Chapter 16

11.2K 1K 38
                                    

Seminggu ini Sasuke absen dari sekolah karena harus mengikuti kegiatan syuting diluar kota. Dan seminggu ini Naruto selalu diikuti oleh Sai, Naruto tidak terlalu memperdulikan Sai, malahan bisa dibilang Naruto menganggap Sai itu tidak ada. Tapi kelakuan Sai yang selalu mendekati Naruto, walaupun dia sudah diberi tahu kalau Naruto sudah memiliki kekasih membut teman teman Sasuke dan Naruto tidak menyukainya.

Mereka selalu melakukan segala hal untuk menjauhkan Naruto dari Sai. Seperti membawa pergi Naruto setiap Sai datang, membuat meja penuh dengan makanan agar Sai tidak bisa bergabung bila makan dikantin, dan masih banyak lagi. Jadi Sai bisa dekat dengan Naruto hanya pada saat jam pelajaran berlangsung. Itupun Sai tidak bisa mengobrol dengan Naruto, karena setiap Sai berbalik, Sai akan langsung ditegur oleg guru.

Saat pulang sekolahpun, Sai tidak bisa secara leluasa mendekati Naruto, karena Naruto selalu ditemani oleh kedua temanya. Bila Sai ingin mencoba berbicara dengan Naruto, teman Naruto yang bernama Tenten akan langsung mengalihkan perhatian Naruto.
.
.
.
Hari ini Sai sudah menyiapkan berbagai rencana untuk mendekati Naruto. Tapi saat Sai memasuki kelas, ada hal yang membuat hati Sai terasa terbakar.

Sai melihat gadis incaranya, sedang bermesraan dengan lelaki lain, tidak bisa dibilang bermesraan sih, mereka hanya mengobrol dengan nyaman. Tapi bagi Sai yang sudah memperhatikan Naruto selama seminggu ini, itu termasuk kejadian langka, biasanya saat mengobrol dengan kedua teman dekatnya, Naruto hanya akan membalasnya dengan gumaman saja. Tapi lihatlah sekarang, Naruto selalu menanggapi perkataanya dengan antusias. Sai tau siapa dia, dia adalah Uchiha Sasuke, artis dengan berbagai talenta. Ditambah lagi dengan latar belakangnya, Sai jadi merasa kalah telak.

Saipun pergi kearah bangku kosong yang lain, karena bangku yang biasa dia duduki sudah di tempati oleh Sasuke. Sai bukan orang bodoh, mana mungkin dia melawan Sasuke dengan terang terangan. Bukan hanya dirinya yang akan mendapat masalah besar, orang tuanyapun akan terkena imbasnya. Sai tidak ingin jadi miskin mendadak, biarlah dia mengalah sekarang tapi nanti dia akan membuat rencana untuk merebut Naruto darinya.

Sai hanya bisa memandang kearah pasangan SasuNaru dengan perasaan iri, karena ini pertama kalinya dia melihat Naruto sedang tersenyum, tapi senyum itu bukan ditujukan untuknya, melainkan untuk Sasuke. Membuat hatinya semakin dibakar api cemburu.

Di sudut lain, seseorang melihat kejadian itu senyum jahat. Sepertinya dia merencanakan sesuatu.
.
.
.
Bel pulang telah terdengar diseluruh penjuru sekolah, Sai langsung pergi keluar kelas, tidak ingin lagi terlalu lama melihat kedekatan antara Naruto dan Sasuke.

Sai telah sampai didepan loker, saat membuka lokernya, ada sebuah surat terjatuh dari dalam lokernya. Yang pertam melintas dipikiranya, itu adalah surat cinta. Tapi setelah Sai perhatikan lagi, sepertinya itu bukan surat cinta. Itu terbukti dari amplopnya yang putih polos, biasanya surat cinta pasti memiliki motif atau berwarna.

Saat Sai membuka amplop itu dan membaca isinya, Sai cukup terkejut. Tapi tak lama kemudian, dia memperlihatkan senyum jahatnya.

Isi dari surat itu adalah 'aku tau keinginanmu, aku akan membantumu. Bila kau mau, datanglah ke atap sekolah sekarang. Aku tunggu '.

Sai melipat surat itu lalu memasukanya kedalam saku celana seragamnya dan pergi ketempat yang telah dijanjikan.
.
.
.
Sai telah sampai di atap sekolah, dia melihat seorang gadis. Sepertinya dia mengenal siapa gadis itu. Dan saat gadis itu berbalik.
"Kau..! "
"Hai, jadi kau menerima pertolonganku? "
"Hm, jadi apa rencanamu? "
"Rencanaku? ... "
.
.
.
Sasuke mengantar Naruto pulang menggunakan mobilnya.
"Jadi dia yang bernama Sai? "
"Siapa? " tanya Naruto bingung
"Lelaki berkulit pucat itu "
"Hah? Memang ada lelaki lain yang berkulit lebih putih darimu? "
"Huh? Kau benar benar tidak menyadarinya? " tanya Sasuke dan dibalas gelengan kepala dari Naruto.
"Huh! Sepertinya aku terlalu kawatir, atau mereka yang terlalu berlebihan "
"Apa maksudmu? "
"Kau tau? Kiba bilang ada seorang lelaki yang terus mendekatimu walau dia tau kau dudah memiliki kekasih "
"Benarkah? "
"Aisss, sepertinya aku harus bersyukur atas sikap ketidak perdulianmu " ucap Sasuke gemas sambil mengacak surai pirang Naruto. Ya~h sepertinya Sasuke terlalu kawatit.
"Aiss, dasar aneh " ucap Naruto. Taukahkau Naruto? Yang aneh itu bukan Sasuke tapi kamu hihihi.
.
.
.
Keesokan harinya, di depan sekolah terjadi keributan. Mereka terdiri dari puluhan remaja perempuan dari berbagai sekolah yang berdemo didepan gerbang sekolah tempat Sasuke menuntut ilmu.

Mereka membawa sepanduk bertuliskan agar Sasuke memutuskan Naruto, karena mereka merasa Naruto tidak pantas bersanding dengan Sasuke yang sempurna. Mereka juga mengancam akan berhenti menjadi fansnya Sasuke, bila Sasuke tidak memituskan Naruto dan akan terus meneror Naruto supaya pergi menjauh dari idola mereka.

Saat mereka terus berdemo, datanglah sebuah mobil. Saat melewati gerbang, barulah mereka tau siapa yang berada didalam mobil itu. Itu adalah Sasuke dan Naruto, melihat kedatangan mereka para fans menjadi semakin brutal dan menyerbu kegerbang. Untunglah gerbang itu memiliki kualitas terbaik sehingga mereka semua tidak bisa menembus gerbang itu. Sedangkan Sasuke hanya memandang mereka dengan datar lalu masuk kedalam gedung sekolah sambil merangkul bahu Naruto dengan mesra.

Di lantai atas gedung, Sai bersama seorang wanita.
"Apa dia akan baik baik saja? "
"Hm, tentu saja. Paling dia hanya di teror dan dibuli, dan saat itu terjadi kau tolonglah dia seperti seorang pahlawan. Dan setelah itu dia akan jadi milikmu "
"Kau yakin? "
"Tentu. Ayo kita pergi, sebentar lagi bel masuk akan berbunyi "
"Mmm " ucap Sai tidak jelas masih melihat kearah kerumunan itu lalu berbalik pergi mengikuti gadis tadi.
.
.
.
Dikelas, Naruto dikerumuni oleh kedua temanya.
"Naruto! Kak tidak apa apa? "
"Huh? Memangnya aku kenapa?"
"Kau tidak terganggu oleh mereka? "
"Siapa? "
"Tentu saja para fansnya Sasuke" ucap Tenten gemas dan hanya dijawab dengan gelengan kepala.
"Yaampun Naruto! Kau harus hati hati, para fans biasanya suka melakukan hal nekat bila ada yang dekat dengan idolanya"
"Kenapa begitu, apakah mereka kekasihnya? Keluarganya? Bukankan? Kenapa mereka terlalu berlebihan? "
"Entahlah pikiran para fans memang begitu. Bagi mereka idola mereka adalah milik mereka, tidak ada yang boleh memilikinya selain mereka "
"Dasar aneh " gumam Naruto
"Aku tidak perduli, asalkan mereka tidak melakukan hal diluar batas, aku tidak akan bertindak "
"Memang apa yang akan kau lakukan nanti bila mereka melakukan hal diluar batas? " tanya Hinata penasaran
"Siapa yang tau " ucap Naruto misterius dengan senyuman penuh misteri.

TBC

Sasuke? Siapa?Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang