Naruto itu siswi biasa diantara siswa siswi kalangan atas di tempat dia menuntut ilmu. Naruto tidak miskin ataupun kaya, tidak ada hal menonjol apapun dari dirinya. Tapi kenapa Sasuke sang Idol begitu menginginkanya?
Kalau mau tau, silahkan baca aja...
"Namaku Namikaze Naruto, hobiku tidur. Dan cita citaku.... " . . . "Tidak ada " ucap Naruto polos, tidak memperdulikan setiap orang yang sweetdrop karena jawabanya. "Kenapa tidak punya? " tanya Kakashi dengan sebutir keringat didahinya. Naruto hanya mengangkat bahunya sebagai jawaban. Sebenarnya Naruto memang belum memikirkan soal cita cita. Jangankan soal cita cita, tujuan hidupun tidak punya. Naruto bukan tipe orang yang ambisius, malahan bisa dibilang orang yang tidak memiliki gairah hidup. Naruto bahkan sering bertanya tanya kenapa orang lain begitu terobsesi pada suatu hal, seperti misalnya soal uang. Banyak orang yang rela melakukan segala hal untuk mendapatkan uang, dari yang biasa saja sampai diluar logika seperti menjual diri ataupun menjual sanak saudaranya. Sehingga menimbulkan tanda tanya dikepalanya, dimana hati nuraninya, sampai bisa melakukan hal yang kejam seperti itu. . . . Naruto kembali duduk setelah memperkenalkan diri.
Karena sekarang masih baru awal masuk sekolah, Kakashi belum memulai pembelajaran dan membiarkan semua murid untuk saling mendekatkan diri.
Setelah Kakashi sudah tidak terlihat, para murid mulai membentuk kelompok. Sebagai anak anak kalangan atas, mereka sebenarnya sudah saling mengenal melalui acara atau pesta yang diadakan para pembisnis. Orang tua mereka, sering mengajak anak anaknya untuk mengenal dunia mereka. Mereka diajarkan tentang bisnis, mereka harus tau mana kawan yang menguntungkan dan mana yang tidak. Mereka selalu diajarkan untuk melihat peluang dalam berbisnis. Jadi jangan heran kalau mereka sudah memiliki kelompok masing masing walaupun tidak semua.
Sudah terlihat beberapa kelompok yang dapat kita lihat. Yang pertama tentu saja kelompok Sasuke, yang ini kalian sudah tau siapa anggotanya.
Yang kedua, kelompok Sakura diisi oleh Ino dan Shion.
Yang lain cuma pemeran pendukung jadi di skip aja'ya :P
Sedangkan Naruto masih duduk diam dibangkunya, terlalu malas untuk beramah tamah dengan mereka. Naruto tau bagi mereka, dirinya hanya seekor hama yang harus disingkirkan. Itu terlihat dari tatapan mereka saat dirinya memperkenalkan diri. Naruto dapat memastikan itu karena nama keluarganya yang tidak terlalu dikenal.
Saat Naruto melamun sambil menatap jauh keluar jendela, tiba tiba ada yang menepuk pelan bahunya. Saat Naruto membalikan badanya untuk melihat siapa yang menepuk bahunya. Naruto dapat melihat dua orang gadis, yang satu gadis beramambut coklat dicepol dua, sedangkan yang satu lagi gadis berabut panjang bewarna indigo. "Hai " sapa gadis bercepol dua ramah, sedangkan yang satu lagi tersenyum lembut kearahnya.
Naruto tidak mungkin menolak sapaan ramah mereka, jadi diapun menjawab sapaanya dengan senyum kecil dibibinya. Akhirnya mereka berkenalan dengan resmi, dari perkenalan itu dia mengetahui nama mereka. Yang bercepol adalah Tenten sedangkan yang berambut panjang adalah Hyuga Hinata. Jangan tanya kenapa Naruto baru mengetahui nama mereka sedangkan tadi mereka sudah memperkenalkan diri masing masing. Naruto memang menendengarkan saat mereka mengenalkan diri, tapi Naruto tidak melihat mereka saat bicara. Jadi wajar kalau Naruto tidak tau. "Sepertinya disini tidak seburuk yang aku bayangkan " batin Naruto. . . . Bel pelajaran telah berbunyi, menandakan jam istirahat telah tiba. Naruto bersama teman barunya pergi kekantin untuk mengisi perut.
Sebenarnya Naruto sangat malas pergi kekantin, dan memilih makan bekal buatan ibunya. Tetapi Tenten memaksa untuk menemaninya makan dikantin bersama Hinata dan memintanya untuk membawa bekalnya saja, agar bisa makan bersama mereka.
Akhirnya Naruto setuju dengan berat hati.
Mereka sampai di kantin, dan mencari tempat duduk yang kosong dan mereka mendapatkan meja yang dekat dengan jendela. Tidak seperti kantin sekolah yang biasa kalian lihat, dari pada dibilang kantin, tempat ini lebih cocok disebut restoran bintang lima. Didukung dengan dekorasi yang mewah, meja meja berbentuk bulat yang cukup untuk empat orang. Ditambah menu menu berkelas seperti Spaghetti, Steak, Sushi dan masih banyak lainya. Dan tentu saja setiap minggu menunya akan diganti agar para murid tidak bosan. Naruto sampai syok melihatnya, apa lagi melihat harga yang terlihat di daftar menu. "Haisss, orang kaya memang merepotkan " batin Naruto.
Setelah melihat pesanan teman barunya telah datang, Naruto mulai membuka tutup kotak bekalnya. Naruto hanya tersenyum melihat isi kotak bekal buatan ibunya.
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Ibunya memang unik, dia sengaja membuat bekal seperti ini agar Naruto mau menghabiskan sayurnya. Yah, mau gimana lagi, Naruto memang tidak suka sayur dan Kushina akan melakukan apapun agar anak anaknya dapat terpenuhi gizinya.
Hinata dan Tenten yang melihat isi bekal Naruto memekik gemas melihat tampilan isi bekalnya. "Apa kalian mau? " tanya Naruto menawarkan. "Apa boleh? " tanya Tenten antusias "Mmm, tentu saja " Akhirnya Naruto berbagi bekalnya bersama Tenten dan hinata. Mereka sangat suka dengan rasanya, sedangkan makanan yang mereka pesan tidak tersentuh sedikitpun. Makanan rumah memang yang terbaik.
Saat mereka sedang menikmati bekal yang dibawa Naruto, terdengar teriakan histeris dari arah belakang mereka. Saat mereka melihat kebelakang mereka, mereka dapat melihat empat orang lelaki tampan yang dikerumuni oleh banyak wanita. "Siapa mereka? " tanya Naruto heran. "Hah? " perkataan Naruto membuat kedua temanya terkejut. "Kau tidak tau siapa mereka? " tanya Tenten memastikan, dan Naruto hanya menggeleng dengan polosnya. "Mereka adalah orang terkenal, apa lagi Sasuke " "Sasuke? Siapa? " "Itu! Lelaki berambut biru dongker. Bagai mana kau tidak mengenalnya, dia itu artis terkenal " "Oh " "Hanya itu tanggapanmu? Lagi pula dia dan teman temanya satu kelas dengan kita. Bagaimana kau tidak mengenalnya, lagi pula bukankah kau bilang tau semua nama teman sekelas kita? " "Kalau itu, aku hanya tau nama. Kalau orangnya..." Naruto menggeleng. "Haisss, kau ini " ucap Tenten gemas. Sedangkan Hinata hanya menggelengkan kepalanya, heran melihat kelakuan aneh Naruto. . . Setelah mereka menghabiskan bekal makan siang, mereka memilih kembali kekelasnya.
Kebetulan mereka melewati mejanya kelompok Sasuke, Naruto hanya melihat mereka sekilas lalu meneruskan jalanya. Sedangkan kedua temanya malah berdiri mematung sambil melihat kearah salah satu dari mereka. Hinata melihat kearah Kiba dengan pandangan malu malu, sedangkan Tenten melihat kearah Neji dengan semburat merah dipipinya sambil memainkan tanganya.
Naruto yang merasa kedua teman barunya tidak mengikuti dirinya, berbalik kebelakang. "Ha~h apa yang mereka lakukan " Naruto menghampiri kedua temanya itu yang masih berdiri didekat meja kelompok Sasuke. "Kalian sedang apa? " tanya Naruto mengagetkan Tenten dan Hinata. "A.a.a tidak " jawab mereka gelagapan "Tidak jadi kembali kekelas? " "Tentu saja jadi, ayo " jawab Tenten, dan langsung menarik tangan Naruto dan Hinata dengan terburu buru.
Akhirnya mereka pergi meninggalkan kantin, sedangkan dimejanya Sasuke dan teman temanya melihat kepergian mereka dengan pandangan penuh arti.
Tiba tiba.... "Kiba! " "Apa? " tanya kiba sambil masih tetap melihat kearah perginya Naruto dkk. "Jangan coba coba mengganggu adiku " ucap Neji mengancam. Maksud adik disini adalah Hinata, karena Hinata adalah adik sepupunya Neji. Dan Neji sangak menyayangi adiknya walau dia tidak pernah memperlihatkanya. Neji selalu memperhatikan Hinata dari jauh untuk melindunginya. "Ten.tentu saja tidak " jawab Kiba gagap karena takut dengan pandangan tajam Neji. "Aku tidak percaya! " Selagi Neji dan Kiba bertengkar, tidak ada yang menyadari pandangan berbeda yang diperlihatkan oleh Sasuke kearah perginya Naruto dkk, kecuali Shikamaru. "Merepotkan " gumam Shikamaru.