Take You Home

28.5K 1.2K 387
                                    

Disclaimer: Masashi Kishimoto
This fict beta-ed by LovelyReia.

Maaf banget beberapa hari ini WP aku error. Entah mengapa. Aku ngga bisa update dan liat notif Hiks...

I just wanna say thanks for your support, guys. Udah vomment maupun mampir ke fict ini. Arogatou gozaimasu. Nggak kerasa ini udah mau chapter final aja. Hehee.. Aku jadi sedih.

Yauwis enjjoy ya.

Hinata berdiri di dek kapal. Tangannya menggenggam pegangan kayu dengan erat.

Sudah empat hari ia dalam perjalanan menuju Kumogakure ditemani Naruto, Sakura, dan Ko Hyuuga.

Perjalanan terasa amat lambat karena sesekali kapal akan singgah di pelabuhan untuk mengambil perbekalan. Dan beberapa kali pula kapal hampir terbalik diterjang badai yang ganas.

Semenjak kakinya melangkah keluar dari gerbang Konoha, perasaan Hinata bercampur aduk. Di satu sisi ia senang karena akan bertemu Sasuke, di sisi lain ia khawatir Sasuke akan menolaknya.

Uchiha Sasuke mencintaiku.

Hanya itu yang membuat Hinata yakin bahwa Sasuke akan menerimanya kembali. Walaupun peluangnya mungkin saja sangat kecil.

Hinata menengadahkan wajahnya ke langit. Ribuan bintang dan bulan nyaris purnama menyinari permukaan laut. Masih sekitar dua hari lagi ia sampai ke Kumogakure. Dan jika sesuai jadwal, saat itu adalah pertandingan final Ujian Chuunin. Dan sejauh ini Sasuke berhasil memenangkan pertandingan tanpa sedikitpun memakai chakra. Ia hanya bertarung dengan taijutsu.

Sasuke tidak menggunakan kekuatan matanya sedikitpun.

Betapa gigihnya Sasuke membuktikan kepada dunia bahwa ia telah berubah. Ia adalah shinobi setia milik Konoha yang juga ikut menjaga kedamaian Dunia Ninja.

Ia bukan lagi Uchiha haus darah yang penuh dendam kesumat membunuh siapapun yang berhubungan dengan pembantaian Klan Uchiha.

Kini ia hanyalah pria yang ingin membangun kembali klannya.

Jika saja... Jika saja otaknya tidak dikendalikan oleh Tokuma, mungkin saat ini mereka sedang berbahagia, dan mungkin saja... Karena Hormon Uchiha dan sebagainya, saat ini Hinata sudah hamil.

Pipi Hinata terasa panas. Ia menepuk-nepuk pipinya dengan keras.

A-apa yang ku pikirkan?

Hinata membuang jauh pikiran anehnya. Hubungannya dengan Sasuke saja masih 'menggantung', sungguh tidak pantas rasanya memikirkan hal itu.

Ia telah mempersiapkan diri untuk skenario terburuk. Jika Sasuke tetap ingin bercerai dengannya, maka Hinata akan rela dan membiarkan putra bungsu Fugaku Uchiha itu hidup dengan tenang. Meskipun mungkin saja Hinata akan berduka dan meraung sejadi-jadinya dalam hati.

Hilang lagi satu orang yang mencintainya.

"Hinata-chan..."

Hinata berbalik dan mendapati sesosok gadis berambut pink.

"Sakura-san..." Hinata tersenyum pada mantan rekan satu tim suaminya.

"Apa kau tidak lelah? Sejak siang kau belum beristirahat." Sakura menghampiri Hinata di dek.

Hinata memandang riak air laut di bawahnya. "Banyak yang sedang aku pikirkan."

"Pasti tentang Sasuke."

Hinata tersenyum tanpa menjawab pertanyaan Sakura.

Ya, memang benar yang dikatakan Sakura. Semenjak memorinya kembali, Hinata selalu memikirkan Sasuke tanpa jeda.

Sealed DestinyTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang