Chapter 3

539 71 5
                                    


Author P.O.V

Sesuai permintaan Kang Dongho, pemilik club malam tempat Wonwoo kerja. Wonwoo bakal datang awal. Sekarang uda jam sembilan dan Wonwoo baru selesai mandi. Ya, mungkin butuh dua puluh menit untuk Wonwoo siap-siap.

Malam ini Wonwoo pake setelan celana jeans hitam, kaos oblong hitam lalu dilapis jaket leather hitam. Style khas Wonwoo kalo lagi mau nge-DJ. Lagian mau pakai apapun Wonwoo tetap cakep.

Pernah ada pacar Soonyoung yang langsung putusin Soonyoung waktu ketemu Wonwoo. Waktu itu Wonwoo lagi nginep di apartment Soonyoung. Si cewek main ke sana buat ketemu Soonyoung dan... nggak sengaja ketemu Wonwoo. Besoknya Soonyoung diputusin dan cewek itu langsung mem-follow Wonwoo di Instagram. Untung aja Wonwoo nggak pernah tertarik, apalagi pacar temenny sendiri. Alhasil cewek itu juga nggak berhasil mendekati Wonwoo dan tak pernah lagi menghubunginya. 

Sekarang Wonwoo uda siap. Tinggal semprot parfum sama pakai jam tangan.

Ngomong-ngomong soal jam tangan, Wonwoo kolektor jam tangan sejati lho. Dia punya lemari khusus jam tangan di kamar sebelah, tempat ia nyimpan barang-barang khusus. Wonwoo pun menuju ke sana untuk ambil jam tangan Hermes kesukaannya. Tapi...

"Lah hilang?" sentak Wonwoo terkejut. "Jam tangan gue hilang?"

Wonwoo langsung panik waktu liat ada spot kosong di deretan koleksiannya. Spot yang selalu ditongkrongi jam tangan Hermes yang Wonwoo beli langsung di Paris bulan lalu. Itu favoritnya dia jadi maklum kalau Wonwoo langsung panik waktu sadar itu hilang.

Bahkan dia uda nyari ke seluruh rumah dan nggak ketemu.

"Siapa sih yang ngambil jam tangan gue, Sialan!" omel Wonwoo yang uda balik lagi ke kamarnya.

Tiba-tiba Wonwoo kepikiran sesuatu. Bukannya hari ini ada tukang delivery datang ya? Dan Wonwoo nggak ngeliatin itu tukang delivery masuk bawa apa, dan keluar bawa apa. Wonwoo ingat kalo dia langsung ke kamar mandi waktu dia bukain pintu otomatis ke tukang delivery itu. Dan Wonwoo pun narik kesimpulan.

"Pasti tuh orang yang ngambil!"

Author POV End

.

.

.

.

.

.

Harim POV

Sumpah aku baru tahu kalao Jinyoung suka bohong. Mana ada dia ngebantuin Jieun. Yang ada aku yang diomelin Jieun karna ninggalin dia sendirian ngelayanin café yang ramai. Ada Boss Chanyeol lagi tadi singgah bentar. Untung aku karyawan kesayangannya dia kalau enggak uda see you bye-bye kali aku.

"Nih ada surat buat kamu, Rim..."

Jieun kasi aku satu surat. Ada cap dari sekolah Jinyoung, SMA Sinha. Duh, nggak perlu dibuka juga aku tahu ini surat apaan. Apalagi kalau bukan tagihan uang sekolah. Baru ingat kalau aku belum bayar uang sekolahnya Jinyoung lima bulan terakhir. Aku lupa kalau yang beasiswa cuman Hani.

"Tagihan uang sekolah Jinyoung?" tanya Jieun yang lagi nonton TV di ruang istirahat.

Aku ngangguk lemas. Lalu masukin ini surat ke dalam tas.

"Kenapa nggak pinjem duit aja ama Boss?"

"Duh, kamu lupa kalau aku masih belum bayar utang yang terakhir? Yang si Hani tiba-tiba harus operasi usus buntu..."

"Selow lah, Rim. Orang si boss itu care banget sama kamu. Pasti dipinjemin lah. Diikhlasin malah, Rim. Coba aja pinjem... daripada si Jinyoung nggak bisa ikut ujian akhir!"

Smile FlowerTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang