Chapter 9

13.4K 1.2K 30
                                    

Matahari mulai terbit, saatnya mereka mulai beraktifitas. Tapi sepertinya semua orang masih nyaman untuk bergelung didalam selimut.

Mereka semua masih tertidur pulas sampai para pembimbing membangunkan mereka dengan menggoyang goyangkan tenda, sehingga mereka terkejut dan langsung keluar dengan masih menggunakan piamanya masing masing. Tapi sepertinya itu tidak berlaku untuk satu orang ini. Yah, tentu saja Naruto. Dia masih bergelung dengan yaman didalam tenda, sepertinya ada badaipun Naruto tidak akan terbangun.

Para guru pembimbing segera mengabsen muridnya. Guru pembimbing terus mengabsen, sampai giliran Naruto.
"Namikaze Naruto! " absen pembimbing, tapi tidak ada jawaban.
"Namikaze Naruto! " teriaknya, tapi masih tidak ada jawaban.
Saat akan memanggilnya lagi....
"Ano...Naruto masih tidur " ucap Hinata menyela guru pembimbing
"Kalau begitu, bangunkan dia! " perintahnya.
"Tapi...ano.. " jawab Hinata seolah enggan menerima perintah guru. Hinata enggan karena takut terkena mood jeleknya Naruto. Naruto akan terus memandangnya tajam sampai beberapa jam bila memaksanya bangun, dan itu membuat Hinata tidak nyaman.
"Baiklah, biar aku saja " ucapnya
"Sensei, jangan! " teriak Tenten dan Hinata, tapi tidak di hiraukan oleh guru. Sampai.....
'Dugk ' terdengar suara benturan yang terdengar.

Terlihat sang guru terlentang dengan benjolan dikepalanya. Dan sebuah ransel hitam yang tergeletak di pinggir kepalanya. Maka terjawablah suadah, suara keras itu dari berasal dari benturan antara tas ransel dan kepala sang guru.

Naruto keluar dari tendanya dengan aura hitam disekitarnya di tambah tatapan sedingin es, membuat guru yang membangunkanya tadi bergidig ngeri.
"Ka.kau akan kuhukum " ucap guru itu dengan nada takut takut.
Semua orang merasa heran karena melihat kejadian itu. Kenapa guru itu ketakutan, padalah Naruto yang salah karena melemparinya dengan tas. Tapi kebingungan mereka terjawab karena mendengar desisan tajam Naruto yang membuat mereka bergidik ngeri.
"Dasar hentai " desis Naruto sambil menginjak dada guru itu dengan kuat menimbulikan jeritan sakit dari mulut guru itu.

Keributan itu membuat semua guru beekumpul.
"Ada apa ini!? " ucap salah satu guru.
"Dia berbuat mesum padaku " ucap Naruto masih dengan tatapan tajam yang terhunus pada guru itu.
"Apa!? " ucap semua orang karena mendengar ucapan Naruto
"Ja.jangan percaya padanya! Mana mungkin aku melakukan itu " ucapnya, membuat para guru memandan ragu pada Naruto.
Tapi celetukan salah satu siswi penepis pandangan ragu dari para guru.
"Mizuki-sensei juga pernah melakukan hal mesum padaku "
"Dia bohong, dia pasti bersekongkol untuk memfitnahku " sanggah Mizuki
"Mizuki-sensei juga pernah melakukanya padaku " celetuk yang lain
"Padaku juga "
"Saya juga "
Semakin banyak yang mengaku pernah dilecehkan oleh Mizuki. Yah Guru Mizuki memang terkenal dengan kelakuan mesumnya, tapi tidak ada yang berani melaporkanya karena diancam olehnya. Sampai saat ini, merekapun akhirnya berani berbicara karena ada kejadian ini. Akhirnya perkemahan dibubarkan dengan lebih awal, karena kejadian ini. Guru Mizukipun sudah diringkus oleh polisi dan akan disidang dengan tuduhan pelecehan seksual pada anak dibawah umur.

Para murid segera membereskan barang barang dan tendanya, lalu segera keluar dari hutan.
"Sial! Rencanaku tertunda lagi " batin seseorang.
.
.
.
Skip keesokan harinya

Hari ini sekolah gempar karena penagkapan guru Mizuki, semua siswi merasa senang karena akhirnya guru Mizuki dijebloskan kepenjara. Para siswi senang dengan berita ini karena sebagian dari mereka pernah menjadi korban kemesuman guru Mizuki.

Berita Naruto menjadi korban terakhir guru Mizukipu menjadi pembicaraan orang orang. Banyak siswi yang tidak menyukai Naruto karena kedekatanya dengan Sasuke, mengolok ngoloknya bahwa Naruto sudah disentuh oleh guru Mizuki. Padahal yang sebenarnya, guru Mizuki belum sedikitpun menyentuh Naruto. Karena sebelum Mizuki menyentuhnya, Naruto sudah lebih dulu melemparnya menggunakan tas berat milik Tenten yang entah apa saja isinya. Naruto memang memiliki insting yang kuat, karena sudah di asah sedari kecil oleh ibunya.

Ah, sepertinya Autor belum ceritaya? Naruto itu adalah cucu dari seorang Yakuza dari pihak ibunya. Bukan Yakuza yang seperti kalian pikirkan, mereka bekerja untuk membantu pemerintah dalam menangani dunia bawah. Penjahat yang tidak bisa pemerintah sentuh, maka tugas itu akan pemerintah dilimpahkan pada kelompok Yakuza kakeknya. Ibunya tidak mengikuti jejak kakeknya karena ingin hidup tenang dengan keluarga kecilnya dan kakeknyapun mengabulkan permintaanya karena masih ada Nagato, yaitu kakak dari ibunya yang bisa menggantikan posisi kakeknya nanti. Makanya jangan heran tentang kekuatan Naruto dalam bertarung, karena sedari kecil Naruto sudah diajari bela diri oleh ibunya. Itu ibunya lakukan agar Naruto bisa melindungi dirinya sendiri dari musuh kakeknya.

Ada yang ingat saat Naruto di kepung oleh lima orang berbadan besar, yang menghadangnya di gang. Saat itu Naruto meminta pamanya untuk membereskan sampah. Naruto memang cukup sering bertarung, dan selalu meminta pamanya untuk membereskan sisa sisa pertarunganya agar tidak meninggalkan jejak. Jadi sampai sekaran nama Naruto masih bersih dalam catatan kepolisian.

Balik lagi kesekolah, Naruto tidak memperdulikan gunjingan dari para siswi. Baginya tidak penting soal isi pikiran mereka, yang terpenting baginya adalah teman temanya. Mereka tau apa yang terjadi yang sebenarnya, jadi tidak usah dipikirkan.

Saat Naruto memasuki kelas, kebanyakan mereka memandang jijik kearahnya karena berita itu.
"Well, siapa yang datang " ucap Karin dengan nada menghina
"Sibarang bekas datang " ucap Karin dengan senyum mengejek, dan diikuti oleh tawa seisi kelas kecuali teman teman Naruto dan juga kelompok Sasuke, malahan mereka memandang tajam kearah Karin.

Tapi ucapan Karin hanya dianggap angin lalu oleh Naruto. Naruto hanya mengorek ngorek kupingnya menggunakan jarinya dan memperlihatkan wajah malas saat mendengarkan ucapan mencemooh Karin.

Karin merasa terhina karena Naruto tidak menanggapi perkataanya.
"Ya! Kau tidak mendengarkanku! " teriak Karin
"Berisik! Kalau kau menyebutku barang bekas, lalu kau sendiri apa? "
"Apa maksudmu! "
"Kau pikir aku tidak tau? Kimimaro, Sakon, Ukon, Suigetsu... " ucap Naruto, menyebutkat teman teman tidur Karin.
"Diam! "
"Kenapa? Kau malu aku menyebutkan teman kencanmu? Atau bisa dibilang teman... "
"Kubilang diam! " teriak Karin dan langsung meninggalkan kelas. Meninggalkan pandangan tidak mengerti dari seisi kelas.

Sedangkan Naruto kembali kebangkunya dengan santai, dan tentu saja langsung tidur. Tanpa memperdulikan keributan yang dibuat olehnya.

Dimejanya Sasuke hanya bisa memandang kawatir kearahnya.
"Maaf aku masih belum cukup kuat untuk melindungimu "

TBC

Sasuke? Siapa?Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang