two

30K 2.9K 106
                                    

Happy reading.

"Ma, ini udah jam 7.20. Mereka telat 20 menit, ma." Kata Eunshin bosan.

Ia merasa tidak betah menggunakan dress pilihan mamanya tadi. Dress pink diatas lutut dan tangan panjang.

Eunshin terus-terusan memainkan ponselnya karena bosan menunggu. Sedangkan, makanannya baru akan dipesan saat teman orang tuanya itu sudah datang.

"Tunggu sebentar lagi, sayang. Mereka kan tinggal di Seoul, jadi mungkin macet." Jawab mamanya.

"Pokoknya apapun yang terjadi, jawabanku akan tetap sama." Ucap Eunshin tanpa menatap mamanya, dan masih fokus ke layar ponselnya.

"Ngomong-ngomong, dia satu sekolah loh sama kamu. Kelas 3." Kata mamanya sambil mengingat-ingat.

"Apa? Ma.. jangan bilang mama sekolahin aku disana karena dia?"

Eunshin mulai memasukkan ponselnya kedalam tas dan fokus berbicara dengan mamanya.

Mamanya hanya tersenyum tanpa dosa dan mengangguk, membuat gadis itu ingin protes.

"Oh mereka datang!" seru papanya sebelum gadis itu sempat protes.

Eunshin's POV

Aku langsung melihat ke arah orang tuaku dan teman mereka yang sedang berjabat tangan dan memberi sapaan ramahnya.

Seketika, mataku terbelalak.

Aku benar-benar terkejut melihat pria dengan kemeja putih dan celana hitam panjang, berdiri tepat disamping tamu kami.

Pria itu tersenyum ramah sambil bersalaman dengan orang tuaku secara bergantian.

Itu Mark sunbae!

Tunggu! Mark sunbae itu anak dari bos papa? Jinjja? Pemilik perusahaan di banyak negara itu? Astaga!

"Annyeonghaseyo, Makhe imnida." Dia memperkenalkan diri, membuatku menunduk dengan perasaan bingung.

Dia benar-benar Mark sunbae.

Dari semua orang, kenapa harus laki-laki ini? Kenapa harus laki-laki yang disukai Mina?

"Eunshin, ayo perkenalkan dirimu padanya." Pinta mamaku.

Aku mengangkat kepalaku dan menatap wajahnya. Sekilas, kami bertatapan.

Dia menatapku seperti orang asing. Tatapannya dingin seperti tatapan tidak suka.

Aku langsung mengalihkan pandanganku pada Papa Mark.

"A-annyeonghaseyo, Yoo Eun Shin imnida." Aku memperkenalkan diriku, khususnya untuk Papanya. Karena aku sudah kenal dekat Dorine ahjumma, sementara ini pertama kalinya aku bertemu suaminya secara langsung.

Aku sedikit membungkuk untuk memberikan rasa hormatku pada orang yang lebih dewasa. Aku mulai gugup karena papa Mark tidak mengatakan apapun.

Aku menegakkan tubuhku dan pandanganku beralih pada Mark yang dari tadi sudah melihat ke arahku.

Untuk kedua kalinya, kami kembali bertatapan.

Tatapannya beda dari yang sebelumnya.

Kali ini, dia menatapku ramah seolah-olah kami sudah berteman sejak lama.

"Eunshin, kau sangat cantik hari ini!" puji mama Mark. Aku biasa memanggilnya Dorine ahjumma.

Aku tersenyum dan berterima kasih padanya.

"Sebelumnya, boleh aku berbicara sebentar dengan.. Eunshin-ssi?" tanya Mark sambil berusaha mengingat namaku.

"Nanti saja. Aku lapar," tolakku.

Kiss Syndrome (Mark Tuan)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang