Chapter 14

11.4K 1.1K 25
                                    

Si pemingpin sepertinya sudah kehabisan kesabaran, sehingga menyuruh anak buahnya mengeroyok Sasuke dan mengambil paksa Naruto. Tapi sebelum itu terjadi terdengar suara tembakan, disusul jatuhnya salah satu penyerang.
"Aaaaah " suara teriakan orang yang jatuh tadi sambil memegang kakinya yang terkena tembak.

Lalu tak lama kemudian datang lima buah mobil hitam dengan lambang pusaran di masing masing mobil itu. Siapa saja yang hidup didunia bawah pasti tau lambang itu. Itu adalah lambang dari kelompok yakuza Uzumaki.

Tiba tiba kelompok yang menyerang pasangan SasuNaru diserang perasaan horor. Bagaimana kelompok Uzumaki bisa datang kesini, itu pikiran mereka. Saat akan kabur, mereka sudah lebih dulu ditangkap. Mereka berontak dan memohon pengampunan, tapi tidak dihiraukan oleh mereka. Mereka membawa kelompok yang menyerang Sasuke dan Naruto kehadapan pemingpin mereka. Dia adalah Nagato, pamanya Naruto.

Naruto menghampiri pamanya sambil menggandeng Sasuke.
"Paman terlalu berlebihan " ucap Naruto
"Bagaimana tidak berlebihan, kau mengaktifkan alarm bahayamu. Kukira kau sedang dikepung oleh puluhan orang " ucap Nagato sewot, yah bagaimana Nagato tidak sewot. Biasanya Naruto mengaktifkan alarm bahayanya hanya pada saat saat genting saja, seperti saat dulu untuk pertama kalinya Naruto menghidupkan alarm tanda bahayanya saat dia di culik dan dibawa kemarkas musuh yang dijaga oleh puluhan orang, dan sejak saat itu Naruto tidak pernah menghidupkan alarm bahayanya sampai sekarang. Dan lihatlah sekarang, Naruto menghidupkan alarmnya hanya untuk melawan beberapa orang yang bahkan Naruto sendiri akan dengan mudah melawanya tanpa mendapatkan luka sedikitpun.
"Kenapa? " tanya Naruto polos
"Kau! Aisss " ucap Nagato jengkel
"Kau mau apakan mereka? " tanya Nagato akhirnya, tidak mau memperpanjang masalah.
"Terserah paman saja. Aku harus pulang sekarang, besok kami harus masuk sekolah " ucap Naruto
"Hmm, pergilah "
"Ayo Sasuke " ajak Naruto, dan Sasuke menurut saja. Lagi pula mereka harus membicarakan ini.

Setelah melihat kepergian Naruto, Nagato memperlihatkan senyum psikopatnya, membuat mereka yang melihatnya merinding ketakutan.
"Ayo kita main " ucapnya riang, tidak sesuai dengan raut wajahnya yang menyeramkan. Mereka yang menyerang Naruto dan Sasuke hanya bisa berdo'a untuk keselamatan diri mereka sendiri.
.
.
Di dalam mobil, suasana menjadi sunyi. Tidak ada satupun dari Sasuke maupun Naruto yang bicara. Mereka seperti terlarut dalam pikiran mereka sendiri. Sampai..
"Tidak adakah hal yang ingin kau tanyakan? " tanya Naruto
"Aku tidak ingin memaksamu bicara, bila kau tidak ingin mengatakanya "
"Kau tidak penasaran? "
"Bila aku bilang tidak, aku pasti berbohong. Tapi aku akan sabar menunggumu berbicara yang sebenarnya "
"Kau tidak perlu menunggu lama, aku akan menceritakanya sekarang. Aku tidak ingin ada rahasia diantara kita, dan akupun berharap kaupun begitu" ucap Naruto serius, dan Sasukepun mengangguk menyetujui.

