Chapter 21

10.6K 1K 30
                                    

Beberapa hari ini media dihebohkan karena bocornya informasi tentang kasus korupsi yang dilakukan oleh mentri keuangan, yaitu Simura Danzo. Dia melakukan korupsi dan menerima suap.

Sekarang Danzo sedang berada dikantor polisi untuk dimintai keterangan. Sedangkan Sai, memilih mengurung dirinya didalam rumah. Dia terlalu malu untuk keluar rumah dan mendapatkan tatapan tatapan menjijikan dan mengejek yang terarah kepadanya. Sai begitu frustasi, kenapa ini terjadi secara tiba tiba kepadanya. Kalau Sai pikirkan lagi ini bermula sejak kejadian itu, sejak dirinya diusir oleh Naruto dari rumahnya secara tidak hormat.

Kesialanya diawali dengan dirinya dirampok saat perjalanan pulang. Dia dicegat oleh sebuah mobil hitam, dia disuruh menanggalkan seluruh pakaiyanya kecuali celana dalam dan mereka meninggalkanya begitu saja dengan membawa mobil dan semua hartanya. Sehingga Sai pulang kerumah hanya dengan berjalan kaki, sambil menahan malu karena dirinya menjadi sorotan publik dan disangka orang gila.

Lalu kesialanya kembali berlanjut saat disekolah, dia terkunci di gudang saat akan menganbil bola, semalaman. Dan dirinya baru bisa keluar keesokan harinya, itupun karena kebetulan ada petugas kebersihan yang datang untuk mengambil peralatan kebersihan.

Kesialanya terus berlanjut, sampai hari ini. Dan sekarang adalah yang paling buruk, ayahnya ketahuan terlibat kasus korupsi dan penyuapan. Sai memang tau hal itu benar, dan ayahnya selalu bisa lolos dari jeratan hukum. Tapi sekarang kasusnya beda lagi, beritanya sudah bocor kemedia masa. Entah bagaimana itu terjadi. Kali ini ayahnya benar benar tidak bisa keluar dari masalah. Dan tentu saja itu akan berdampak juga pada dirinya, dia tidak ingin jatuh miskin, Sai masih ingin bersenang senang dan berfoya foya.

Sai yakin ini ada kaitanya dengan perkataan Naruto saat waktu itu, tentang dirinya akan tau siapa Naruto nanti. Sai lalu memutuskan akan menemui Naruto untuk memastikanya.

Sai keluar dengan penyamaranya, dia memakai topi dan kacamata hitam sebagai penyamaran. Sai tidak ingin diburu oleh pencari berita yang menayakan tentang ayahnya.

Sai sengaja menunggu di luar gerbang rumah Naruto. Sebentar lagi pasti Naruto sudah pulang dari sekolahnya. Dan benar saja, Naruto sudah pulang. Tapi tidak sendiri, dia pulang bersama Sasuke menggunakan mobilnya.

Sai langsung membalikan badanya saat mobil yang ditumpangi mereka masuk kepekarangan rumah. Sai melihat mereka dari jauh, dan pemandangan yang dilihatnya membuat amarah Sai menjadi tersulut. Sai melihat Sasuke mencium kening Naruto dengan mesranya. Lalu masuk kedalam rumah, tapi sebelum Sasuke masuk kedalam rumah, dia berbalik kearahnya seakan memang tau keberadaanya karena dia langsung tersenyum mengejek kearahnya. Seakan menertawakan kekalahan telak Sai dalam memperebutkan Naruto.

Sai yang tidak tahan lagi, bermaksud akan menerobos kedalam rumah Naruto untuk memberi pelajaran pada Sasuke. Tapi niatnya tidak terlaksana karena sebelum dirinya masuk, sudah terlebih dahulu ada yang membekap hidungnya menggunakan sapu tangan, lalu setelahnya yang dilihat oleh Sai adalah samar samar sesosok pria berambut merah lalu semuanya gelap.
.
.
.
Yang pertama Sai lihat saat membuka matanya adalah ruangan yang gelap dan pengap. Yang pertama terlintas dipikiranya adalah bahwa dia sedang diculik. Saat akan bergerak, barulah dirinya sadar bahwa dirinya sedang terikat dengan kencang disebuah kursi. Sai berusaha melepaskan dirinya dari ikatan itu, tapi bukanya terlepas, ikatan itu malahan terasa semakin kencang sehingga membuatnya sesak. Jadi Sai memilih menyerah daripada mati sesak karena ulahnya sendiri.

Sai terdiam cukup lama, sampai terdengar derit pintu terbuka menampakan beberapa pria bertubuh besar yang memandangnya dengan seringai kejam. Lalu yang masuk terakhir di iringi oleh pandangan hormat dari beberapa orang bertubuh besar tadi. Dia berpostur tegap, berambut merah dan jangan lupa seringai kejam yang diarahkanya pada Sai, membuat seluruh tubuhnya menggigil ketakutan.

Salah satu dari pria berbadan tegap tadi menyediakan sebuah kursi, tepat didepan Sai. Lalu kursi itu diduduki oleh pria berambut merah. Dia bersedekap dada sambil memandang kearah Sai dengan pandangan meremehkan.
"Kau tau apa salahmu? " ucap pria berambut merah, atau bisa kita panggi Nagato dengan nada datar.
"Ti.tidak "
"Kau ingin tau apa kesalahanmu? " tanya Nagato dan dibalas dengan anggukan takut dari Sai.
"Kesalahanmu adalah berani mendekati keponakanku dan mengganggunya "
"Me.memang siapa keponakanmu? " tanya Sai, dia bingung karena dirinya merasa tidak pernah mendekati orang lain setelah mengenal Naruto.
"Namikaze Naruto "
"Ap.apa? " tanya Sai tidak percaya
"Ya Naruto. Dan kau tau siapa dia? " tanya Nagato yang langsung dibalas dengan gelengan kepala.
"Dia adalah cucu dari yakuza klan Uzumaki "

Mendengar ucapan Nagato membuat Sai langsung pucat pasi, siapapun yang berasal dari kalangan atas pasti tau klan Uzumaki, yang memiliki kekuasaan yang setara dengan Uchiha. Walau keluarga itu tidak dikenal secara umum, tapi pengaruhnya tidak bisa kita remehkan. Sepertinya Sai benar benar salah memilih target.
"Ma.af, aku tidak bermaksud " ucap Sai takut takut
"Kau pikir aku tidak tau apa saja yang kau lakukan! Aku tau kau sengaja menyebarkan berita tentang hubungan Naruto dan Sasuke, dan aku tau maksudmu" desis Nagato
"Maaf, maafkan aku. Aku tidak akan melakukanya lagi " mohon Sai dengan ekspresi meyedihkan.
"Kau pikir maafmu dapat merubah keadaan menjadi seperti semula lagi! " teriak Nagato.
"Kau tau karena ulahmu kehidupan Naruto menjadi semakin sulit. Tiap hari ada saja yang mengganggunya! Dan itu semua adalah salahmu! " hardik Nagato.
"Bukan! Bukan salahku, itu salah Sasuke! Kalau saja dia menghilang dari hidup Naruto semua akan menjadi baik baik saja! " teriak Sai tidak terima
"Dan kau pikir hidup Naruto akan lebih baik bila denganmu begitu? " ucap Nagato mencemooh perkataan Sai.
"Tentu saja, aku pasti bisa membahagiakanya "
"Huh! Bagaimana kau bisa membahagiakanya, membuat Naruto menyukaimu saja kau tidak bisa "
"Aa.a " ucap Sai terbata bata tidak bisa membalas perkataan Nagato.
"Lagipula dengan kemampuanmu ini, aku yakin sebelum kau bisa menginjak teras keluarga Uzumaki kau akan lebih dulu ditendang oleh penjaga rumah. Bagi kami kau hanya sebuah kotoran yang harus disingkirkan, kau tidak ada apa apanya dibanding Sasuke " ucap Nagato mengejek Sai.

Sai yang tidak terima, langsung berteriak marah sambil menendang dengan brutal diatas kursinya masih dengan keadaan terikat kuat. Nagato memberi isyarat kepada anak buahnya. Seakan mengerti, anak buahnya menendang kursi Sai sapai terguling untuk mendiamkan Sai, dan cara itu ternyata cukup ampuh. Sai langsung terdiam sambil meringis kesakitan.

Nagato berdiri dari kursinya, lalu menghapiri Sai yang masih terikat dikursinya. Nagato berjongkok lalu mengatakan sesuatu.
"Aku akan berbaik hati padamu. Aku akan memberimu dua pilihan. Pergi, tinggalkan negara ini. Terserahmu mau kemana saja rasal jangan menunjukan lagi wajahmu didepan kami. Atau....pergi keneraka " desis Nagato menyeramkan.

TBC

Sasuke? Siapa?Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang