Sakura Haruno, gadis dingin dan ketus yang menyembunyikan identitas aslinya, tidak ada yang tau bahwa nama besar menempel padanya.
Haruno, marga yang begitu dia benci, marga yang memberikannya setumpuk luka kelam nan menyedihkan. Lalu apa jadinya jika dia baru tahu Haruno bukanlah apa-apa dibandingkan dengan sebuah nama yang menyeret dirinya dalam keluarga yang lebih besar lagi?
.
"Aduh! Aku bosan kau terus membicarakan mereka. Adakah topik yang lebih menarik? Mungkin kita bisa akrab, mengobrol sambil meminum kopi panas perihal membasmi keluargamu?"
"Sakura!" Desis Sasori menatap tajam Sakura dengan senyum culas yang tercetak sempurna di wajahnya.
. . .
"Lalu apa aku bisa memilih? Aku sedikitpun tidak ingin menjadi manusia dari setetes sepermamu! 18 tahun kau tau? 18 tahun tanpa senyuman kau pikir aku baik-baik saja?" Teriak Sakura pada ayahnya.
"Sedikit saja kau tatap mataku, tidakkah kau merindukanku?"
