Chapter 11

406 56 0
                                        



"APAA? BUSAAANNN?"

Harim langsung otomatis beranjak bangun dengan ponsel di telinganya, "Lu gila? Mendadak amat!"

Begitu telepon dari seseorang itu terputus, Harim langsung melempar ponselnya ke tempat tidur dengan kesal, "Boss sialan! Katanya gue libur hari ini!" gerutu Harim lalu dengan terpaksa turun dari tempat tidur dan bersiap-siap.

.

.

.

.

.

.

.

Hari ini Wonwoo akan ke Busan membawa ibunya. Jika ibunya ikut otomatis dia membutuhkan Harim untuk membantunya. Makanya Harim diwajibkan ikut dan itu tampaknya sangat membuat Harim kesal. Soalnya Wonwoo janjiin ke Harim kalau hari ini dia libur.

Wonwoo sendiri yang menyetir mobil, membawa Harim yang duduk di sampingnya, dan sang ibu yang saat ini tampak tertidur pulas di belakang.

"Lu lupa bawain bantal buat nyokap gue ya?" tanya Wonwoo sambil memperhatikan ibunya dari kaca atas. "Rim?"

Dan orang yang diajak ngomong nyatanya juga sudah pulas tertidur di sampingnya.

"Heol!" gerutu Wonwoo. "Maksud gue ngajakin dia itu biar ada temen ngobrol di jalan!"

Wonwoo pun meraih tangan Harim dan menggoyangkannya dengan sedikit kasar, "Bangun!"

Dan tak ada reaksi apapun dari gadis itu.

"Bangun woi!" sentak Wonwoo meninggikan volume suaranya. Sayangnya sepertinya Harim memang sulit untuk dibangunkan. Gadis itu malah bergerak mengubah posisi tidurnya dan... mulailah gadis itu mengeluarkan suara-suara dari mulutnya.

Wonwoo tertawa pelan melihat Harim, gadis yang akhir-akhir ini mulai masuk ke kehidupannya. Menurut Wonwoo, Harim gadis yang baik, pekerja keras, dan... lucu (?)

Entahlah yang jelas Wonwoo sering sekali tertawa diam-diam karena tingkah gadis itu. Wonwoo tak mau berbohong. Dia tak mau berbohong kalau dia sepertinya sudah mulai tertarik pada Yoo Harim.

.

.

.

.

.

.

.

.

Setelah perjalanan panjang yang melelahkan, akhirnya Wonwoo, ibunya, dan Harim tiba di villa tempat mereka menginap di Busan.

Villa itu punya Wonwoo. Dia beli sendiri pakai uang hasil kerjaan dunia malamnya. Sebuah villa yang cukup besar tapi sederhana, dengan halaman luas yang ditanami bunga-bunga, lengkap dengan kolam ikan kecil di sudut halaman. Harim sungguh terpukau saat dia menginjakkan kakinya memasuki halaman villa Wonwoo sambil mendorong kursi roda ibu Wonwoo.

"Woahh! Kolam berenang!" sentak Harim begitu masuk ke bagian dalam villa.

Harim berlari keluar dari ruang tamu untuk melihat kolam berenang yang bisa mereka lihat dari dalam. Gadis itu tampak sangat takjub dengan villa ini. Dan entah kenapa ketakjuban Harim malah membuat Wonwoo tersenyum melihatnya.

Dan ada lagi yang juga sedang tersenyum sekarang. Yaitu ibu Wonwoo, yang diam-diam tersenyum melihat ekspresi putranya saat ini. Nyonya Jeon tahu, kalau saat ini putranya sedang bahagia.

Smile FlowerTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang