The Orders

11K 1K 185
                                    

"Hakke Rokujūyon Shō..." Hinata merentangkan tangannya.

"Dua pukulan..." Kedua telapak tangan Hinata mendarat tepat di dada Sasuke.

Dia harus mendengarku.

"Empat pukulan..." Hinata memukul bahu dan lengan Sasuke.

Aku harus mengatakannya. Demi masa depan klan Hyuuga.

"Delapan pukulan."

Aku harus membuatnya mengerti.

"Enam belas--"

Hinata merasakan pukulannya ditepis. Ia terguling di lantai gedung apartemen.

Lalu sesuatu menarik tubuhnya dan membantingnya di sebuah sofa.

"Apa yang kau lakukan, Hyuuga?"

Hinata dapat melihat mata Sasuke berpendar di kegelapan. Sharingan dan Rinnegan.

"A-aku... Hanya ingin bicara."

Hinata menahan sakit yang menjalar di seluruh tubuhnya.

"Sudah kubilang kita tidak perlu bicara lagi."

"Tapi... A-aku... Harus..."

Hinata merasa punggungnya membentur tembok dengan keras. Sebuah tangan mencengkeram leher Hinata.

Tangan Sasuke. Mencekik lehernya.

Mata Sasuke. Berpendar kepadanya.

"U-uchi-ha-sa-ma..." Napas Hinata mulai habis.

Aku akan mati. Aku akan mati.

Hinata memejamkan matanya. Pasrah.

"Hyuuga." Sasuke melepaskan cekikannya di leher Hinata. Hinata terbatuk keras.

"Kau ini jalang terbesar yang pernah kutemui." Sasuke berbisik di telinga Hinata. Tubuhnya menempel dengan tubuh Hinata. Tangannya mengunci kedua tangan Hinata.

"Uchiha-sama..."

Sasuke mengendus leher Hinata.

Tubuh Hinata gemetar. Ia merasakan perasaan familiar dengan sentuhan ini.

"Kau tahu, Hyuuga. Salah jika kau berpikir aku akan mengikuti semua maumu." Sasuke membuka kerah kimono Hinata hingga mengekspos kulit di bagian dada.

"Jangan... Kumohon... Jangan..."

Hinata merasakan jari kasar Sasuke menyentuh kulitnya yang terekspos.

"Bukankah kau menginginkan ini?" Sasuke menggigit bahu Hinata.

Hinata berteriak. Air matanya mengalir.

"A-ku h-hanya ingin bicara..."

"Aku sedang tidak ingin bicara."

Sasuke menempelkan bibirnya pada setiap inci kulit Hinata yang terlihat. Membuat seluruh tubuh Hinata gemetar.

"U-chiha-sama. Kumohon berhenti."

"Aku tidak bisa berhenti, Hyuuga. Kau tahu itu." Sasuke mencium leher Hinata.

Hinata mengerang. Hinata familiar dengan kata-kata Sasuke tadi. Tapi ia tidak tahu apa dan bagaimana itu terjadi.

"Kumohon... Kita harus bicara... Tentang pernikahan kita..."

***

Pernikahan.

Kata itu seolah menyadarkan Sasuke yang sedang dikuasai nafsu.

Ia pernah bersumpah tidak akan pernah menyentuh kesucian wanita sebelum menikah.

Sealed DestinyTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang