The Uchiha Legacy ( Finale )

29.8K 1.3K 561
                                    

Disclaimer : 27 chapter dan aku meminjam para karakter milik Oom Masashi Kishimoto. Makasih ya oom.

Akhirnya finale juga.

Meet my beta

Makasih buat para readers tersayang yang udah ngedukung aku dan sempatin baca fict abal-abal ga jelas ini. Aku masih tahap belajar dan aku harap kritik dan sarannya ya...

Para readers aku yang udah setia nge vote dan komen. Maaf aku ngga bisa sebutin satu2.

Juga beta readers aku LovelyReia and Umairah_Hm tim rempong di grup memori daun pisang. Hahahah.

Sedih sih berpisah sama fict pertamaku ini. Tapi setiap ada awal pasti ada akhir kan... Hehehe.

Maaf ya kalo chapter final ini kurang greget atau kurang feelnya. Juga kalo endingnya ngga sesuai dengan ekspektasi.

Enjoy...

Sasuke dan Hinata membungkuk kepada Hiashi dan tetua Hyuuga lainnya. Baru dua hari mereka kembali dari Kumogakure dan para tetua Hyuuga memaksa bertemu. Mereka tidak memberikan jeda sedikitpun.

Hiashi berdehem. "Jadi, Uchiha-sama. Bagaimana Ujian Chuunin-mu?"

"Semuanya berjalan lancar." Sasuke menjawab dengan intonasi datar. Tenang tanpa ekspresi.

Padahal di dalam hati, Sasuke sungguh gatal ingin mengobrak-abrik komplek Hyuuga untuk mencari si brengsek itu. Tokuma Hyuuga.

Si brengsek yang selama ini mengendalikan pikiran alam bawah sadar Hinata dan membuat hubungan Sasuke dan Hinata menjadi kacau.

"Selamat karena kau telah resmi menjadi Chuunin."

Hiashi menjabat tangan Sasuke dengan mantap. Dan Sasuke menggenggam tangan Hiashi tak kalah mantap.

Selama ini Sasuke menganggap Hiashi sama seperti Hyuuga yang lain. Tamak dan munafik. Tapi setelah membuka peti di dalam gulungan kemarin dan membaca surat dari Fugaku, paradigmanya tentang Klan Hyuuga semakin luas. Dunia ini tidak hanya dinilai sebagai hitam maupun putih. Sama seperti Klan Uchiha. Bahkan dari Madara-pun Sasuke bisa mengambil pelajaran tentang kasih sayang dan cinta.

"Jadi, apa rencanamu selanjutnya, Uchiha-sama?" Tanya Hiashi setelah semua duduk di atas tatami.

Aku ingin membunuh Tokuma sialan itu. Teriak Sasuke dalam hati.

Hinata meremas tangannya. Seperti mengetahui apa yang ada di dalam pikirannya.

Sasuke menoleh ke arah Hinata dan mendapati istri tercintanya itu tersenyum manis.

Seandainya saja tadi pagi Hinata tidak melancarkan memelas no jutsu untuk membuatnya berjanji tidak akan melukai Tokuma sialan itu, sekarang Sasuke pasti sedang tertawa melihat api Amaterasu berkobar di atas tubuh si Neji nomer dua.

Tidak, Neji Hyuuga yang saat kecilnya menyebalkan itu pun terlalu mulia jika disandingkan dengan Tokuma-lacur itu.

"Hokage-sama dan para anggota senat menyuruhku untuk mengajar di akademi sampai aku menjadi Jounin."

Sealed DestinyTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang