"Jadi, apa pekerjaan orangtuamu? " tanya Fugaku dengan nada datar
"Orangtua saya bekerja dalam bidang kuliner " jawab Naruto tenang
"Benarkah? Dimana mereka bekerja? "
"Kami memiliki restoran keluarga, ibu saya bekerja sebagai chef sedangkan ayah saya dibagian akutansi "
"Jadi orangtuamu hanya pemilik restoran kecil? " tanya Fugaku sinis.
"Ya, tapi saya bangga terhadap mereka "
"Apa yang bisa kau banggakan dari mereka yang hanya pemilik restoran kecil? " tanya Fugaku meremehkan.
"Tentu saja saya bangga terhadap mereka, mereka merawat saya, membesarkan saya, dan selalu berusaha untuk memenuhi kebutuhan saya. Mereka mengajari apa yang benar dan apa yang salah, mereka selalu memberikan yang terbaik untuk saya. Jadi bagaimana saya tidak bangga pada mereka "
"Tapi itu memang kewajiban orangtua "
"Dan tidak semua orangtua bisa melakukanya, sebagian banyak orang tua hanya tau cara membahagiakan anaknya dengan materi tanpa memperhatikan mental sang anak. Baik kaya ataupun miskin, cara mereka mendidik anak itu tergantung pada dirimereka sendiri. Kebanyakan orang miskin bekerja siang dan malam untuk memenuhi kebutuhan anaknya, dan kurang memperhatikan pergaulan anak mereka sehingga banyak anak yang terjerumus pada pergaulan bebas. Begitupun orang kaya, mereka sering mempercayakan anaknya hanya pada asistenya ataupun orang kepercayaanya, sehingga anak kekurangan kasih sayang. Anak anak seperti mereka biasanya melampiaskan kemarahan mereka dengan melakukan kenakalan untuk mendapat perhatian orang tuanya, tapi bagi orang tua yang tidak mengerti, mereka selalu menggunakan uangnya untuk menyelesaikan masalah dan hanya memarahi anaknya tanpa memberi solusi dan akhirya anak itu jadi terjeumus pada hal yang lebih negatif seperti alkohol dan narkoba. Anak akan jadi apa, itu sebagian besar tergantung pada didikan orang tua. Dan menurutku orang tua saya berhasil mendidik saya dan kakak saya "
"Jadi kau bermaksud, aku bukan orang tua yang baik! "
"Maaf, saya tidak bermaksud untuk menyinggung anda. Tapi saya hanya menjawab apa yang anda tanyakan. Lagi pula kenapa anda marah, anda sudah berhasil mendidik anak anak anda. Tidak ada yang melakukan hal diluar bataskan, mereka bahkan bisa membanggakan anda dengan kesuksesan mereka "
"Haha.hahahaha " tiba tiba Fugaku tertawa keras mengagetkan anak sulung dan istrinya, menimbulkan pandangan tidak mengerti diwajah mereka.
"Hahaha, menarik menarik. Sekarang aku tau kenapa Sasuke memilihmu. Iyakan, Sasuke? " tanya Fugaku
"Hn " kedatangan Sasuke yang secara tiba tiba mengagetkan Naruto, tapi Naruto tidak berbicara apapun. Hanya saja Naruto memandang Sasuke dengan tatapan tajam karena tidak membantunya saat Naruto diserang pertanyaan oleh Fugaku.Sasuke menghampiri mereka dan berdiri dibelakang kursi Naruto.
"Jadi bagaimana? " tanya Sasuke.
Fugaku menjawabnya hanya dengan senyuman, tapi Sasuke mengerti maksudnya. Ayahnya setuju dengan hubungan mereka, dan sepertinya ayahnya sudah mulai menyukai Naruto sebagai pasangan Sasuke.Sasuke melihat kearah ibunya minta jawaban, dan ibunya juga menjawab dengan senyuman lalu berdiri.
"Naru bisa tolong bibi didapur? " tanya Mikoto kembali kemode ramah.
"Baik " ucap Naruto mengikuti Mikoto kedapur.Setelah Mikoto dan Naruto sudah tidak terlihat oleh mata mereka.
"Aku tidak salah pilihkan? " ucap Sasuke.
"Ya, dia gadis yang tenang. Dan sepertinya dia gadis yang tangguh, tidak banyak orang yang tahan bila duduk diam dengan tenang dikelilingi oleh aura berat keluarga Uchiha. Dan kau lihat tadi, bahkan dia tidak menunjukkan rasa takut sama sekali saat berdebat denganku " ucap Fugaku antusias
"Tapi Tou-san " ucap Sasuke ragu ragu
"Ya ada apa Sasuke? "
"Apa Tou-sam mengenal keluarga Uzumaki? "
"Ya, tentu saja. Bahkan keluarga kita cukup sering meminta bantuan mereka. Memang kenapa? "
"Naruto adalah cucu dari ketua Keluarga Uzumaki "
"Benarkah? "
"Ya... " lalu Sasuke mulai menceritakan latar belakang Naruto yang diketahuinya dari Naruto sendiri. Sasuke tidak ingin ada masalah nantinya, bila ayahnya tau dari orang lain. Jadi Sasuke memilih menceritakanya sekarang apapun resikonya nanti.
"Jadi...bagaimana Tou-san? " tanya Sasuke akhirnya setelah menyelesaikan ceritanya.Terlihat Fugaku memejamkan matanya seperti sedang berpikir, membuat Sasuke semakin cemas melihatnya.
"Ha~h, kalau begitu ini tergantung denganmu. Apa kau siap dengan apa yang akan kau hadapi nanti. Kau sudah tau siapa mereka, banyak bahaya didepamu bila menjalin hubungan dengan keluarga Uzumaki "
"Sejak aku memulai hubungan ini, aku telah berjanji pada diriku sendiri akan memperjuangkan hubungan kami apapun yang terjadi. Walaupun aku sudah tau bagaimana latar belakangnya, aku sudah siap untuk menghadapinya "
"Kalau begitu kau harus mengasah ilmu beladirimu lagi, kau tidak maukan menjadi pihak yang dilindungi. Di keluarga Uchiha, tidak ada namanya kepala keluarga yang dilindungi oleh pasanganya. Kaulah yang harus selalu melindungi pasanganmu "
"Ya Tou-san! Akan kulakukan " ucap Sasuke yakin
"Ah apa yang sedang kalian bicarakan? " tanya Mikoto sambil datang membawa cemilan buah buahan yang sudah dipotong sedemikian rupa, di ikuti oleh Naruto dengan membawa piring lainya.
"Bukan masalah penting " ucap Fugaku.
"Wah Kaa-san siapa yang membuatnya? " tanya Itachi
"Kenapa? Baguskan? Ini semua Naruto yang buat "
"Benarkah? "
"Iya, Kaa-san tidak menyangka Naruto mempunyai keterampilan yang bagus seperti ini " ucap Mikoto sambil tersenyum puas.
Mikoto dan Naruto akhirnya menyajikan piring berisi buah buahan di depan para lelaki. Saat ingin memakanya, mereka merasa sayang. Jadi Itachi berisiniatif mengabadikanya dulu kedalam sebuah foto.
.
.
.
Sekarang Sasuke sedang mengantarkan Naruto pulang kerumahnya menggunakan mobil.
"Apa saja yang kau lakukan tadi di dapur? Sepertinya kau sudah dapat mengambil hati Kaa-sanku "
"Tidak banyak, kami hanya sedikit mengobrol sambil menyiapkan buah buahan untuk kalian "
"Benarkah? Aku tidak percaya. Walau terlihat ramah, Kaa-san termasuk orang yang susah didekati. Oh'ya, kau dapat dari mana keahlian itu? "
"Dari Kaa-san. Sejak kecil, Kaa-san selalu merecokiku untuk bisa memasak, Kaa-san bilang kalau wanita harus pandai didapur agar bisa menyenangkan suami. Yah, jadi mau tidak mau aku harus mengikuti ucapanya kalau tidak ingin mendapatkan amukan dari Kaa-san "
"Jadi Kaa-sanmu hebat berbagai hal didapur sampai kau juga bisa melakukanya? "
"Ya memang dari siapa lagi. Walau Kaa-san hanya bekerja direstoran milik keluarga, tapi keahlianya dapat mengalahkan chef internasional " ucap Naruto membanggakan ibunya.
"Lalu kenapa Kaa-sanmu tidak bekerja di restoran bintang lima saja, bukankah penghasilan yang dia dapat akan lebih tinggi"
"Dan menelantarkan keluarganya? Kau tau sendirikan, bekerja di tempat seperti itu akan memakan waktu yang banyak. Kaa-san memilih bekerja direstoran milik keluarga kami agar mudah mengatur waktunya. Kaa-san juga bisa memantau perkembangan kami anak anaknya, sekaligus mengurus Tou-san. Walau Tou-san tidak melarang Kaa-san untuk bekerja ditempat lain. Kaa-san tau kodratnya sebagai wanita harus mengurus suami dan anaknya "
"Jadi kalau sudah menikah nanti, apa kau akan melakukan hal seperti Kaa-sanmu? "
"Apa sih! Kita masih muda. Lulus sekolah saja belum " jawab Naruto ketus untuk menutupi rasa malunya.
"Kata siapa? Kurang dari dua tahun lagi kita akan lulus. Dan sesudah kita lulus, aku akan langsung melamarmu "
"Apa? Kau serius? " ucap Naruto tidak percaya
"Tentu saja aku serius. Kau tau? Aku termasuk orang setia, bila sudah menemukan yang cocok, aku akan serius menjalaninya "
"Kalau begitu, kau harus menyiapkan fisik dan mentalmu " ucap Naruto
"Memang kenapa? "
"Kau harus menghadapi ujian kakeku. Kau taukan siapa beliau? Biliau mengiginkan cucu menantu yang kuat, yang bisa melindungi cucunya. Jadi apa kau sanggup? "
"Tentu saja " ucap Sasuke tegas walau yang sebenarnya Sasuke sudah berkeringat dingin membayangkan apa yang terjadi nanti.
"Sepertinya aku benar benar harus berlatih keras "TBC
KAMU SEDANG MEMBACA
Sasuke? Siapa?
FanfictionNaruto itu siswi biasa diantara siswa siswi kalangan atas di tempat dia menuntut ilmu. Naruto tidak miskin ataupun kaya, tidak ada hal menonjol apapun dari dirinya. Tapi kenapa Sasuke sang Idol begitu menginginkanya? Kalau mau tau, silahkan baca aja...