Karena sudah tidak bekerja lagi di rumah Wonwoo, Harim pun kembali ke café mulai pagi ini. Untungnya si pemilik café sedang dalam keadaan menyukainya, jadinya Harim bisa masuk kembali ke café ini dengan mudah.
Pagi ini Jieun izin sedikit terlambat. Ibunya harus menyelesaikan beberapa pekerjaan sehingga tak ada yang merawat adik bungsunya yang sedang sakit. Jadinya Harim sendirian. Lagipula baru ada satu pengunjung yang nongkrong. Tepatnya seorang gadis cantik yang kayaknya sebentar lagi bakalan pergi.
Dan benar, belum lima menit Hanna berpikir seperti itu gadis itu sudah pergi. Langsung saja Harim mendatangi meja yang ditongkronginya untuk membereskan sampah, namun...
"Dompet?" gumam Harim. "Ketinggalan pasti!"
Sayangnya begitu Harim bergegas keluar, gadis itu sudah masuk ke dalam mobil dan melaju pergi.
"Duh, cepet banget sih perginya!" gerutu Harim. Dia pun menatap kembali dompet itu. Harim nggak tahu ada setan apa yang merasukinya, tapi tiba-tiba dia jadi kepo. Tanpa babibu Harim membuka dompet itu.
"Lee Soyul?" gumam Harim membaca nama di kartu pengenal. "Kami seumuran..."
Harim berniat menutup kembali dompet itu namun... sesuatu menarik perhatiannya.
Di dalam dompet itu, ada sebuah foto gadis tadi sedang berangkulan mesra dengan seorang namja. Dan Harim membelalakkan matanya saat menyadari jika namja itu adalah...
"Yoo Harim-ssi?"
Yoo Harim segera menutup dompet milik wanita bernama Lee Soyul itu dan menyimpannya ke saku celemek café. Gadis itu pun berbalik, menemukan Han Seungho, sekretaris keluarga Jeon, berdiri entah sejak kapan di hadapannya.
.
.
.
.
.
.
.
.
"GUE HARUS GIMANA, JIEUN?"
Lee Jieun menggaruk-garuk kepalanya yang nggak gatal karena terus ditanyai Harim pertanyaan yang tak bisa dijawabanya, "Duh, sumpah kali ini gue nggak bisa kasi solusi apapun ke lu! Solusi gue cuma dua hal tadi, Rim..."
Harim memanyunkan bibirnya, "Gue nggak bakal pernah pinjam duit lagi sama Chanyeol dan gue juga nggak mau balik ke rumah cowok brengsek itu!"
Jadi ceritanya, kedatangan Han Seungho tadi adalah untuk mengabarkan sesuatu yang menjadi penyebab Harim stress berat sekarang. Han Seungho menunjukkan isi kontrak yang mengatakan jika Harim tetap harus bekerja dengan Wonwoo selama sebelas bulan ke depan alias kontrak satu tahun. Jika Harim ingin berhenti maka dia harus membayar sejumlah gaji total selama sebelas bulan itu.
Dan sialnya tanda tangan Harim terpampang jelas di kontrak tersebut. Harim menyetujuinya.
"JIEUN!!! GUE NGGAK MAU KETEMU COWOK ITU LAGI!"
.
.
.
.
.
.
.
[ Dream Entertainment ]
Seperti biasa, Bae Jinyoung akan latihan di agensi setelah jam sekolahnya selesai. Begitu pula dengan sahabatnya, Park Jihoon, yang hari ini terlihat begitu semangat latihan.

KAMU SEDANG MEMBACA
Smile Flower
Fanfiction[ COMPLETED ] Harim punya trauma cinta yang membuatnya ragu untuk jatuh cinta lagi. Lalu takdir mempertemukannya dengan Wonwoo, pria dingin yang perlahan hidupnya berubah semenjak Harim hadir mengisi kesehariannya. . . . . "Because we're together...