"It's only you, loves me like you do."
Cool - Alesso ft. Roy English
***
Erky memperhatikan Alta, yang jari-jarinya sibuk menari di atas keyboard. Tunangannya itu terlihat fokus ke layar, sesekali berhenti untuk mengecek apa yang baru saja ditulisnya, diselingi menggerak-gerakkan kursor dengan cepat, lalu kembali mengetik.
"Kamu ngetiknya cepet banget, kaya sekertaris ayah."
Alta melihat ke arah Erky, yang duduk di sebelahnya untuk beberapa detik sebelum kembali fokus dengan apa yang dikerjakannya. "Udah biasa, jadi gini."
"Emang kamu biasa ngapain? Nulis cerita?"
Ujung bibir gadis itu tertarik ke atas. "Main PS."
"Serius?" tanya Erky kaget mendengarnya, ia tidak tahu sebelumnya bahwa Alta suka bermain games. Erky pikir hobinya pasti hanya membaca buku atau kadang-kadang menggambar, seperti yang dibicarakan Alta.
"Serius, sepupu aku suka bawa PS nya kalau ke Bandung. Kalau aku beli sendiri, gak boleh kata ibu, masa perempuan main yang gitu, katanya."
Erky tersenyum, menyandarkan kepalanya ke atas meja, perpustakaan sedang sepi saat itu, tapi penjaga perpustakaan pun tampak acuh tak acuh melihat Alta dan Erky yang sedang berduaan. Meskipun memang tidak akan melakukan apa-apa, Erky terkadang ditatap tajam oleh pria paruh baya itu. "Nanti kalau nikah, udah punya rumah sendiri, aku beliin PS, deh."
Alta hanya tertawa mendengar gurauan Erky tersebut. "Kamu seneng banget ngomongin nikah akhir-akhir ini."
"Kan, kamu udah semester lima, bentar lagi lulus." Mendengar itu, Alta mendengus. "Kamu wisuda aja belum."
Beberapa detik kemudian, perpustakaan diisi oleh suara Alta yang mengaduh karena pipinya dicubit oleh Erky. "Oh, iya, ternyata yang tawaran ayah di Jakarta itu buat sementara aja, begitu ada lowongan di Bandung, aku bakal langsung dimutasi."
"Kamu ambil, kan?" tanya Alta tanpa melihat ke arah Erky sama sekali.
"Iya."
Hening.
"Alta."
Erky memanggil tunangannya itu, tapi cewek di depannya tidak memperhatikan. Hanya meberi geraman, tanda ia setengah mendengarkan. "Alta." Cowok mencoba menarik perhatiannya lagi, dan kesal lagi ketika mendapat respon yang sama.
"Nanti gak jadi makan malem, ya," ujarnya ketus.
"Kenapa?"
"Mau nonton bola," Erky menjawab sekenanya, memang ada pertandingan bola, tapi itu bukan klub favoritnya, dan Erky juga bilang pada Anna akan makan malam dengan Alta.
"Oke," jawab Alta tanpa ragu. Kadang-kadang perilaku Alta yang seperti ini yang membuat Erky bingung, meskipun sudah lewat setengah tahun lebih, Erky masih belum terlalu terbiasa. "Kamu gak sayang sama aku?"
Dilihatnya tangan Alta berhenti memainkan keyboard, untuk beberapa detik, namun kembali dilanjutkan sambil menjawab. "Kata siapa?"
"Itu, jawabnya singkat banget."
"Aku, kan, bukan lagi pidato."
Erky menghela napas, momen untuk menggoda Alta seperti dua hari yang lalu hanya datang sesekali. Selebihnya perkataan Erky yang menyindir atau menjahili Alta, bisa dibalas dengan cara yang lebih sadis. "Kenapa gak marah sewaktu aku bilang mau nonton bola lebih dari makan malem?"
KAMU SEDANG MEMBACA
Sunshower ✔
Roman d'amourCowok yang diidam-idamkan wanita itu Erky. Ganteng, tinggi, super tajir, dan super friendly ke semua orang. Sayangnya, bahkan dengan fisik dan kepribadian yang hampir sempurna di mata orang, tetap saja diputusin pacarnya sewaktu ngelamar dengan alas...