Someday
You're gonna see you're beautiful this way
And that you're always gonna make me go crazy
I'm not crazy, you're perfectly perfect to mePerfectly Perfect - Simple Plan
***
"Erky!"
Masih dengan pakaian yang dipakainya saat di atas panggung tadi, Alta mencari Erky melewati pintu tempat cowok itu pergi. Ia tidak mengerti kenapa Erky pergi, juga sedikit takut.
Di luar cukup sepi karena guest star utama sedang tampil, juga karena penampilan terakhir. Harusnya tidak begitu sulit untuk mencari seorang cowok jangkung yang sedang jalan sendirian. Alta akhirnya berjalan menuju tempat parkir, namun ketika melewati salah satu pilar gedung, ada yang menahan lengannya.
Hampir berteriak karena Alta pikir itu adalah hantu, ia memutuskan untuk melihat dulu siapa yang menarik lengannya.
"Jangan."
Terdengar suara Erky, membuat Alta tahu siapa yang menarik tangannya bahkan tanpa melihat ke belakang. "Jangan apa?" tanya Alta.
"Jangan perform kayak tadi."
"Gak suka?"
"Suka, banget. Suara Alta bagus."
Alta hanya menatap Erky untuk beberapa saat, sedikit bingung dengan apa yang dimaksudkan Erky. "Terus kalau suka, kenapa?"
"Masalahnya, bukan cuma aku yang suka."
Gadis itu terdiam, mencerna apa yang baru saja dikatakan Erky. Tangannya, kemudian, menutup mulutnya, menahan tawanya sebisa mungkin. "Kamu cemburu?"
"Alta." Erky menghela napas. "Ada Evan aja aku udah bingung. Aku gak butuh lima puluh cowok pembanding lainnya buat jadi pendamping kamu, aku bisa gila."
Alta benar-benar tertawa sekarang, tidak menyangka itu yang akan dipikirkan Erky setelah Alta bernyanyi, dengan perasaan gugup setengah mati, sebagai hadiah ulang tahun Erky. "Aku bukan kamu yang sehari-harinya ditandai sama cewek-cewek di kampus. Gak ada yang mikir dua kali untuk kenal sama aku. Aku gak secantik itu."
"Kamu, nih." Erky mengacak-acak sedikit rambut Alta, yang tidak dipedulikan oleh gadis yang masih tertawa kecil itu. "Alta cantik."
"Gak percaya." Alta mengibaskan pujian yang diberikan Erky, melanjutkan kembali tawanya yang tadi sempat terhenti.
Erky menghela napasnya lagi, namun kemudian tersenyum. "Kenapa, ya?"
"Kenapa apa?" tanya Alta.
Cowok itu lalu menggenggam tangan Alta dan menuntunnya ke arah parkiran. "Kamu udah boleh pulang sekarang?" tanya Erky, tidak menggubris pertanyaan Alta.
"Udah, tapi gak enak kalau aku pulang duluan." Jelas Alta, "Tadi, kenapa apa?"
"Ya udah, kita jalan-jalan dulu sampai Jonas selesai," ujar Erky, yang hanya terus berjalan berkeliling tanpa tujuan sambil menggenggam tangan Alta, menggumamkan beberapa potong lagu yang terdengar dari dalam gedung.
"Kenapa, Rio bilang salah satu cara bikin cewek jatuh cinta sama kita, itu dengan buat dia ketawa."
"Terus?" tanya Alta.
"Terus, anehnya, setiap kamu ketawa, aku yang jatuh cinta. Terbalik, kan?"
Alta terdiam, menghentikan langkahnya dan menatap Erky, ini tidak terdengar seperti gombalan Erky atau candaannya yang biasa. Terdengar, mungkin, tulus di telinga Alta. "Kamu tahu, cewek pake make up karena cowok lihat cewek dari penampilannya. Dan cowok berbohong, karena cewek suka sama cowok dari kata-katanya."
KAMU SEDANG MEMBACA
Sunshower ✔
RomanceCowok yang diidam-idamkan wanita itu Erky. Ganteng, tinggi, super tajir, dan super friendly ke semua orang. Sayangnya, bahkan dengan fisik dan kepribadian yang hampir sempurna di mata orang, tetap saja diputusin pacarnya sewaktu ngelamar dengan alas...