14. A trip (2)

217 71 33
                                    

Happy reading 👍👍😉😙
Aku tunggu respon kalian..
Hengsho😃😘





Author POV

Dara berjalan dengan sangat kesal. Dia tidak sekalipun melirik ke belakang walau secara diam mobil jiyong mengikutinya dengan sangat pelan. Sudah cukup lama dara berjalan di jalanan lepas itu. yang dia lihat hanyalah mobil-mobil yang melaju dengan kecepatan sangat cepat.

Tiba-tiba langkahnya terhenti ketika melihat titik-titik air hujan terbentuk di aspal yang ia injak. Dara merutuk, kenapa mesti datang hujan di saat-saat seperti ini.

Ternyata dia tidak sadar jika sejak tadi dia tengah menangis. Dia tidak pernah merasa sekesal ini, bahkan rasa ini melebihi rasa marah kepada semua orang yang sudah menghinanya.

Ada apa dengan dia? Sebentar-bentar bertingkah seperti cowok posesif yang psiko sekarang bertingkah menjadi cowok bajingan. Apa dia selalu berubah-ubah sikap setiap harinya? Kalo iya, itu menakutkan.

Di saat-saat seperti ini, dara berharap dia bisa memanfaatkan kemampuan membaca pikirannya. Tapi sayang, satu orang ini tak mampu dara raih sedikit pun pikirannya.

Hujan pun semakin lebat, dara meringis merasakan rasa dingin di sekujur tubuhnya. Tapi dia abaikan itu semua, dia tidak mau menjual harga dirinya kepada laki-laki bajingan seperti jiyong. walau dia sudah menggigil sekalipun dia tak mau memelas kepada jiyong untuk menolongnya. Dia tidak akan berbalik.

Tit tit..

Dari arah belakang dara mendengar suara klakson mobil. Namun dia tidak menggubris dan terus berjalan.

Tit tit..

Jiyong terus membunyikan klaksonnya berharap dara berbalik dan berhenti menajdi wanita kerasa kepala. Namun nyatanya tidak.

Jiyong mendesah, dia merasa bersalah memperlakukan dara seperti ini. dia tidak berniat, dia tidak ada maksud membuat keadaan seperti ini tapi ketika ingat soo hyuk, entah kenapa emosi dalam dirinya memuncak. Apakah ini yang dinamakan cemburu buta? Jiyong menggeleng dan mendesah.

Dia menggas mobil dan memotong jalan dara.

Pintu mobil terbuka, jiyong melindungi kepalanya dengan jaketnya lalu menghampiri dara.

“masuk..” katanya.

Namun dara mengabaikannya dan kembali berjalan, namun jiyong sempat menahannya.

“.. masuk dara! Jangan keras kepala.”

Dara menginjak kaki jiyong lalu berlari darinya. Jiyong meringis lalu menghela napas dan membanting jaketnya. Persetan dengan hujan, katanya kesal.

Dia berlari mengejar dara lalu tanpa aba-aba dia menggendong dara dengan paksa. Memang cukup kasar tapi mau bagaimana lagi, daripada mereka menggigil mati karena kehujanan.

“YAK!! TURUNKAN AKU!!”

“YAK! MICHOSO!!! TURUNKAN AKU!!!”

Glory Of LOVE {Complete💙}Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang