Di kediaman Haruno, lebih tepatnya di kamarnya Sakura dan kedua temanya sedang bersantai dengan kegiatanya masing masing, seperti mencat kuku, membaca majalah dan memainkan androidnya. Tidak ada percakapan diantara mereka, mereka sibuk dengan didunianya masing masing. Sampai....
"Sakura " panggil Shion
"Hmm " jawab Sakura dengan mata yang masih pokus pada majalahnya.
"Kau jadi akan melakukanya? "
"Huh? Tentu saja, aku tidak mungkin membiarkanya terlalu lama merasa di atas angin. Aku yakin kali ini dia tidak akan lolos " jawab Sakura dengan wajah sombong.
"Benarkah? Bukankah kemarin kemarin kau juga bilang begitu "
"Dia hanya beruntung saja, kali ini aku meminta bantuan pada ayahku untuk memakai jasa yakuza "
"Kau sudah gila! " pekik Ino
"Memang kenapa? "
"Kau tau mereka itu kejam, kau ingin membunuhnya? "
"Ten.tentu saja tidak, aku hanya ingin mrmbuatnya jera untuk mendekati Sasuke-kun "
"Aku yakin kau tidak bodoh, kau tau sendiri bagaimana cara yakuza bertindak. Kau ingin merusaknya? " tanya Ino tidak percaya.
Sakura mulai terlihat ragu, tapi perkataan Shion menepis perasaan keraguanya.
"Bukankah semua syah saja dalam perang dan cinta. Sakura teman kita, kau seharusnya mendukungnya " ucap Shion mempropokasi
"Shion benar, kau seharusnya mendukungku! "
"Tapi caranya bukan begini. Itu bukan cinta, tapi obsesi "
"Aku tidak perduli " jawab Sakuta acuh
"Kalau begitu terserah " jawab Ino sambil beranjak
"Kau mau kemana? "
"Pulang! Aku sudah tidak tahan lagi berada disini " jawabnya lalu langsung keluar.
Sakura duduk termenung melihat kepergian Ino. Ini pertama kalinya Sakura melihat Ino semarah itu, apa dia benar benar salah.
"Kau tidak usah memperdulikanya, dia bukan lagi temanmu "
"Apa? Tapi aku sudah berteman denganya sejak sekolah dasar "
"Kalau dia temanmu, pasti dia akan mendukungmu, apapum yang kau lakukan "
"Tapi.. "
"Sudahlah, jangan terlalu dipikirkan "
"Hmm, kau benar "
Merekapun kembali pada kegiatanya masing masing tanpa kehadiran Ino.
"Baguslah dia pergi, dia hanya akan jadi penghalang rencanaku" batin Shion.
.
.
.
Karena hari ini akhir pekan, Sasuke ingin mengajak Naruto pergi jalan jalan, atau bisa dibilang Sasuke mengajak kencan Naruto.Walaupun Naruto bilang malas, tapi Sasuke berhasil membujuknya atau bisa dibilang memaksa.
Kini dia sedang berada didepan rumah keluarga Namikaze untuk menjemput Naruto. Sasuke menekan bel, lalu tidak perlu menunggu lama, pintupun terbuka menampakan sesosok wanita cantik berambut merah.
"Cari siapa? " tanyanya judes
"Naruto " jawabnya singkat.
"Kau siapa? " tanya wanita itu, dengan pandangan menyipit curiga.
"Uchiha Sasuke, kekasihnya "
"Hah? Kau pasti berbohong! " tudingnya tidak percaya.
"Kyubi! Siapa yang datang? " teriak seseorang dari dalam
"Dia bilang kekasih Naruto! " teriak Kyubi membalas teriakan seseorang.
Tak lama kemudian, keluar lagi seorang wanita berambut merah. Kalau Sasuke perkirakan usianya sama seperti ibunya.
"Benarkah kau kekasih Naruto " dia bertanya dengan antusias.
"Ya bibi " jawab Sasuke dengan sopan.
"Kalau begitu ayo cepat masuk " dia bicara sambil mengajak Sasuke masuk kedalam.
"Kaa-san! Belum tentu dia kekasih Naruto " teriak Kyubi, tapi tidak dihiraukan oleh Kushina.
Akhirnya Kyubi mengikuti mereka masuk kedalam setelah menutup pintunya.
.
.
.
Kushina membawa Sasuke keruang tamu dan memintanya menunggu di sini di temani Kyubi yang masih terus memandang tajam kearahnya, sementara Kushina pergi untuk memanggil Naruto.Tempatnya kecil bila dibandingkan dengan rumahnya tapi terasa hangat. Sasuke dapat melihat suasana yang hangat, bisa dilihat dari beberapa foto keluarga yang tersebar di beberapa tempat, sehingga siapa saja yang datang kesini dapat melihatnya. Sasuke mulai menjelajah untuk melihat foto yang tersebar dari ruang tamu. Foto pertama yang menarik perhatianya adalah sebuah foto keluarga. Terdiri dari ayah, ibu dan kedua putrinya yang berpose didepan kamera dengan pantai sebagai latarnya. Mereka seperti sangat bahagia, walaupun salah satu anaknya hanya memperlihatkan ekspresi malas yang Sasuke dapat duga itu adalah Naruto, tapi Sasuke dapat melihat binar bahagia dimatanya. Sasuke mendengus geli, ternayata sejak dulu Naruto memang begitu.
Terdengar suara langkah kaki dari arah tangga, mengalihkan perhatian Sasuke dari foto foto yang tadi diperhatikanya. Saat melihat kearah tangga, Sasuke dapat melihat kedatangan Naruto bersama Kushina yang terus mengomeli Naruto tentang penampilanya. Kalian ingin tau? Naruto masih memakai piama dengan rambut acak acakan khas bangun tidur.
Naruto terus berjalan, saat sampai di depan sofa dia langsung merebahkan badanya di atas kursi. Sepertinya dia ingin melanjutkan tidurnya lagi.
Kushina yang melihatnya menggeram marah, melihat kelakuan Naruto. Apa lagi didepan seorang pemuda yang mengaku sebagai kekasih anaknya itu, Kushina jadi takut dia ilfil dan meninggalkan Naruto.
Kushina mendekat kearah Naruto dengan aura hitam di punggungnya. Merasakan aura tidak enak, Naruto segera bangun dan langsung melompat, berlindung di belakang kursi. Dan benar saja firasatnya, Kushina memukul kursi itu hingga terbelah dua, mengundang tatapan ngeri bagi yang melihatnya. Termasuk Sasuke yang sudah mengeluarkan keringat dingin, Sasuke langkung mencatat dalam hatinya, jangan membuat Kushina marah kalau tidak ingin mendapatkan hadiah patah tulang ditubuhnya.
Naruto terus menghindari amukan dari Kushina, sedangkan Kyubi hanya duduk diam tanpa ada niatan sedikitpun untuk menolong Naruto. Malahan sekarang dia sedang makan cemilan sambil menonton mereka dengan santai, sudah biasa.
Akhirnya Naruto berlindung di Sasuke, sehingga menghentikan pertengkaran mereka. Nafas mereka masih memburu, karena aksi kejar kejaran tadi.
"Kemari! " perintah Kushina, tapi hanya dibalas gelengan kepala dari Naruto yang masuh bersembunyi di belakang Sasuke.
"Aku bilang kemari! Atau persediaan ramenmu Kaa-san buang " ucap Kushina
"Jangan! " pekik Naruto sambil menghampiri Kushina, takut harta berharganya dibuang. Dari pertengkaran itu, akhirnya Sasuke tau apa kelemahan Naruto.Setelah berada didekat Kushina, Naruto segera mendapatkan jitakan sayang dari Kushina sehingga menimbulkan pekikan sakit dari Naruto.
"Ah! Tadi siapa namamu? " tanya Kushina setelah mengomeli Naruto dan menyuruhnya pergi kekamar untuk merapihkan diri.
"Nama saya Uchiha Sasuke "
"Ah, ada keperluan apa kau datang kemari "
"Saya ingin meminta ijin untuk keluar bersama Naruto "
"Tentu saja, ya/tidak " jawab Kushina dan Kyubi bersamaan.Mendengar itu, Kushina segera memberikan delikan tajam kearah Kyubi. Dan Kyubi pun membalasnya dengan pelototan tajam.
"Lebih baik kau diam " desis Kushina mengancam
"Bagaimana aku bisa diam, kau ingin membiarkan adiku pergi dengan siluman ayam ini! " teriak Kyubi tidak sopan.Mereka terus bertengkar tanpa memperdulikan kedatangan Naruto.
"Ayo pergi " bisik Naruto, tidak ingin mengganggu perdebatan mereka.
"Tapi... "
"Tidak usah perdulikan mereka, itu sudah biasa "
"Kalau begitu baiklah, ayo kita pergi "
Akhirnya mereka pergi meninggalkan sepasang ibu anak yang terus berdebat.Saat akhirnya mereka sadar kalau Sasuke sudah tidak ada.
"Eh, kemana Sasuke? "
"Tentu saja sudah pergi, pasti dia sudah membawa Naruto-ku pergi. Ini semua salahmu! " teriak Kyubi menyalahkan Kushina.
"Apa? "
Dan mereka memulai lagi pertengkaranya.TBC
KAMU SEDANG MEMBACA
Sasuke? Siapa?
FanfictionNaruto itu siswi biasa diantara siswa siswi kalangan atas di tempat dia menuntut ilmu. Naruto tidak miskin ataupun kaya, tidak ada hal menonjol apapun dari dirinya. Tapi kenapa Sasuke sang Idol begitu menginginkanya? Kalau mau tau, silahkan baca aja...