Bagian 30

467 9 0
                                    

Cakka

@Cakka_KKA

Akhirnya Emak Bepe keluar juga dari persembunyiannya saudara-saudara! *KABOOOORRRR!!! RT @Ify_Marissa: Tauk tuh! Bepe yang lagi tidur jadi kebangun kan! Dia lagi rewel nih! RT @Rionald_Stev: BUBAR WOY! BUBAR! SET DAH RUSUH AMAT LAU SEMUA!!!! @Cakka_KKA @Alvino @Fariel @Artaviajessica @DevaDep @Raynald_Stev :O

Begitulah kira-kira gambararan timeline Ify saat ini. Bisa membayangkan?

***

"Katanya suka sama gue. Kenapa ditembak malah kabur?"

"Kalau misalnya emang suka, harusnya dia langsung nrima gue dong? Iya kan?" pria ini geleng-geleng tak habis pikir. Kini ia kembali termenung.

"Cakka! Hari ini kan lo piket. Cepetan nyapu!" Cakka berdecak kesal. Sedang asyik melamun malah diganggu. Dengan malas ia mendongak.

"Haduuuuh! Gue itu cowok. Masak disuruh nyapu?"

Irva. Gadis yang menyuruhnya piket melongos. "Bodo amat! Pokoknya lo harus piket!" tegasnya galak.

"Ogah! Nggak tau orang lagi galau apa?" Cakka tetap kekeuh menolak.

"Enggak!" sahut Irva jutek.

"Entar deh istirahat. Nunggu guenya ikhlas ngejalanin," ujar Cakka malas.

"Awas kalo lo bohong! Gue laporin ke guru BK," ancam Irva lantas pergi.

"Dasar tukang ngadu," cibir Cakka pelan.

Tak lama kemudian, datang Rio yang berjalan dengan santainya. Memainkan kunci motornya di tangan lengkap dengan wajah sumringah. "Beli kaca, sambil makan keripik tempe. Pagi Cakka, yang lebih jelek dari gue! Hahaha," Rio menyapa Cakka dengan pantunnya.

"Terus aja terus," kesal Cakka. "Mentang-mentang baru satu bulanan laga lo makin songong aja. Nggak usah sombong deh lo! palingan dua minggu lagi putus."

JTAK!

"Aww!" ringis Cakka karena mendapat jitakan maut dari Rio. "Sakit kampret!" Cakka mengelus-elus kepalanya. Rio memasang muka tak berdosa lalu mengambil duduk di sebelah sahabatnya itu.

"Temennya lagi bahagia bukannya ikut bahagia malah nyumpahin begitu! Kalo sampe yang lo omongin bener, lo orang pertama yang gue cari!" ancam Rio.

"Mau mukulin gue?"

"Minta tissue sama lo! pake nanya!" Rio semakin naik darah. Cakka tidak membalas omongan Rio dan kembali melamun. "Heh! Gue lagi ngomong sama lo," Rio menendang kaki Cakka pelan. "Heh!"

"Apaan sih Yo?! Gue lagi galau. Jangan ganggu!"

"Tunggu...tunggu....tunggu," mata Rio menyipit menuntut konfirmasi. "Galau? Galau karena?"

"Di saat kamu bahagia dengan kekasihmu, belum tentu sahabatmu bisa sebahagia kamu," jawab Cakka lirih. Apakah Cakka sedang memabaca puisi? Sok melan kolis banget!

"Lo ngomong apa sih? Lo nggak suka kan sama Ify?" Rio malah menjadi curiga. Yang ada di fikirannya, Cakka sebenarnya menyukai Ify tetapi lantaran wajahnya tak setampan Rio, penampilannya tak semenarik Rio, pesona kurang menyebar dari Rio, dan otaknya juga tak sepintar Rio, ia jadi tidak percaya diri untuk bersaing mendapatkan hati Ify. Dan sekarang, lantaran sudah tak kuat menahan beban batin, Cakka mengatakannya pada Rio. Itu menurut pemikiran Rio.

"Heuh... susah ngomong sama orang yang IQ nya jongkok," gerutu Cakka. Kini wajahnya kembali murung. "Saat ini kan lo lagi bahagia sama Ify. Lo pengennya gue juga ikut bahagia dong?" Rio mengangguk. "Tapi pada kenyataannya gue lagi galau Yo. Mana bisa bahagia?" Rio sedikit keki dengan pemikirannya tadi. Gue terlalu Ge-er ternyata.

Satu Wajah Berjuta IngatanTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang