Chapter 10

13.5K 1.1K 35
                                    

Kali ini, sekolah kembali gempar dengan berita skandal Karin dengan salah seorang guru, berisi tentang Karin yang rela menyerahkan tubuhnya agar mendapatkan nilai yang bagus. Tentu saja berita ini meredam berita tentang kasus guru Mizuki, otomatis berita tentang Narutopun surut. Tidak ada lagi yang membicarakanya, semua fokus dengan berita skandalnya Karin.

Sedangkan disisi lain, Naruto hanya bisa geleng geleng kepala mendengar berita ini. Naruto sepertinya tau siapa pelaku penyebaran isu ini. Naruto rasa itu pamanya, Nagato. Pamanya ini memang posesife padanya, jadi jangan heran kalau Nagato melakukan hal berlebihan seperti saat ini. Pamanya sepertinya mendengar insiden kemarin, pada saat Karin menjelekan dirinya. Walau Naruto sudah membalasnya dengan telak, tapi sepertinya Nagato tidak puas hanya dengan membungkam mulut Karin saja. Nagato menginginkan setiap orang yang menggangu Naruto menderita.

Naruto menghubungi seseorang tanpa satupun yang memperhatikanya.
"Halo "
"...."
"Paman kau yang melakukanya?"
"...."
"Aku tau kau berbohong "
"....."
"Tidak, tapi jangan berlebihan "
".... "
"Hm "
"..."
"Aku tutup, jaga kesehatanmu " ucap Naruto mengakhiri pembicaraanya.
.
.
.
'Brak '
Suara pintu kelas dibuka dengan kasar, memperlihatkan sosok Karin dengan wajah merah dan penampilan yang berantakan.

Karin menghapiri meja Naruto dengan langkah lebar. Saat sudah berada disamping Naruto, Karin mengankat tanganya, siap siap untuk menampar Naruto. Tapi sebelun tanganya menyentuh pipi Naruti, tanganya sudah lebih dulu dicekal oleh seseorang. Saat Karin melihat orang yang menghentikanya, dia terkejut karena tenyata yang menghentikanya adalah Sasuke, orang yang sudah lama ditaksirnya.

Kalau tidak melihat pandangan tajam Sasuke, pasti Karin sudah berjingkrak kesenangan karena Sasuke memegang tanganya.
"Apa yang ingin kau lakukan? " desis Sasuke berbahaya sambil menghempaskan dengan kasar tanganya.
"Itu.. ano..." Karin tidak dapat bicara dibawah tatapan tajam Sasuke.
Pandangan mata Sasuke, membuatnya tidak dapat bergerak dan kakinya lemas seperti jeli. Tapi setelah menangkap maksud Sasuke, kekuatanya kembali dan menatap kearah Naruto dengan tajam.
"Aku ingin membalas perbuatanya. Aku yakin kau yang melakukanya! " tunjuk Karin kearah Naruto.
"Apa? " tanya Naruto dengan wajah polos, walau dirinya tau apa hal yang dituduhkan Karin kepadanya.
"Jangan pura pura polos! Aku yakin kau yang sudah menyebarkan berita itu! "
"Berita apa? Ah! Maksudmu soal skandalmu dengan guru itu? "
"Diam! "
"Sepertinya benar, kenapa kau sangat yakin aku yang melakukanya? "
"Itu... "
"Apa karena ucapanku kemarin? Biar kuberitahu, yang kuucapkan kemarin. Akupun mendengarkanya dari orang lain, aku kira itu cuma rumor. Jadi itu benar? " tanya Naruto pura pura penasaran.
Perkataan Naruto membuat Karin semakin malu.
"Awas! Tunggu pembalasanku nanti! " ancam Karin, setelah itu langsung pergi. Meninggalkan kelas yang hening setelah kepergianya.
Naruto mengubah kembali raut wajahnya menjadi ekspresi malas saat semua orang memperhatikan dirinya.
"Apa? " tanya Naruto dengan datar. Mendengar pertanyaan Naruto mereka kembali melakukan aktifitasnya masing masing.

Sasuke masih berdiri didekat meja Naruto. Walau wajahnya masih datar, tapi dia tidak bisa menyembunyikan pandangan kawatir di matanya. Naruto hanya memperlihatkan senyuman kecilnya pada Sasuke, untuk menenangkanya. Seakan mengerti, Sasuke mengangguk memilih kembali kebangkunya.
.
.
.
Sepulang sekolah, Sasuke membawa Naruto kesuatu tempat. Sasuke tidak memberitahukanya kemana mereka pergi, dia hanya bilang Naruto pasti menyukainya.

Sasuke menyuruh Naruto tidur saja, karena perjalanan mereka akan memakan waktu cukup lama dan Naruto hanya menurut.

Naruto tidak mengerti, kenapa dirinya selalu menuruti perkataan Sasuke. Biasanya Naruto akan langsung menolak bila ada yang mengajaknya pergi kemanapun dan memilih pulang untuk langsung tidur. Bahkan keluarganyapun tidak dapat memaksanya. Tapi sekaran Naruto hanya mengiyakan saja, tanpa melakukan protes apapun.

Setelah melakukan perjalanan kira kira selama satu jam, akhirnya mereka sampai ditempat tujuan. Sasuke membangunkan Naruto dengan cara menepuk nepuk lelan pipi Naruto. Akhinya Naruto membuka matanya, dan langsung mengucek ngucek matanya dengan cara yang imut membuat Sasuke gemas.

Sekaran Naruto kembali merasa heran, kenapa dia tidak marah saat Sasuke membangunkanya. Moodnya pun tidak turun, malahan Naruto merasa senang saat orang yang pertama dia lihat adalah Sasuke. Naruto tidak mengerti perasaanya, karena ini merupakan pertama kalinya dia merasakan perasaan ini. Perasaan nyaman dan terasa dilindungi, tapi Naruto tidak terlalu memperdulikanya dan melilih mengikuti Sasuke entah kemana.

Sasuke membawa Naruto keatas bukit. Karena ada tangga, jadi mereka tidak harus bersusah payah naik keatas.

Akhinya mereka sampai di tempat tujuan. Terlihat tanah lapang dengan beberapa jenis bunga yang bermekaran, sangat indah di tambah dengan matahari yang akan terbenam membuat langit menjadi warna orange, membuat tempat itu menjadi semakin indah.
"Dimana kita? " tanya Naruto dengan pandangan kagum.
"Tempat rahasiaku, hanya keluargaku yang mengetahui tempat ini "
"Kalau begitu, kenapa kau memberitahuku? "
"Karena... " tiba tiba Sasuke menjadi merasa gugup, tidak seperti dirinya yang biasanya. Padahal Sasuke sudah berlatih cukup lama untuk melakukan ini.
"... aku ingin kau menjadi salah satu orang yang spesial untukku" ucap Sasuke akhirnya.
Tidak ada tanggapan dari Naruto, membuat Sasuke merasa takut. Takut Naruto menolaknya atau kemungkinan yang paling paling ditakutinya adalah Naruto akan menjauhinya.

Naruto terus melihat kearah Sasuke, memperhatikan semua raut wahah yang diperlihatkanya, antara gelisah dan takut entah mana yang lebih mendominasi.
"Apa maksudmu kau menyukaiku? " tanya Naruto setelah beberapa saat hening.
"Ya "
"Apa yang membuatmu menyukaiku? "
"Mungkin kau tidak ingat, tapi kau pernah menyelamatkanku " ucap Sasuke
"Kapan? " tanya Naruto tidak ingat.
Sasuke mulai menceritakan kejadian tujuh tahun yang lalu dan Naruto mendengarkanya dengan seksama. Setelah Sasuke mengakhiri ceritanya, Sasukepun memperlihatkan jepit Naruto yang ditemukan olehnya.

 Setelah Sasuke mengakhiri ceritanya, Sasukepun memperlihatkan jepit Naruto yang ditemukan olehnya

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Naruto ingat, itu jepit pemberian neneknya yang hilang. Memang setelah kecelakaan itu, Naruto tidak mengingat sebagian ingatanya, termasuk bagaimana dirinya bisa mengalami kecelakaan mobil. Saat neneknya bertanya soal jepit itupun Naruto hanya bisa menggelengkan kepala, dan neneknya memakluminya, walaupun dia tidak bisa menyembunyikan tatapan kecewanya. Bagaimana neneknya tidak kecewa, jepit itu adalah warisan turun temurun dari mendian orang tuanya. Akhirnya Naruto mulai angkat bicara.
"Jadi kau menyukaiku karena itu? " tanya Naruto pada akhirnya.
"Ya, tapi bukan hanya itu. Setelah aku mengenalmu lebih jauh, aku merasa nyaman. Sebelumnya aku tidak pernah merasakan hal seperti itu pada siapapun. Tapi bersamamu aku merasakan hal yang berbeda. Kau memberikan rasa nyaman, rasa ingin melindungi, dan rasa ingin memiliki. Jadi maukah kau menjadi kekasihku? "
"Aku..."

TBC

Sasuke? Siapa?Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang