[Ch 3] Rahasia Sakura

1.8K 301 24
                                    

Seorang gadis berambut pirang dengan iris hijau gelap melangkah dengan penuh determinasi memasuki ruang kelas yang ramai. Kakinya yang bersepatu hak tinggi menjejak dengan tegas, menciptakan dentuman yang memecah keributan. Dengan mata tajam dan ekspresi penuh kemarahan, ia menghampiri seorang pemuda yang tampak terbenam dalam bukunya, mengabaikan hiruk-pikuk di sekelilingnya.

“Jawab aku, Hideo ada di sini?” suaranya bergema, diiringi dengan tarikan kasar pada dasi pemuda di sebelahnya. Seolah tidak peduli dengan tatapan bingung dan penasaran teman-teman sekelasnya.

Seorang pemuda kurus dengan kacamata, dengan gaya percaya diri yang mencolok, melangkah maju dan menyapa. “Itu aku, Sara-chan. Apa kau kemari untuk menjawab pernyataanku?”

Kegaduhan di ruang kelas semakin memuncak. “Hi-Hideo menyatakan perasaannya?” seru seorang gadis, wajahnya dipenuhi keterkejutan.

“Yang benar saja? Aku bertaruh dia akan ditolak,” tambah gadis lain dengan nada sinis.

“Putri jahat akan berulah!” teriak siswa-siswa secara bersamaan, melontarkan berbagai reaksi yang campur aduk antara penasaran dan khawatir.

Sara, dengan tatapan tajamnya yang tak kenal ampun, menatap Hideo dengan intens. “Hideo, benar kau menyukai—ah, mencintaiku?” Suaranya lembut namun mengejek, seolah menari di antara kepalsuan dan kepastian.

“Iya, aku sangat mencintaimu. Jadi, apa kau bersedia menjadi kekasihku?” Hideo bertanya dengan penuh keyakinan, tanpa sedikit pun keraguan di wajahnya.

“Aku menerima pernyataanmu,” ujar Sara dengan nada yang meremehkan, namun dengan cara yang mengundang kegundahan di sekelilingnya.

“Apa?” seluruh kelas terkejut, bersamaan dengan Hideo yang tertegun. Pemuda yang ditarik dasinya malah melirik dengan tatapan sinis yang menyiratkan ketidaksenangan.

“Kau menerimanya?” Hideo bertanya dengan mulut terbuka, tampak tidak percaya.

Sara mendekat dan memandang Hideo dengan mata tajam. Ujung bibirnya berdenyut menadapati sorot mata pemburu obsesif di balik kacamatanya itu. “Aku tidak datang dengan tangan kosong, sayang. Aku datang karena kau adalah seorang yang mengejutkan.”

Hideo, dengan penuh harapan, berlari untuk memeluk Sara. Namun, sebelum ia berhasil, kelima jari Sara mendarat di wajahnya dengan kekuatan yang mengejutkan, menghentikan gerakannya.

“Ada apa?” tanya Hideo, bingung dan terkejut.

Sara mengerling dengan dingin. “Simpan rasa senangmu sayang, aku datang karena kau begitu... sesuatu. Kau... seorang pemuda penyuka paha juga bokong bukan?!” Suara Sara semakin dingin, dan setiap kata yang diucapkannya seolah melukai dengan tajam.

Seisi kelas ternganga, mulut mereka terbuka lebar dengan ketidakpercayaan. Para gadis menatap dengan ketakutan yang jelas, sedangkan Hideo, dengan ekspresi yang datar namun menatap Sara dengan tatapan tidak percaya.

“Kau menyukai keelegananku di atas red carpet, artinya kau menyukai pahaku. Yah, mari kita geledah ponselmu, kau punya banyak fotoku kan? Kau begitu ingin memilikiku sampai diam-diam mengikutiku hingga pintu kamar mandi perempuan. Mulai sekarang, aku resmi memberi nama padamu 'babi mesum penguntit! Menjijikan!” Sara mengucapkan kata-katanya dengan dingin, sebelum berbalik dan meninggalkan ruang kelas dengan langkah angkuh.

The Damsel 🔞 || SasusakuTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang