[Ch 26] Kepalsuan

216 15 2
                                    

Di balkon kamar Itachi, angin malam yang sejuk mengiringi percakapan dua saudara itu. Cahaya redup dari lampu-lampu kota menambah suasana malam yang penuh ketegangan tak terucapkan. Itachi meneguk wine dari gelasnya, memandang jauh ke depan seolah mencari jawaban dari angin malam.

“SkH itu nickname asli Sakura?” tanya Itachi setelah jeda panjang, suaranya datar namun penuh makna. Matanya melirik tajam ke arah Sasuke, yang hanya mengangguk sebagai jawaban.

Itachi menyesap minumannya lagi, membiarkan keheningan sejenak sebelum berbicara, “Dia kemungkinan paling dekat sebagai pelakunya

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Itachi menyesap minumannya lagi, membiarkan keheningan sejenak sebelum berbicara, “Dia kemungkinan paling dekat sebagai pelakunya. Pencurian data dan kebakaran. Sejauh mana hubunganmu dengan Sakura?”

Sasuke mengangkat bahu sedikit, menatap gelas di tangannya tanpa minat, “Seperti sepasang kekasih pada umumnya,” jawabnya tanpa emosi, seolah hal itu tidak penting.

Itachi mengernyit, menyusuri wajah adiknya, mencari tanda-tanda kebohongan atau keraguan, “Apa dia belum pernah mengusik tentang ini selama bersamamu?”

Sasuke akhirnya menatap kakaknya, tatapan dingin yang sama seperti biasanya.

“Sesuatu yang berharga pasti dijaga dengan ketat, bukankah begitu?” jawabnya pelan namun tajam.

Itachi terdiam sejenak, merenungi kata-kata adiknya. Sasuke benar, Sakura adalah tipe yang tidak akan membiarkan rahasia pentingnya terbongkar begitu saja. Jika dia terlibat, dia pasti menjaga semuanya tetap tersembunyi, bahkan dari Sasuke sendiri.

“Apa keuntungannya mencuri data dan membakar gedung Uchiha?” Itachi bertanya dengan nada yang tenang, meski dalam dirinya ada gejolak ingin menemukan kepastian.

Sasuke menghela napas panjang, memijit pelipisnya yang berdenyut, pikirannya seolah dihantam pertanyaan-pertanyaan yang tak berkesudahan.

"Jangan bertanya padaku. Andai saja menangkapnya adalah perkara yang mudah," gumamnya, suara frustrasi terdengar jelas di antara kata-katanya.

Itachi menatap Sasuke dengan penuh keheranan. Seberapa dalam sebenarnya sosok Sakura itu? "Sampai sejauh mana keahliannya?" tanyanya pelan namun tajam.

Sasuke mengangkat kepalanya sedikit, memandang ke langit gelap sebelum menjawab, "Keahliannya bukan hanya hacking dasad. Dia pandai memanipulasi data, menyadap, merusak cara kerja lensa melalui gelombang radio... itu mungkin belum semuanya." Ada lenguhan di akhir kalimatnya, seakan-akan Sasuke sendiri kewalahan membayangkan batas kemampuan Sakura.

Itachi mendengarkan dengan tenang, walaupun di dalam dirinya semakin yakin bahwa Sakura bukan sekadar pemain kecil.

“Pantas saja untuknya mudah mencuri data,” gumamnya sambil menatap jauh ke depan, merenung.

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
The Damsel 🔞 || SasusakuTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang