Ify menautkan alis heran melihat sahabatnya, Jessica Artavia atau Via yang sedang manyun-manyun tak jelas sambil memandangi handphonenya. Selain sahabatnya, Via juga teman sebangkunya.
"Woy Vi! Ngapain lo manyun-manyun gitu?" Via kontan menoleh, dengan bibir masih setia mengerucut.
"Ini Fy. Ada orang yang smsnya gaje parah. Masak tiba-tiba dia bilang suka sama gue?" Via malah mencak-mencak.
"Ciee yang ditembak," goda Ify.
"Siapa Fy? Siapa?" heboh Shilla. Oh ya, selain Via, Ify masih punya 2 sahabat lagi. Yaitu Giandiva Arshilla atau Shilla dan Agniara Putri atau Agni.
"Teriakan lo minta gue bayar Shill!" dumel Agni yang duduk di samping Shilla. Bangku Shilla dan Agni berada di belakang Ify dan Via.
"Gak gue jual Ag, sorry-sorry to say ya," Agni mendelik. "Back to the topic. Siapa Fy yang ditembak?" Shilla kembali heboh.
"Ini si Via," jawab Ify seadanya.
"Sumpah lo Vi? Sama siapa? Kapan?" tanya Shilla bertubi-tubi.
"Nyantai bisa kali Shill," dumel Via. Shilla hanya cengengesan memperlihatkan deretan gigi yang dibehel itu. "Nggak tau. Nomor asing. Sumpah ya bete banget gue hari ini. Udah tadi si Kiki tiba-tiba nyamperin gue dan bilang..... OH MY GOD! Jangan-jangan," Via nampak terkejut.
"Lah. Kenapa hebohnya Shilla pindah ke Via?" tanya Agni bingung.
"Masak iya sih Alvin itu yang nembak gue?"
"Sumpah Vi. Gue nggak ngerti," Ify geleng-geleng.
"Gini. Tadi Kiki temen sekelas gue pas kelas X nyamperin gue dan bilang kalo temennya suka sama gue. Gue kan BT kalo udah soal beginian, terus gue cuek aja. Kata Kiki temennya itu namanya Alvin. Dan dia udah suka sama gue dari kelas X," jelas Via.
"Alvin yang dulu X5? Temen sekelas kita dong?" Via menepuk jidat memahami pertanyaan Agni. Sontak Via langsung memutar pandangan di ruang kelasnya.
"Huh. Untung anak-anak lain udah pada pulang," Via menghembuskan nafas lega.
"Dan yang terpenting Alvin juga udah pulang. Nggak lucu kan kita ngomongin Alvin di depan orangnya langsung," Via mengangguk setuju mendengar ucapan Ify.
"Lo kenal sama Alvin Fy?" tanya Agni.
"Nggak akrab sih Cuma sekedar kenal doang. Secara dia kan sohibnya si pesek," seloroh Ify.
"Rio?" kini giliran Shilla yang bertanya.
"Siapa lagi yang gue panggil pesek selain dia?" Ify cekikikan.
"Dah ah. Kalo urusan cowok, itu masalah pribadi," Agni bangkit dari duduknya. "Pulang yuk! Udah sore nih," Ify, Via dan Shilla mengangguk setuju.
***
"Woy behel! Balik bareng gue yuk!" Ify, Via, Agni, dan Shilla yang sedang berjalan menuju parkiran SMA Persada kompak menoleh ke sumber suara. Terlihat seorang cowok dengan postur tinggi jangkung dengan ukuran tubuh yang bisa dibilang pas.
"Woy pesek! Nama gue Ify bukan behel!" balas Ify tak trima. Cowok tadi melangkah ke arah Ify dan teman-temannya dengan gaya coolnya. "Nggak usah sok cool deh lo. Pesona lo nggak mempan ke kita-kita," sinis Ify.
'Lo salah Fy. Gue udah kena pesonanya,' batin seseorang.
"Nasib baik gue lagi males berantem sama lo," ujar Rio tenang. "Gimana? Lo mau nggak?" tawar cowok itu lagi.
"Emmm gimana ya?" Ify nampak berfikir.
"Alah gaya pake mikir segala?" ejek cowok itu sekaligus menoyor kepala Ify.
KAMU SEDANG MEMBACA
Satu Wajah Berjuta Ingatan
Teen FictionMemisah kata. Menggunakan koma Koma setia sampai titik tak tersisa Ini kisah cinta. Cinta SMA Antara Rionald Stevaditya dan Fifyo Marissa Pertemanan yang mendamba akan sebuah kepastian bernama "Pacaran", hingga sampai pada titik pemikiran bahwa penc...