Naruto mulai menceritakan latar belakang keluarganya secara garis besarnya. Setelah menyelesaikan cerita tentang keluarganya, suasana langsung hening. Naruto masih menunggu dengan dengan cemas tanggapan dari Sasuke tentang keluarganya.

Naruto takut Sasuke akan meninggalkanya setelah menetahui latar belakang tentang keluarganya. Naruto sudah terlanjur mencintai Sasuke, Naruto tidak ingin kehilanganya. Yah, Naruto sudah mengakui dalam hatinya, kalau Naruto sangat mencintai Sasuke.

Sedangkan Sasuke, dalam hatinya tertawa terbahak bahak melihat wajah kawatir Naruto. Walau wajahnya masih memperlihatkan wajah datar, kapan lagi bisa mengerjai Naruto.

Setelah beberapa lama
"Hahahahaha "Sasuke tidak bisa lagi menahan tawanya. Dia tertawa terbahak bahak, sampai keluar air mata diujung matanya.
"Kenapa tertawa? " tanya Naruto heran melihat Sasuke tiba tiba tertawa.
"Tidak, aku hanya merasa geli melihat wahah kawatirmu " ucap Sasuke masih dengan diselingi tawa, walau tidak sekeras tadi.
"Oh! Jadi kau sengaja " ucap Naruto sewot lalu memukul bahu Sasuke, tentu saja Naruto tidak menggunakan tenaganya tapi tetap saja terasa sakit.
"Aww aww aww! " teriak Sasuke
"Berhenti, aku sedang menyetir. Kau ingin kita celaka " ucap Sasuke
"Itu salahmu " ucap Naruto sambil cemberut.
"Jadi...kau tidak masalah tentang keluargaku? " tanya Naruto pada akhirnya.
"Tentu saja tidak, aku sudah berjanji pada diriku sendiru saat menyatakan perasaanku padamu. Aku akan menerima dirimu apa adanya, begitupun keluargamu " ucap Sasuke sambil tersenyum lembut.
Ucapan Sasuke membuat Naruto tenang, tapi ada satuhal yang Naruto kawatirkan.
"Tapi bagaimana dengan keluargamu? " tanya Naruto kawatir
"Kau tidak perlu kawatir, soal keluargaku biar aku saja yang mengurus "
Akhirnya Naruto hanya mengangguk, kali ini Naruto akan mempercayakan sepenuhnya pada Sasuke.
.
.
.
Akhirnya mereka sampai didepan rumah kediaman Namikaze. Sasuke keluar dari mobil, lalu membukakan pintu untuk Naruto.

Setelah Naruto keluar dari mobil
"Masuklah! " ucap Sasuke
"Kau tidak ingin mampir? "
"Tidak perlu, ini sudah malam "
"Tapi lukamu? "
"Tidak usah kawatir, aku bisa melakukanya sendiri. Masuklah! "
"Hm, hati hati dijalan " ucap Naruto
"Hn "
Lalu Sasuke memasuki mobil dan menjalankan mobilnya setelah berpamitan dengan Naruto. Setelah mobil Sasuke tidak terlihat oleh matanya, Narutopun masuk kedalam rumahnya. Saat Naruto sampai didepan pintu, disana sudah ada ibu dan kakaknya.
"Ha~h sepertinya aku akan tidur larut malam " batin Naruto
.
.
.
Ditempat lain, dimarkas yakuza Uzumaki. Terlihat orang orang yang tadi menyerang Sasuke dan Naruto sudah babak belur di sana sini.
"Huh, jadi si Haruno itu yang memerintahkan kalian? "
"Ya.. ku.kumohon lepaskan aku"
"Tidak secepat itu, kau pikir aku kalian bisa lolos setelah mengganggu anggota keluarga Uzumaki " ucap Nagato dengan senyum mengerikkan
"Aku tidak akan membiarkan siapapun mengusik keluargaku "

TBC

Sasuke? Siapa?Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang