Di dalam mobil Naruto terus dihujadi oleh pertanyaan dari Nagato, karena saat Nagato menjemputnya, keadaan Naruto sudah sangat kacau ditambah dengan bau tidak sedap dari tomat busuk dan telur yang menempel ditubuhnya, membuat bau tubuh Naruto jadi tidak karuan.
Naruto sendiri tidak terlalu menanggapi pertanyaan Nagato, Naruto masih punya hati untuk tidak mengadukan kelakuan para fans Sasuke. Nagato bisa melakukan hal yang lebih kejam dari Naruto bila ada yang mengganggunya.
Setelah sampai didepan rumahnya, Narutopun keluar. Tapi sebelum Naruto memasuki rumahnya, Nagato berteriak.
"Naru! "
"Apa? " jawab Naruto malas sambil menolehkan wajahnya pada Nagato.
"Bila kejadian ini terulang lagi, kau harus menghubungiku " ucap Nagato dengan wajah serius.
"Hmm " jawab Naruto tidak jelas lalu langsung masuk kerumah.Setelah Naruto masuk, Nagatopun kembali melajukan mobilnya lalu menghubungi seseorang.
"Mulai besok jaga Naruto dari jarak jauh, dan ingat jangan sampai Naruto mengetahui keberadaan kalian " ucap Nagato lalu mengakhiri percakapanya.
.
.
.
Saat Naruto masuk kedalam rumah, keadaan rumah sedikit sepi. Dapat diperkirakan ibunya sedang berada didapur, sedangkan kakaknya kemungkinan belum pulang dari kampus. Naruto mencoba berjalan mengendap ngendap kelamarnya agar tidak ketahuan oleh ibunya. Tapi sepertinya Naruto belum beruntung karena sebelum Naruto menaiki tangga, ibunya sudah lebih dulu memanggilnya.
"Naruto! " teriak Kushina kaget melihat putri bungsunya pulang dengan penampilan yang berantakan.Akhirnya Naruto berbalik kearah ibunya, memperlihatkan bagian depan tubuhnya yang lebih berantakan.
"Astaga! Apa yang terjadi padamu? "
"Tidak ada "
"Tidak ada apanya! Lihat tubuhmu! Astaga bau apa ini! " ucap Kushina terus mengomel melihat penpilan putrinya.
"Apa ini karena berita itu? " tanya Kushina pada akhirnya, tapi Naruto hanya diam.
"Jadi benar? Huh! Memangnya siapa mereka! Berani sekali melakukan ini pada putriku"
"Aku tidak apa apa Kaa-san, aku bisa mengatasinya sendiri "
"Tapi.. "
"Bukankah Kaa-san bilang, aku harus bisa menyelesaikan masalahku sendiri. Kalau aku sudah tidak sanggup maka, aku baru boleh meminta bantuan "
"Apa kamu yakin bisa mengatasinya sendiri? "
"Hmm, aku sedang berusaha. Lagi pula apa Kaa-san lupa siapa diriku? Aku adalah cucunya yakuza terkenal dan putri dari sang Habanero "
"Baiklah, kalau begitu pergi bersihkan dirimu. Kalau sudah, segera turun untuk makan "
"Baik Kaa-san "
Narutopun pergi kekamarnya untuk membersihkan diri.
.
.
.
Keesokan harinya, seperti biasa Sasuke datang kerumah Naruto untuk menjemputnya. Kushina bilang Naruto masih berada di kamar mandi, jadi Kushina meminta Sasuke menunggu Naruto di ruang keluarga.
"Sasuke, boleh bibi bertanya sesuatu? "
"Ya, tentu saja "
"Kau tau apa yang terjadi pada Naruto kemarin? "
"Tidak, kemarin saya pulang lebih awal karena di panggil oleh pihak agensi. Jadi saya baru sempat menghubungi Naruto kemarin malam dan Naruto tidak bicara apapun. Memang apa yang terjadi padanya bibi? "
"Naruto pulang dengan keadaan kotor dan bau tidaksedap, dan Naruto tidak mau memberitahu bibi apa yang terjadi padanya. Jadi bibi pikir kau tau sesuatu, bibi hanya merasa khawatir padanya "
"Saya tidak tau apapun yang terjadi padanya kemarin. Maafkan saya bibi, saya lalai menjaganya "
"Tidak, itu bukan salahmu "
"Apa yang kalian bicarakan? " tanya Naruto tiba tiba datang
"Tidak ada, ayo pergi nanti kita terlambat " ucap Sasuke mengalihkan perhatian
"Tapi.. "
"Sasuke benar, pergilah " ucap Kushina
"Hmm, baiklah. Ayo pergi Sasuke "
"Hn, bibi kami pergi " pamit Sasuke
"Ya, hati hati dijalan "
Akhirnya merekapun berangkat menggunakan mobil Sasuke.
.
.
.
Didalam mobil
"Kau tidak ingin menceritakan apapun? " tanya Sasuke
"Apa? " tanya Naruto pura pura tidak mengerti.
"Aku tau, kau tau maksudku "
"Aku baik baik saja "
"Bukan itu yang kumaksud, bisakah lainkali bila sesuatu terjadi padamu, kau langsung menghubungiku? "
"Aku hanya tak ingin kau kawatir "
"Kau tau? Kelakuanmu ini membuatku menjadi tambah kawatir "
"Maaf " ucap Naruto menyesal
"Bukan kata itu yang igin kudengar "
"Baiklah, bila itu terjadi lagi aku akan langsung menghubungimu. Sekarang kau tidak marah lagikan? "
"Hn " jawab Sasuke
"Kau belum menjawab pertanyaanku " ucap Naruto manja. Ini kali pertama Naruto mengeluarkan nada seperti ini, dan saat Naruto sadar, dia jadi malu sendiri. Sasuke yang melihatnya hanya tersenyum simpul dengan sebelah tangan mengacak rambut Naruto sayang, sedangkan yang sebelah lagi masing mengendalikan kemudi.
.
.
.
Sesuai dengan janjinya, Sasuke membawa Naruto kerumahnya. Walaupun diawali dengan protes dari Naruto karena dia diajak secara mendadak sehingga dia belum mempersiapkan apapun. Tapi setelah dibujuk Sasuke, akhirnya Naruto setuju walau dengan berat hati.Sekarang mereka berada didepan pintu kediaman Uchiha dan mereka disambut oleh kepala pelayan.
"Nyonya sudah menunggu anda tuan muda " ucapnya
"Hn " jawab Sasuke singkat lalu langsung masuk sambil menggandeng tangan Naruto.Saat diruang keluarga, Sasuke dapat melihat kedua orang tuanya plus kakaknya yang sudah menunggu. Yang membuat Sasuke heran adalah, kenapa Ayah dan Kakaknya sudah ada dirumah. Biasanya jam segini mereka masih sibuk dengan urusan urusan kantor.
"Aku pulang "
"Ah selamat datang Sasuke " ucap Mikoto.
Ayahnya hanya menganggukan kepalanya sebagai balasan, senagkan kakaknya langsung tersenyum ramah kearah Sasuke dan Naruto.Lalu Naruto sendiri langsung membungkukan badanya sebagai salam.
"Ah jadi dia orangnya? " tanya Mikoto dan langsung dijawab Sasuke dengan anggukkan kepala.
"Ah siapa Namamu? " tanya Mikoto ramah.
"Nama saya Namikaze Naruto, nyonya " ucap Naruto memperkenalkan diri secara sopan.
"Namikaze? Aku merasa pernah mendengar marga itu " ucap Mikoto sambil mengingat ngingat.
"Anata, apakah Anata tau? " tanya Mikoto akhirnya karena tidak kunjung ingat. Dan Fugaku hanya menggelengkan kepalanya sebagai jawaban.
"Ah sudahlah, ayo duduk " ajak Mikoto pada Naruto.
"Kaa-san, aku kekamar dulu " ucap Sasuke
"Ya pergilah "
Setelah Sasuke sudah tidak terlihat oleh penglihatan mereka, maka dimulailah sesi introgasi dari keluarga Uchiha. Naruto ditempatkan pada kursi tunggal, persis disebrang kursi Fugaku, sedangkan kanan kirinya diduduki oleh Mikoto dan Itachi, kakaknya Sasuke. Tidak ada senyum ataupun pandangan ramah dari wajah mereka yang tadi Naruto lihat. Semua itu hilang sesaat setelah Sasuke pergi, kecuali dengan Fugaku sang kepala keluarga yang memang sedari tadi menampilkan wajah datar. Mereka memandang Naruto dengan tatapan tajam seakan ingin menembus kedalam pikiran Naruto.Sedangkan Naruto sendiri masih bisa duduk tenang dikursinya, tidak ada rasa takut dimata Naruto. Bagi Naruto ini tidak ada apa apanya daripada tatapan mematikan kakeknya, kalian ingatkan kakek Naruto ini adalah seorang Yakuza. Walaupun semua keluarga sangat menyayanginya, tapi tidak ada perlakuan berbeda ataupun dianak emaskan. Bagi yang salah akan dihukum, tidak ada jalan keluar bagi anggota keluarga yang bersalah untuk menghindari hukuman. Dan ingatlah hukuman dari sang kakek bisa disamakan dengan hukuman para perwira militer, jadi silahkan bayangkan sendiri.
Fugaku cukup terkesan melihat ketenangan Naruto, biasanya siapa saja orang yang mendapatkan pandangan tajam dari keluarga Uchiha akan selalu berkeringat dingin dan ketakutan.
"Jadi.... "TBC
![](https://img.wattpad.com/cover/116028378-288-k4624.jpg)
KAMU SEDANG MEMBACA
Sasuke? Siapa?
FanfictionNaruto itu siswi biasa diantara siswa siswi kalangan atas di tempat dia menuntut ilmu. Naruto tidak miskin ataupun kaya, tidak ada hal menonjol apapun dari dirinya. Tapi kenapa Sasuke sang Idol begitu menginginkanya? Kalau mau tau, silahkan baca aja...