Prolog

54K 3.9K 195
                                    

Happy reading!


Seorang gadis membetulkan ikatan dasi pitanya, kemudian menggunakan blazer sekolahannya yang berwarna abu-abu.

Hari ini adalah hari upacara pembukaan sekolahnya untuk siswa-siswi baru kelas 1 SMA.

Rambut panjang sepunggungnya sengaja di gerai. Sekali lagi, ia memeriksa seragam yang dikenakannya.

"Rambut oke, baju oke, dasi oke." Gumam perempuan itu sambil melihat dirinya di pantulan cermin yang sudah siap untuk pergi ke sekolah barunya.

Dengan cepat, ia langsung mengambil tas dan pergi ke sekolah barunya itu.

Karena apartemennya tidak terlalu jauh dari sekolahnya, gadis itu menaiki bus dan turun di halte ketiga dari tempat ia naik tadi.

Ia tidak langsung masuk ke dalam aula, tetapi berdiri di depan gerbang sekolah barunya untuk menunggu temannya.

Setiap beberapa detik sekali, ia melihat layar ponselnya.

Jam sudah menunjukkan pukul 7.40. Artinya, ia masih mempunyai waktu 20 menit sebelum masuk ke aula sekolahnya.

"Yoo Eun Shin!" panggil perempuan yang tengah berlari ke arahnya.

"Maaf aku telat.." lanjutnya sambil terengah-engah.

Kedua tangannya bertumpu pada lututnya. Ia sedikit membungkuk sambil menarik nafas dalam-dalam dan membuangnya.

"Tidak masalah, masih ada 20 menit. Ayo masuk," ajak perempuan bernama Yoo Eun Shin itu.

"Eunshin! Kan sudahku bilang, kau harus mulai merias wajahmu di SMA ini!" kata temannya, Kim Yerin setelah melihat wajah Eunshin yang hanya menggunakan eye brow dan liptint.

"Aku rias kok.. dikit." Balas Eunshin sambil menyentuh pipinya.

"Kalau kau cuek dengan penampilan seperti ini, selama SMA kau tidak akan dapat pacar." Tutur Yerin sambil mengibaskan rambutnya ke belakang.

"Untuk apa cari pacar yang melihat penampilan? Lagi pula aku tidak ingin pacaran dulu." Jawab Eunshin acuh tak acuh.

Yerin langsung berdiri tegak dan menatap Eunshin heran.

"Setidaknya kau harus mencoba pacaran, Eunshin. Pacaran itu tidak seburuk yang kau pikirkan kok." Kata Yerin.

Yerin adalah sahabat Eunshin sejak kelas 1 SMP, dan selalu bersama dengannya sejak saat itu. Bahkan mereka masuk ke SMA yang sama.

"Yerin, bukannya kau sudah tau tentang penyakitku? Mana ada laki-laki yang mau denganku." Balas Eunshin.

Ini adalah rahasia mereka berdua.

Eunshin memiliki penyakit unik dan langka bernama Kiss Syndrome. Penyakit ini membuatnya pingsan kalau ada yang menciumnya.

Hanya Yerin satu-satunya orang yang tau tentang penyakitnya. Itulah yang membuat Eunshin belum pernah pacaran sejak kecil.

Ia sendiri juga tidak pernah mendekati laki-laki manapun sejak dulu.

Baru saja Yerin ingin membalas, bel masuk sekolah berbunyi.

Mereka langsung bertatapan, kemudian berlari menuju aula sekolah barunya.

Setelah kata-kata sambutan dari kepala sekolah dan ketua OSIS, mereka di minta untuk pergi ke kelasnya masing-masing.

"Eunshin, kita satu kelas!" Ujar Yerin girang.

Ekspresinya senang seolah-olah mereka menang undian.

"Jinjja? Astaga aku benar-benar senang!" Jawab Eunshin tak kalah girang.

Sejak kelas 1 SMP, mereka selalu berada di kelas yang sama. Mereka juga selalu akrab dan belum pernah bertengkar hingga saat ini.

Mereka duduk bersebelahan di kursi paling belakang bagian kiri, di dekat jendela.

"Eunshin, coba lihat orang itu." Kata Yerin pelan, membuat Eunshin melihat ke arah yang ditunjuk temannya itu.

Yerin menunjuk seorang laki-laki yang sedang memainkan ponselnya. Laki-laki itu duduk di kursi paling depan bagian kanan, dekat pintu masuk.

"Itu orang yang dapat nilai tertinggi saat tes masuk SMA ini." Bisik Yerin tanpa mengalihkan pandangannya dari laki-laki itu.

"Oh, wajahnya tampan Yer. Gebet sana." Canda Eunshin.

"Aku suka yang lebih tua, Shin. Aku tidak minat mendekati laki-laki yang seumuran." Kata Yerin lagi. Eunshin hanya mengiyakan.

"Permisi, boleh aku duduk disini?" tanya seorang perempuan yang kecantikannya luar biasa sambil menyentuh kursi di depan Eunshin.

Dia memiliki wajah seperti boneka. Matanya indah, senyumnya memesona, bibirnya merah, dan wajahnya bersinar.

Gadis itu mampu membuat seisi kelas melihat ke arahnya karena kecantikannya.

Eunshin mengangguk ragu sambil mengagumi kecantikan orang yang duduk di depan mejanya dan Yerin.

1 meja di kelasnya memiliki 2 kursi, dan kursi di kelas itu sudah terisi penuh.

Total muridnya berjumlah 32 orang dengan 18 perempuan dan 14 laki-laki.

"Makasih." Ucapnya sambil tersenyum tulus.

Ternyata gadis itu tidak sendirian. Ia langsung mengajak temannya untuk duduk disamping nya.

jangan lupa voment yaa:)

Kiss Syndrome (Mark Tuan)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang