The Wedding

12.3K 940 237
                                    


Mohon kebijaksanaan dalam membaca chapter ini karena chapter ini terdapat adegan dewasa yang dark. Jika belum berumur 18 tahun, skip chapter ini saja ya.

"Aku mencintaimu, Hinata."

"Bolehkah aku menciummu?"

"Ayo kita mulai dari awal."

"Jangan pernah melupakanku lagi."

"Aku akan membuat kau mengingat semuanya."

Hinata mendengar suara asing yang entah milik siapa. Kata-kata itu terdengar secara berulang-ulang dengan suara yang aneh. Terkadang yang terdengar adalah suara Neji, Hanabi, Kiba bahkan suara Kakashi. Semuanya amat membingungkan.

Leher Hinata terasa tercekik. Sebuah tangan besar mencengkeram lehernya.

Sepasang mata berpendar menatapnya penuh benci.

Sharingan dan Rinnegan

Hinata terbangun dengan napas yang tersengal. Kepalanya sangat sakit.

Ia baru saja mengalami mimpi buruk. Lagi.

Hinata memegang kepalanya yang terasa berputar. Rasanya amat sakit namun tidak sesakit saat segel bunke-nya aktif. Ia masih bisa menahannya.

Gadis cantik itu mencoba untuk bermeditasi agar sakit di kepalanya menghilang.

Lagi-lagi kilasan itu. Sudah beberapa minggu Hinata merasakan kilasan suara aneh dan mata milik Uchiha Sasuke.

Hinata memeluk tubuhnya sendiri. Menyingkirkan rasa sakit di kepala dan juga rasa takut di hatinya.

Ia merasa pernikahannya dengan Uchiha Sasuke akan seperti di neraka. Setiap hari dipenuhi kebencian dan rasa takut. Mereka tidak terlalu mengenal satu sama lain apalagi saling mencintai.

Dua hari lagi. Ya, dua hari lagi ia akan berganti marga menjadi Uchiha. Uchiha Hinata. Ia tidak pernah sekalipun membayangkan akan menikahi rival Naruto itu. Bahkan di kala ia mabuk berat sekalipun. Ia hanya mengenal Sasuke sebagai teman sekelas di akademi. Tidak lebih dari itu.

Hinata turun dari ranjangnya dan berjalan menuju jendela.

Tangannya membuka pengait jendela lalu membukanya pelan.

Udara dingin langsung menyeruak menusuk tulangnya. Di depannya terhampar karpet putih yang terbuat dari salju. Konoha sedang musim dingin. Di langit, bulan purnama sempurna bergantung dengan anggun. Ada sebuah perasaan familiar kala melihat bulan purnama itu. Hinata merasa nyaman.

Merasa dekat dengan seseorang yang entah siapa.

***

Sasuke berjalan di koridor kediaman Hyuuga yang sudah dihiasi aneka macam bunga. Hari ini adalah hari pernikahannya. Hari ini adalah hari dimana ia akan bersatu dengan Hinata.

"Klan Hyuuga memang tidak pernah main-main dalam membuat pesta." Hokage ke-enam, Hatake Kakashi yang menggunakan kimono formal berwarna hijau tua berbisik kepada Sasuke.

Sealed DestinyTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang