Cantik

1.8K 74 2
                                    

Semilir angin telah menyentuh lembut kulit halus Muhi. Muhi masih duduk diam tak bergerak menatap lurus ke depan. Hijab nya bergerak tak teratur dan terkadang menyapu wajah imut nya.  Daun-daun pun bergerak bebas terbang bagaikan burung yang bebas dari sangkarnya.
Puncak-puncak kehijauan pegunungan meratus yang terbentang dari ujung hingga ke ujung semakin membuat indah pemandangan di depan mata. Sungguh indah ciptaan Nya. Subhanallah.. Cantik nian alam semesta ini.

"Bu bidan.. Sudah dapat signal belum" suara ma elya menyadarkan bahwa aku tidak sendiri.
"Eh iy,, udah,, sebentar saya nelpon orang tua dulu" sambung ku

"assalamualaikum,, ma,, apa kabar? "

" iya,, alhamdulillah baik, mohon doanya ma"

"disini tidak ada signal"

"insyaallah ma,, insya allah Muhi akan selalu mengingat pesan  mama"

"udah dulu ya ma,, nanti Muhi telpon lagi, salam untuk papah dan qilla, assalamualaikum "

Aku berdiri dan di ikuti ma elya.
" berani kesini sendiri an bu bidan" tanya ma elya

"insyaallah"jawab ku

"cuma disini kita bisa mendapatkan signal, jadi kalo kita perlu nelpon ya harus kesini bu bidan" lanjutnya

"iya,,makasih ya ma elya, udah bantu aku nunjukin jalan kesini" jawab ku sambil mengulum senyum bahagia.

-------------------—----------------------------------

Tok-tok
Aku mendengar ada yang mengetok pintu Polindes ku.

"sebentar" aku menjawab dari dalam. Seraya memperbaiki hijab ku.

"ooo.. Kamu ternyata  Al,, ada apa" tanya ku pada Said Ali, sengaja tidak ku persilakan  masuk, agar tidak timbul fitnah.

"kok aku nggak disuruh masuk"jawab Ali seraya mengeluarkan senyum maut nya sambil mengedipkan sebelah matanya.

Manik mata nya menatap manis ke dalam manik mataku. Beberapa detik langsung ku tundukkan pandangan ku.

Astagfirullah.. Hati ku berkata.
Memang benar,, Ali memang mempunyai daya tarik tersendiri.  Tapi hati ku tak bergetar. Tak ada rasa. Tak ada sesuatu yang berubah di hati ini.

"Hei.. Kok melamun? Ngelamunin aku yahh? Ali Sambil nyengir kuda

"eh.. Anu..maaf Al,, maaf kamu enggak boleh masuk,, takut fitnah" jawab ku

"ada apa Al?? Kok nggak kerja?

"kan libur,, lupa ya kalo hari ini hari minggu? Kita jalan yuk, keliling desa, aku tunjukkan tempat yang indah disini"

"maaf Al,, lain kali aja,, aku mau pendataan hari ini"

"aku ikut yahh,, ntar  aku bantu dech,, biar kita bisa deket terus,, hehe" kata Ali nyengir kuda

"eh... Nggak usah Li, aku bisa sendiri kok"tolak ku secara halus

"kasian kamu cantik kalo jalan sendirian, ntar kalo ada yang godain kamu gimana? Hehehe "

Engga... Enggak usah dech Al, kasian kamu kalo ikut pendataan, ntar kalo aku perlu bantuan, ntar aku bilang kok"

"biar aku ikut yach cantik, aku bakal jagain kamu, janji dech"

"Engga.. Enggak usah repot kamu Al,  makasih ya buat tawaran ny Tapi aku udah janjian ama ma Elya,  dia udah janji mau bantuin aku kok"

"aduh cantik kok nolak bantuan aku sih, yang lain pada ngarep lho minta bantuan sama aku, kok kamu enggak? Engga usah malu donk cantik, ntar sore aku jemput yach, kita mulai pendataan nya" kata nya sambil pergi meninggalkan ku

Aku dan kamu dalam doa (complete) Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang