Chapter 2

696 76 5
                                    

Wonwoo POV

Bum!

Ck! Kayaknya gue kekencangan ngebanting pintunya. Alhasil Mingyu, Seungcheol sama Vernon langsung ngelirik gue heran. Tapi bodoh amat lah. Mereka harus maklum karna gue emang lagi bete.

Bete karna jalanan hari ini macet banget. Masa yang biasanya ke apartment Seungcheol cuman lima belas menit hari ini jadi satu setengah jam?

"Hyung mabuk?" tanya Mingyu.

Tak!

Vernon barusan menyodok bola. Dari suaranya kayaknya itu bule berhasil masukin beberapa bola. Biasanya kalau uda denger suara sodokan billiard gue semangat banget tapi sekarang... males. Mending tiduran di tempat tidur Seungcheol.

"Kakak lu ngerepotin lagi ya?" tebak Seungcheol.

"Woori nuna pulang?" tanya Vernon. "Dalam rangka?"

"Ngurus nikahannya..."

"Wuihh... cepet juga laku Woori nuna? Sama siapa, Hyung? Bule? Anaknya kayak Vernon dong nanti!" celetuk Mingyu.

"Kim Suho..."

"Kim Suho anaknya Kim Sooman itu? Daebak!"

"Dijodohin mereka..." jawabku. "Kalian kayak nggak ngerti otak bisnis bokap gue aja..."

Seungcheol samperin gue sambil ngelempar sekaleng bir. Tahu aja nih orang kalo bete-bete gini enaknya minum bir, "Soonyoung mana, Won?"

Gue naikin bahu. Ah, palingan tuh bajingan lagi sama cewek-ceweknya. Kalo nggak di club ya di apartmentnya. Kalau lagi nggak ada stok cewek baru deh main ke sini. Jadi heran sama tuh anak, kapan tobatnya ya jadi playboy.

Gue pun membuka kaleng bir pemberian Seungcheol dan meneguknya. Gue ambil ponsel di saku gue, ngeliat ada pesan dan panggilan tak terjawab dari cukup banyak orang. Ada yang dari Appa, Woori Nuna dan...

"Betewe tadi Soyul nyariin lu..."

Dan gue pun diam. Kenapa Seungcheol harus sebut nama cewek itu di saat gue juga ngeliat nama yang sama di layar ponsel gue. Lee Soyul, tadi nelpon gue sampai delapan kali.

"Won?"

Tanpa ngerespon perkataan Seungcheol, gue langsung hapus panggilan dari Soyul.

"Kalian belum selesain masalah kalian?"

Gue nggak mau jawab pertanyaannya yang satu ini. Males. Mending gue berbaring sejenak dan tidur. Toh, nanti malam gue harus nge-job.

.

.

.

.

.

.

Gue Jeon Wonwoo. Umur dua puluh lima dan akan menjadi dua enam akhir bulan ini. Siapa pun pasti kenal gue. Apalagi anak-anak gaul yang rajin nongkrong di club malam deretan Gangnam.

Ya. Gue emang terkenal sebagai DJ popular di Gangnam. Setiap bar yang gue singgahi selalu hidup karena musik mainan gue dan pengunjung cewek pun selalu bertambah. Bahkan sekalipun gue selalu masang wajah dingin, cuek bebek, dan nggak banyak ngomong tetep aja banyak cewek cakep yang ngantri buat ngobrol bahkan deket sama gue.

Tapi sayangnya, mereka nggak tahu kalau sampai kapan pun gue nggak tertarik sama cewek. Banyak yang berprasangka gue nggak suka sama cewek alias suka sama sesama jenis, dan gue benci banget gosip itu. Memangnya setiap cowok yang nggak punya pacar sudah pasti homo? Gue cuman lagi nggak pengen berurusan sama cewek. Mereka nyusahin, bikin emosi, egois dan susah dipahamin. Lee Soyul contohnya, mantan gue yang uda bikin hati gue jadi kayak mainan. Dan gue nggak bakal biarin hati gue dijadiin lagi mainan sama cewek-cewek menyebalkan di luar sana.

Smile FlowerTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang