[Ch 10] Hari Terbaik Tenten Dan Neji

553 69 2
                                    

Sakura tertawa lepas, hampir terhuyung ke belakang ketika melihat Sasuke keluar dari kamar dengan piyama hiu yang kebesaran. Piyama itu sangat tidak cocok dengan aura serius yang biasa dipancarkan Sasuke. Tapi di momen ini, ia tampak seperti ikan besar yang tersesat, dengan sirip di punggung dan tudung berbentuk kepala hiu yang menggantung lucu di atas kepalanya.

"S-Sasuke!" Sakura terbungkuk, tak bisa menahan tawanya.

"S-Sasuke!" Sakura terbungkuk, tak bisa menahan tawanya

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Sasuke mendengus, wajahnya berkerut dengan kesal. "Jangan tertawa!" katanya, tapi nadanya tidak sekeras biasanya. Mungkin karena ia mulai merasa nyaman dengan tawa lepas Sakura yang berhasil meluluhkan hatinya, bahkan di situasi paling memalukan.

Namun, seiring tawa Sakura yang bergema, Sasuke mulai merasakan sesuatu yang aneh—bukan karena canggung atau malu, melainkan karena... hangat. Piyama itu memang sangat hangat dan nyaman. Dia menolak untuk mengakuinya, tentu saja.

Tapi Sakura tidak membiarkan itu lewat begitu saja. "Oh? Jangan bilang kau mulai menyukainya, Sasuke. Wajahmu..." Sakura mendekat, jarinya menunjuk langsung ke wajahnya yang memerah. "Seperti tomat matang."

"Omong kosong!" Sasuke mendelik, berusaha menyangkalnya, namun wajahnya semakin merah saat Sakura terus menggoda. Dia jelas terpesona melihat Sakura tertawa begitu lepas, sesuatu yang tidak sering dia lihat. Itu membuatnya lupa sejenak tentang kekonyolan piyama ini.

Setelah beberapa saat, Sasuke akhirnya menyerah pada rasa lelahnya

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Setelah beberapa saat, Sasuke akhirnya menyerah pada rasa lelahnya. "Aku butuh minuman hangat," katanya datar, matanya sedikit terpejam.

Sakura langsung bangkit, matanya bersinar dengan ide. "Ayo kita buat cokelat panas di dapur! Aku tahu resepnya!" katanya bersemangat, menarik tangan Sasuke. Mereka berdua menuju dapur, dan dengan cekatan, Sakura mulai menyiapkan minuman.

Sakura menjerit tanpa sengaja menyentuh air panas yang membuat Sasuke langsung waspada. Dengan cepat, dia menggenggam tangan Sakura dan menarik jari telunjuknya ke bawah keran air dingin.

"Dasar ceroboh," gerutunya dengan suara khawatir, namun sentuhannya begitu lembut, membuat Sakura menatapnya lekat-lekat. Rasanya seperti waktu berhenti. Hatinya berdetak lebih cepat dari biasanya.

The Damsel 🔞 || SasusakuTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang