Haloo..
Mian baru comeback..
Tapi ini short chapter..
Enjoy dan happy reading yah jangan lupa di vomment ❤❤AUTHOR POV
“morning, babe.” Suara serak jiyong menyapa pagi dara. dia tersenyum lalu menghampirinya yang masih bersembunyi di bawah selimut itu.
“aku harus pergi jiyong, kapan kamu bangunnya? Ini sudah siang.” Gerutu dara.
Jiyong cemberut mendengarnya. “aigoo.. kenapa kamu harus pergi dari sini sih? Tidak bisakah kamu tinggal di apartmentku saja?”
“ayolah jiyong.. besok kita ‘kan sudah masuk sekolah. Aku harus siap-siap.”
“bisakah kita bolos saja!?”
Dara menggeleng dan menariknya untuk bangun namun jiyong malah menariknya membuat dara masuk ke dalam perangkap pelukan erat jiyong. dara mencoba berontak namun jiyong mengeratkannya.
“aku masih mengantuk, babe. Temani aku sebentar neh.. setelah itu aku janji akan mengantarkanmu pulang.”
Dara mendesah. Setelah resmi menjadi pacar, jiyong semakin bertingkah manja kepadanya. Dara tidak protes, sejujurnya dia nyaman-nyaman saja dengan prilakunya ini. namun dia masih kesal dengan satu hal. Setiap kali jiyong diajak bicara serius perihal kehidupan mereka, jiyong selalu bersikeras menghindar dan tak mau membahasnya padahal dara ingin memastikan sesuatu kepadanya.
“jiyong.” panggil dara sambil merangkul bahunya.
“hmm..?”
“bisakah kita membahas masalah kita?”
Dara merasa jiyong mulai tidak nyaman dengan awal pembicaraannya ini.
“aigoo.. dara~ah ini masih pagi bisakah kita melupakan hal-hal yang membuat kepala kita pusing itu.” lagi, jiyong mencoba mengelak.
Dara mendesah, “jiyong apa sulitnya bagimu untuk membahas masalah ini. bukankah dengan ini kita bisa lebih tenang daripada saling bertanya-tanya dengan keadaan kita.”
Jiyong mulai meregangkan pelukannya. “aku tidak mau kita saling membebani diri dengan pembahasan ini. aku sudah bahagia bersamamu, apapun itu, keadaanmu, siapapun kamu, bahkan jika kamu seorang penyihir pun jika itu kamu aku akan baik-baik saja.”
Dara menutup matanya karena frustasi. Tiba-tiba suatu perkataan terlontar dari mulut dara yang membuat jiyong sedikit marah dan tak paham kepadanya.
“tapi aku tidak baik-baik saja, jiyong.”
Jiyong melepas pelukannya dan beronjak bangun, dia sedang berusaha menghindar tapi dara menahan tangannya untuk pergi.
“kita belum selesai.” Kata dara dengan tegas.Jiyong berbalik menatap wajahnya, sangat kaku dan berat tatapannya, dara bisa merasakan itu.
“aku tanya kepadamu, apakah kamu benar-benar mencintaiku?”
Dara terhenyap dengan pertanyaan itu, namun dengan tenang dia menjawabnya.
“aku cinta kamu, ji.”
“begitu pun aku. Jadi aku rasa tidak ada yang harus kita permasalahkan lagi.”
“tapi bukan begitu, ji.”
“lalu apa?”
Dara menarik napas panjang sebelum bertanya kembali, walau jiyong sudah tak kuat melihat wajah frustasi dara tapi dia menahan diri untuk pergi.
“oke, aku akan langsung saja. Aku bukanlah manusia normal, aku mempunyai sesuatu keahlian aneh yang tidak banyak orang punya. Kamu tahu aku adalah seorang The Raissence.”
Jiyong menatap matanya yang bergetar ketakutan itu, dia mendesah melihat seberkas air mata muncul di manik-manik matanya. Dia merangkul dara dan menenggelemkan wajah dara di dadanya.
“aku tahu itu. aku bisa merasakannya sejak awal dara. tapi kamu pun tahu aku adalah seorang The Hunter. Walau bagiku tak ada bedanya dan aku tidak peduli apapun itu tapi itu semua adalah sebuah tradisi lama yang menurutku bukanlah sesuatu yang mampu menghalangi kita untuk bersama.”
“apa kamu tidak merasa aneh memiliki pacar sepertiku?”
Jiyong tertawa geli, “bagiku kamu anugrah. aku tidak mau kamu berpikir macam-macam lagi. Bisakah kita menjalani semua ini dan melupakan kenyataan jika kita sama-sama manusia aneh yang ditakdirkan dengan hal yang tak pernah kita harapkan. anggap saja kita adalah The Freak Couple.”Dara tersenyum dengan nada omongan jiyong yang sarkatis itu.
Dara melepas pelukan jiyong lalu berjalan menjauh darinya. Dahi jiyong bertautan bingung.
“babe?” panggil jiyong.
Jiyong berjalan mendekat dara menjauh.
“hey ada apa?” jiyong sudah mulai panik dengan tingkah dara ini. namun ketika melihat wajah jahil dara, jiyong pun tahu jika saat ini wanita yang membuatnya setiap hari gila itu sedang ingin bermain-main dengannya.
“aigoo.. apa kamu yakin ingin bermain-main denganku hah? Aku tidak segan loh?” kata jiyong menggoda.
Dara menjulurkan lidahnya lalu berlari menjauh, dan keadaan pun menjadi gaduh karena mereka pun saling mengejar satu sama lain. Saat dara tertangkap jiyong tak segan langsung mengangkatnya.
Dara cemberut, “jiyong.. turunkan aku! Kamu harus mandi duluuuuu...” gerutu dara menggemaskan.
“aniya... aku tidak akan menurunkanmu. Sebagai hukuman karena telah menggodaku pagi-pagi kamu harus ikut mandi bersamaku.”
Dara menjerit histeris, tak diduga karena jiyong benar-benar membawanya ke kamar mandi. Ketika kaki dara menempel di lantai dia segera berusaha melarikan diri namun jiyong berhasil menariknya kembali.
“jiyoooong...” rengek dara.
Mereka kini berdiri berhimpitan di dalam kamar mandi di bawah air shower yang sebentar lagi siap mengguyur mereka berdua.
“aku sudah mandi, sekarang kamu yang harus mandi sendiri.”
Jiyong menggeleng dan malah mendekapnya, lalu dalam hitungan detik air shower itu pun muncul mengguyur mereka berdua.
“kyaaaaa... jiyong!!” teriak dara histeris. Namun semakin dara berusaha berontak semakin jiyong mengurungnya dalam pelukan.
“dara..” bisiknya ditelinga. Dara terdiam sejenak walau dengan guyuran air yang sejujurnya sangatlah dingin itu.
“dara...” kembali jiyong berbisik. Dara melingkarkan tangannya pada pinggang jiyong sambil membalasnya. “hmmm?”
“aku tahu kamu takut. Aku tahu kamu hanya cemas. Tapi aku sayang kamu, aku mencintaimu. Ingatlah janjiku, walau apapun yang terjadi aku tidak akan pernah meninggalkanmu apalagi membunuhmu.” Perkataan jiyong itu sungguh seperti sebuah hipnotis yang membuatnya terhanyut.
“bisakah kita melupakan jika kita bukanlah manusia normal.” Lanjut jiyong, dara mengangguk dan mengeratkan pelukannya.
Air shower mulai mengecil.
Jiyong meregangkan pelukannya, tanganya dengen perlahan merapihkan rambut yang menutupi wajah dara. mereka terdiam dalam tatapan sejenak. Kemudian tangan dara meraih wajah jiyong, dengan polos dan hati-hati dara membelainya.
“aku sadar. Aku telah terjatuh ke bawah jurang. Sangat dalam dan aku tahu apapun caranya itu aku tidak akan mampu kembali ke atas lagi. Tapi jika itu jurang milikmu, aku rela. Aku tahu aku sangat telat menyadari, jika aku sudah tertarik kepadamu sejak awal. Aku cinta kamu, ji.”
Jiyong tersenyum mendengar dara mengucapkan hal manis itu. matanya lalu terjatuh pada bibir manis dara, tanpa ragu dan tanpa menunggu jiyong langsung mengecupnya. Dara sedikit terkejut namun dia memberinya senyuman malu.
Ternyata itu bukanlah kecupan candaan, namun kecupan awal sebelum jiyong menciumnya dengan penuh hasrat. Keadaan dingin itu berubah menjadi sangat panas. namun keduanya mengetahui batasan dan mencoba saling menahan diri.
Ciuman itu berakhir dengan senyuman indah di bibir masing-masing wajah mereka.
“love you.” Bisik jiyong.
“love you too” balas dara dengan malu.
KAMU SEDANG MEMBACA
Glory Of LOVE {Complete💙}
Hayran KurguDARAGON HIS AND HER SECRET Dia hanya seorang gadis. Gadis yang butuh ketenangan. Dia hanya seorang manusia. Manusia yang ingin menyendiri. Dia bukan wanita aneh. Bukan mengucilkan diri dari dunia, tapi hanya ingin menghindari kecaman dunia. Dia buk...