Adhi

1.5K 65 0
                                    

Malam ini aku beserta ayah dan bunda  berkunjung ke rumah Muhi.

Tok-tok-tok
"Assalamualaikum.. "

" Waalaikum salam... "sambil membuka pintu

Ceklek..

" Zaky.. Mari masuk.. Ayo silakan masuk.. Lia.. Ini pasti Adnan..sudah dewasa sekarang kau nak.. Mari masuk" ucap om Iwan sambil memeluk ayah dan bergantian memeluk ku.

"Mari silakan duduk.. Sebentar.. "ia berlalu meninggalkan kami dan tak lama om Iwan datang bersama istrinya dengan membawa minum.

Setelah basa basi, ayah pun mengutarakan maksud kedatangan kami.

" Begini Wan..maksud kedatangan kami kesini adalah ingin mengkhitbah Muhi untuk Adnan"

"Benar kah itu Adnan" tanya om Iwan datar

Aku gugup "Iya om.. Aku Muhammad Faidhil Adnan ingin mengkhitbah anak om Zahra zulhijayanti Muhitha, apa om dan keluarga bersedia menerima nya" kata ku dengan tegas padahal hati ku kembang kempis menghadapi ini.

"Alhamdulillah... Kami senang mendengar ini nak Adnan..kami pun menerima nya nak. Nanti akan kami sampai kan pada Muhi. InsyaAllah Muhi pun akan menerimanya" kata om Iwan

"Mana Muhi om.. Apa dia juga akan memberikan jawaban yang sama om" tanya ku harap-harap cemas

"Muhi sekarang masih di desa nya bertugas. Ia menjadi bidan desa terpencil. InsyaAllah minggu depan Muhi akan pulang. Dan lebih baik kita langsungkan pernikahan ini dengan segera saat Muhi pulang, bukan kah niat baik agar cepat dilaksanakan Zaky" kata om Iwan

"Iya.. Benar.. Alhamdulillah.. InsyaAllah ba'da isya senin malam acara nikahnya, bagaimana menurut kalian"

"Oh iya..alhamdulillah masalah hari udah kelar, InsyaAllah, untuk mahar.. Nanti biar kami tanya kan sama Muhi, bagaimana, apa kalian setuju? " kata om Iwan

Aku dan kamu dalam doa (complete) Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang