Chapter 14

425 62 2
                                        


Happy New Year All! 

Semoga di tahun 2018 ini segala resolusi dan wishlists kalian bisa terkabulkan ya!

Pesen Author cuman satu. Berjanjilah untuk tetap setia sama uri-Sebongs meskipun bakal ada banyak boyband-boyband baru ya di luar sana. Hohohoho XOXO

.

.

.

.

.

.

.

Harim terdiam begitu mendengar wanita di hadapannya mengaku telah bertemu Jinyoung. Rasa khawatir tiba-tiba dirasakannya, serta banyak sekali pertanyaan yang ingin ia lontarkan saat ini. Ya, hanya saja bibir Harim terlalu kaku untuk menanyakan semuanya.

"Dia..." Baek Jiyoung tersenyum sambil memikirkan sesuatu, "Dia tumbuh menjadi sangat tampan..." gumam Jiyoung pelan namun itu bisa didengar Harim. "Pasti banyak sekali gadis yang naksir dengannya di sekolah... ah, sudah kelas berapa dia sekarang ya?"

Harim menatap datar Baek Jiyoung. Wanita itu pun sadar kalau obrolan mereka saat ini tidak direspon dengan baik oleh Harim.

"Sebenarnya apa yang Anda inginkan?" tanya Harim baik-baik.

"Bolehkah aku bertemu dengan Jinyoung lagi?" Baek Jiyoung pun mengungkapkan perasaannya. "Aku ingin bertemu dengannya, dan memperkenalkan diriku..."

"Sebagai ibunya?" celetuk Harim. "Ibunya yang sudah meninggalkan dia sejak dia belum tahu apapun? Ah tidak. Bahkan Anda meninggalkannya dua minggu setelah melahirkannya..."

"Harim -ssi..."

"Saya nggak akan melarang Anda bertemu Jinyoung. Tapi menurut saya, ketemu Jinyoung dan mengungkapkan kenyataan yang ada hanya akan membuatnya sakit hati..." kata Harim. "Jinyoung uda cukup sengsara karna dia harus hidup pas-pasan selama ini, apalagi semenjak paman dan bibi Bae meninggal. Dan sekarang? Tahu kalau dia punya ibu kandung yang ninggalin dia demi karir..."

Harim sadar perkataannya membuat Baek Jiyoung mulai menitikkan air mata. Di saat itulah Harim berhenti berbicara.

"Cwesunghabnida... tapi saya rasa saya harus pulang sekarang..." kata Harim lalu dia pun beranjak bangun dan pergi. Gadis itu juga bisa ikutan menangis kalau dia terus berlama-lama di sini.

Harim hanya sedih karna inilah kenyataan yang ada. Jinyoung memang bukan saudara sepupunya. Jinyoung hanyalah anak dari sahabat bibinya. Ya, rahasia ini telah dia simpan belasan tahun, sesuai pesan dari almarhum ibu dan juga bibinya.

Baek Jiyoung adalah sahabat bibi Harim, Sojung, adik mamanya. Sembilan belas tahun yang lalu, Baek Jiyoung yang sedang menjadi trainee di sebuah perusahaan hamil di luar nikah dengan pacarnya. Kesempatan Baek Jiyoung untuk debut akan hilang jika kehamilannya ketahuan. Untuk itulah dia membuat perjanjian dengan bibi Harim, tentang Jiyoung yang akan tetap melahirkan anaknya, tapi yang mengurus dan membesarkannya adalah Sojung.

Sojung yang kebetulan memang tidak bisa memiliki anak alias mandul menerima perjanjian itu dengan senang hati. Dan akhirnya, saat anak Jiyoung lahir, Sojung merawatnya dan memberinya nama Bae Jinyoung.

Sementara Jiyoung ? Ia berhasil debut menjadi penyanyi dan tinggal di luar negeri. Dia tak pernah kembali. Itulah yang membuat Harim tak pernah berpikir jika suatu hari Jiyoung akan datang untuk bertemu Jinyoung.

Smile FlowerTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang