terima kasih. Lalu berjalan menuju tempat latihan menari.

Sungguh, Hinata tidak habis pikir mengapa ia harus berlatih sekeras ini hanya untuk menjadi istri seorang Uchiha Sasuke.

Uchiha Sasuke adalah pria dingin yang hanya memikirkan kekuatan serta pembalasan dendam. Ia tidak akan memperhatikan bagaimana cara Hinata berjalan, duduk, atau berbicara. Ia juga mungkin tidak menghargai seni seperti tarian dan musik. Hinata merasa sangat menyia-nyiakan waktu karena melakukan ini semua.

Sealed DestinyTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang