Bagian 46

371 15 1
                                    

"Kalo caranya begini gue harus gimana coba? Di satu sisi gue kesel juga harus digantung sekian lama. Dan di sisi lain gue juga mulai mikir, gimana jadinya kalau gue bener-bener putus sama dia," pandangan Shilla kosong. "Arrrrgh!"

Giandiva Arshilla

@ArshillaGee

Good night and have a nice dream too <3

Giandiva Arshilla

@ArshillaGee

Jangan terlalu lama meninggalkanku. Aku takut mulai terbiasa tanpa dirimu :'(

***

Ify POV

Fix. Rio menghindar dariku belakangan ini. Aku tidak merasa melakukan kesalahan apapun. Yah terkecuali pada saat acara makan malam anak-anak OSIS malam itu. Aku tidak buta untuk bisa mengerti kalau dia kecewa padaku karena memilih pulang dengan Kak Riko. Padahal dia sempat menahan juga. Itu memang menyakitkan dan tidak sopan. Tapi aku sudah meminta maaf padanya. Walaupun hanya lewat pesan alias SMS. Dan dia juga menjawab dengan 'Iya. Nggak papa kok'. Lalu apa alasannya untuk menghindariku beberapa hari ini?

"Fy nanti lo les nggak?" Via menghampiriku dengan dahi sedikit berkeringat. Dia baru saja menyelesaikan tugas piketnya. Padahal hanya menyapu satu kelas tetapi dia terlihat kelelahan layaknya baru saja menyapu lima kelas.

Via mengambil tissue lalu mengambil duduk di sebelahku. "Iya. Hari ini Matematika kan jadwalnya?" ia mengangguk sembari menyeka keringatnya. "Nih minum," kuangsurkan sebotol air mineral yang kubeli di depan sekolah tadi.

"Thanks," aku mengangguk. "Lo udah denger kabar terbaru dari Rio belum?" dia menatapku serius. Dan aku hanya menjawab dengan gelengan. Kabar apa? "Dia lagi deket sama cewek. Temen lesnya. Kalo nggak salah namanya Martha," deg. Kok sakit ya?

"Ya bagus dong," munafik! Silahkan mencaciku seperti itu.

"Lo nggak sedih?" oh my. Haruskah Via menatapku seperti itu? -kasihan- "Terserah lo mau percaya apa nggak. Gue aja yang Cuma sahabat lo, sakit hati Fy," lanjutnya.

"Terus lo mau gue marah-marah ke dia?" tantangku. "Nggak mungkin kan?" dia hanya diam. "Seenggaknya gue nggak perlu berharap lagi sekarang," Via memelukku dari samping. Dia tahu aku ingin menangis sekarang. Lagi-lagi karena Cinta dan Rio. Jadi ini alasan dia menjauh belakangan ini?

***

From: Alvin

Nanti istirahat kedua bisa ketemu?

"Alvin ngajak ketemuan?" tanya Agni. Shilla hanya mengangguk. Wajahnya nampak cemas memikirkan apa yang akan Alvin katakan. Semacam... 'Kita putus' mungkin.

"Gue takut Ag," lirihnya. Mengingat mereka sedang di perpustakaan menjaga ketenangan adalah kewajiban.

"Di mana?" tanya Agni lagi.

"Di sini. Habis ini kan istirahat ke dua," Agni mengangguk mengerti. "Huh. Gue nggak tau harus ngomong apa nantinya," gumamnya frustasi.

"Kalau kata gue sih lo berdua bakal baikan," Shilla menatap Agni. Tertarik dengan ucapan Agni.

"Nggak usah nyeneng-nyenengin gue deh," cibirnya.

"Emang lo nggak mau baikan?" Shilla menggeleng. "Ya udah. Nggak usah tegang gitu napa. Harusnya lo seneng. Penantian lo akan berakhir. Terlepas apa yang akan terjadi nantinya lo harus siap. Kayak yang lo bilang ke Alvin waktu di rumah Iel," sepertinya omongan Agni agak meresap ke hati dan fikiran Shilla. Gadis cantik itu mulai sedikit tenang sekarang.

Satu Wajah Berjuta IngatanTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang