Chapter 15

424 58 2
                                    



Pagi ini SMA Cheongnam dihebohkan dengan keramaian di lapangan basket sekolah. Banyak sekali murid yang berkumpul setelah mendengar pertandingan dadakan antara Jihoon dan Haknyeon. Entah apa yang membuat keduanya tiba-tiba bertanding basket.

"Gue harap lu pegang omongan lu, Haknyeon! Gue menang, dan lu berhenti gangguin Hani!" kata Jihoon dengan wajah serius.

Haknyeon menyengir, "Gue juga harap lu pegang omongan lu, Park. Gue menang, dan lu putus dari Hani..."

Hani memasang wajah panik mendengar perkataan Haknyeon. Di saat itulah Park Jihoon menoleh ke arahnya. Hani menggeleng. Berharap agar Jihoon menghentikan taruhan bodoh ini. Bagaimana pun juga dia khawatir Jihoon kalah dan itu berarti hubungan mereka akan putus. Hani sendiri sebenarnya kesal. Kenapa Jihoon mempertaruhkan hubungan mereka seperti ini?

Tapi kemudian Hani melihat Jihoon tersenyum. Di saat itulah segala kekhawatiran Hani lenyap. Hani tiba-tiba percaya diri. Dia yakin Jihoon akan menang.

Priiitttt!!!

Peluit pun berbunyi. Bola terlempar ke atas dan berhasil ditangkap oleh Jihoon. Pertandingan 1 on 1 pagi hari ini pun diawali dengan satu poin dari Jihoon. Tapi tak ada yang bisa menebak. Mengingat Haknyeon jugalah salah satu pemain andalan sekolah.

"Hani-ya... lu nggak takut Jihoon-sunbae kalah?" seru Yein.

"Eotteoke? Gimana kalo dia kalah, Hani-ya?"

"Ani! Gue yakin Jihoon-sunbae akan menang..."

Lima menit berlalu. Skor Haknyeon dan Jihoon semakin bertambah dan saling mengejar satu sama lain. Hingga akhirnya skor dipimpin oleh Haknyeon, sementara waktu tersisa hanya tiga puluh detik.

Hani mulai cemas. Dia hanya bisa berdoa agar Jihoon memenangkan pertandingan ini.

Sementara di lapangan, Park Jihoon kewalahan menjaga Haknyeon yang akan mencetak poin lagi. Begitu namja itu melempat bola ke ring...

BUK!

Dengan mudah Jihoon merebut bola tersebut. Terdengarlah sorakan dari pendukung Jihoon termasuk Hani. Jihoon pun membawa bola keluar dari garis three point. Tanpa menunggu lama, Jihoon langsung mengarahkan bola itu ke ring, lalu melompat melemparnya.

Prriiittt!!!

Tiga poin berhasil dicetak Jihoon. Pertandingan pun berakhir dengan kemenangan Jihoon.

"YEEEEEE!!!!" teriak seluruh pendukung Jihoon dari bangku penonton.

Jihoon menoleh ke Hani di antara penonton lalu tersenyum lebar. Dia pun segera berlari menghampiri pacarnya itu, lalu memeluknya.

"Heol!" seru Yein dan Yebin iri setengah mati. Bahkan semua orang juga menyoraki keromantisan Jihoon saat ini.

"Sunbae..." bisik Hani panik. "Lepas..."

"Shireo! Biarkan orang-orang tahu kalau kamu adalah milikku, Yoo Hani!" bisik Jihoon mempererat pelukannya.

Dan Hani hanya bisa tersenyum senang mendengar pernyataan Jihoon. Sejak saat itu, tak ada lagi yang menghalangi kisah cintanya dengan Park Jihoon. Mereka resmi menjadi Romeo-Juliet SMA Cheongnam mulai detik itu.

.

.

.

.

.

.

.

.

Smile FlowerTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang