Kembali

1.3K 42 0
                                    

Dokter terlihat memeriksa kondisi Ari dibantu oleh seseorang perawat. Mereka memeriksa kondisi kesehatan tubuh Ari dengan saksama. Adnan dan Muhi sudah yang sudah berada di luar pun memperhatikan dari balik kaca. Mereka melihat dokter yang melepas ventilator dan menggantinya dengan oksigen masker. Alat lain masih terpasang di tubuh Ari. Kemudian dokter keluar dan menjelaskan kondisi Ari yang membaik. Sekarang Ari sudah bisa bernapas spontan hanya saja Ari masih belum sadar, dokter menyarankan agar mereka semua tetap menemani dan mendoakan Ari. Ini adalah mukjizat dari Allah..

Abi, umi, Adnan dan Muhi bahagia atas kabar ini. Mereka tak henti-hentinya mengucap syukur pada Allah. Semoga Allah memberikan kesembuhan pada Ari.

Adnan pun tak lupa memberitahukan kabar kepulangan nya yang tertunda pada orang tua nya dan orang tua Muhi. Adnan mengatakan bahwa ia dan Muhi sedang menengok Ari yang sedang sakit.

Hubungan Adnan dan Muhi sedikit berbeda, Adnan yang biasanya terlihat romantis dan perhatian kini telah acuh. Ia terkesan menjaga jarak dengan Muhi. Ia memang masih sekamar bahkan seranjang dengan Muhi namun sejak kejadian tempo hari, dimana ia mengetahui rahasia besar kehidupan Ari maka ia tak pernah menyentuh Muhi. Jangan kan melakukan hubungan suami istri, memeluk Muhi pun tak pernah Adnan lakukan lagi. Adnan terlihat lebih pendiam, ia lebih banyak bicara bila di dekat Ari. Muhi mulai merasakan Adnan yang sekarang telah berbeda. Muhi dapat melihat Adnan mempunyai 2 sisi berbeda. Ia melihat Adnan yang acuh bila hanya berdua saja dengan nya namun ia melihat Adnan yang seperti biasa saat berada dekat Ari. Ada sedikit rasa kehilangan dalam diri Muhi. Ia merasa sepi. Ia tak pernah lagi melihat senyum di wajah pria yang telah mengucapkan ijab qabul dengan nya. Ia bahkan lupa kapan terakhir kali Adnan tersenyum. Ia memang bahagia ketika mendengar Ari merasakan hal yang sama dengan nya namun perasaan ini memang sangat lah sulit di artikan, cinta ternyata sangat lah sulit ditebak, cinta pun kadang sulit diartikan. Entah kenapa ada bagian dari hatinya yang telah pergi, entah kenapa, ia rindu akan sosok suami nya yang dulu. Ia rindu akan sosok Adnan yang humoris, ia rindu akan sosok Adnan yang ceria, ia rindu akan sosok Adnan yang romantis dan perhatian. Ingin sekali ia melihat itu lagi. Bukan karena ia egois hanya ingin dicintai oleh banyak pria, bukan karena ia sombong dengan banyak nya pria yang memuja dirinya tapi ia rindu terhadap sosok suami nya yang selalu melindunginya. Ada perasaan kehilangan dari dalam hatinya namun ia malu untuk mengakuinya.
Kadang apa yang kita harapkan tak sesuai dengan kenyataan nya. Kadang apa yang dikatakan oleh mulut dan ditunjukkan oleh perilaku sangat bertolak belakang dengan apa yang ada di hati, namun manusia kadang sulit menganalisis perasaan hatinya. Keluhan yang ia yang rasakan seperti pusing mual muntah tak pernah lagi ia rasakan. Memang sejak kejadian itu, Adnan tidak pernah memakai parfum lagi.

Setiap hari  selama seminggu ini Adnan dan Muhi menjenguk Ari, mereka selalu melantunkan ayat suci Al quran di ruangan Ari. Mereka pun selalu mengajak Ari berbicara walaupun Ari masih belum sadar. Muhi pun ikut mengajak Ari mengobrol. Namun sebelum ia bicara pada Ari, ia selalu menatap Adnan seolah meminta ijin kepada Adnan untuk bisa berbicara pada Ari. Adnan pun selalu mengangguk kan kepala bila melihat Muhi sedang menatap dirinya, ia paham betul apa arti tatapan mata Muhi. Ia memang sangat mencintai istri nya itu namun ia harus banyak belajar agar ia terbiasa tanpa adanya Muhi. Ia lebih baik kehilangan Muhi daripada melihat Ari menderita. Muhi pun menderita melihat kondisi Ari seperti ini. . Ia menceritakan bahwa ia dan Adnan akan senang jika Ari dapat berkumpul dengan kedua orang tua nya dan mendapatkan wanita yang mencintai nya karena Allah. Muhi pun mengatakan bahwa ia akan senang jika melihat Ari bahagia dan menikah dengan wanita yang mencintai nya karena Allah, ia senang jika Ari dapat membalas cinta wanita itu dan mencintai wanita itu karena Allah. Karena jodoh, rezeki dan maut adalah rahasia Allah. Kita hanya bisa merencanakan namun Allah lah yang menentukan. Sebesar apapun usaha kita untuk mendapatkan wanita yang kita cintai namun ia bukan jodoh kita, maka cinta itu tak kan pernah bersatu namun sebesar apa pun kita menjauhi orang yang kita benci namun ia adalah jodoh kita maka kita akan tetap bersanding dengan nya di pelaminan. Muhi pun mengatakan bahwa Ari harus berjuang untuk sehat kembali agar ia mendapatkan cinta nya, ia harus percaya dengan takdir Allah, cinta bukan hanya pada seorang wanita tapi juga cinta pada pemilik Nya. Ia memberikan semangat pada Ari bahwa Ari harus sembuh agar ia tak kehilangan cinta Allah swt.

Adnan menitik kan air mata mendengar semua kata-kata Muhi. Ia yakin akan cinta Muhi pada sahabat nya itu, namun ia melihat jiwa besar Muhi yang dapat menerimanya sebagai suami karena cinta nya pada Allah swt. Adnan dapat merasakan denyut-denyut cinta Muhi pada Ari, namun ia pun dapat merasakan tulus nya Muhi yang belajar mencintai suami nya karena Allah. Ahh, ini lah yang makin membuat ia mencintai Muhi.

"Ri..aku tahu kau mencintai wanita namun jangan kau mencintai nya melebihi cinta mu pada Rabb...aku tahu cinta mu pada Allah swt jauh lebih besar daripada cinta mu pada wanita itu, maka aku mohon.. Bangun lah Ri.. Tunjukkan bahwa kau kuat dan sangat mencintai Allah.. Bangun Ri.. Tunjukkan bahwa kau tidak akan menyakiti diri mu atas nama cinta .. Karena cinta Rabb mu sangat lah besar" kata Muhi dengan sedikit berteriak di hadapan Ari

Ia dapat melihat air mata yang telah menetes membasahi rambutnya. Adnan pun melihat itu. Ia memperhatikan Ari sejak tadi, ia melihat jari tangan Ari dan mata nya yang berkedip. Adnan kemudian menggenggam tangan Ari.

"Ri.. Aku begitu menyayangi mu.. Jangan kau berpikir kau hidup sendiri.. Kau sudah seperti adik ku, jadi ku mohon.. Bangun lah Ri.. Tunjukkan bahwa kau pun menyayangi ku.. Aku sudah tahu semua nya Ri.. Kita sama-sama mencintai wanita yang sama.. Maaf jika aku terlambat menyadari nya.. Aku menyayangi mu Ri.. Kau lah sahabat terbaik ku.. Ku mohon.. Jangan lah kau seperti ini. Abi dan umi begitu mengkhawatirkan keadaan mu. Mereka begitu menyayangi mu. Jadi ku mohon, sayangi kami.." racau Adnan

Ari perlahan membuka matanya. Ia terbangun dari tidur panjangnya. Ia menggerakkan jari tangan nya dalam genggaman nya Adnan. Tatapan mata Adnan bertemu dengan manik mata Ari. Ia langsung berlari berteriak memanggil dokter ke luar ruangan Ari. Abi dan umi langsung masuk ke ruangan Ari menemani Muhi.
Dokter datang dan memeriksa Ari, dan menyuruh mereka keluar.

Aku dan kamu dalam doa (complete) Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang