Sakura menarik napas panjang sebelum memasuki gerbang Konoha Akademi. Begitu melangkah ke halaman, seorang wanita dengan name tag bertuliskan "Shizune" mendekatinya.
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
“Kau murid pindahan yang dibicarakan Tsunade?” tanya Shizune, nada suaranya menandakan keingintahuan.
Sakura hanya mengangguk, hatinya bertanya-tanya, "Siapa Tsunade?"
“Baiklah. Kalau begitu, ikut aku,” kata Shizune, memandu Sakura menuju gedung utama. Ketika mereka sampai di depan pintu sebuah ruangan, Shizune mengetuknya dengan lembut.
“Masuk!” suara tegas terdengar dari dalam ruangan.
Sakura membuka pintu dan melangkah masuk, di hadapannya berdiri Tsunade, Kepala Sekolah dengan tatapan tajam dan sikap autoritatif.
“Jadi, kau murid pindahan itu?” tanya Tsunade dengan nada datar, seolah menilai setiap detail dari Sakura.
Shizune, setelah menerima perintah, mundur ke luar ruangan, meninggalkan Sakura dan Tsunade berdua.
“Marga adalah sesuatu yang penting untuk mengetahui identitasmu. Kenapa kau tidak menuliskan margamu di formulir?” tanya Tsunade dengan mata yang menyorot tajam, memaksa Sakura untuk menjawab.
“Ck. Sarapan pagi yang menyebalkan,” batin Sakura, merasa tidak nyaman dengan pertanyaan tersebut.
“Aku datang untuk sekolah, bukan untuk pamer!” jawabnya ketus, mencoba menahan amarahnya.
“Jawab saja. Aku tidak menerima alasan!” Tsunade bersikeras, suaranya tegas.
“Apa untungnya menempelkan marga pada namamu? Kau akan lemah tanpanya, bukankah begitu? Pada akhirnya, mereka tetap harus menjadi diri sendiri,” jawab Sakura dengan nada arogan dan dingin.
"Bicaramu sudah seperti orang dewasa. Aku bertanya tentang alasanmu dan kau malah mengajarku tentang prinsip?" Tsunade tidak terkesan.
“Apa itu sesuatu yang harus kau ketahui?” Sakura membalas dengan sinis.
“Apa kau pernah dirugikan oleh margamu?” tanya Tsunade, mencoba menelisik lebih dalam.
“Bukan urusanmu. Berhentilah mengurusiku. Kau hanya Pemimpin Sekolah; tidak pantas bertanya lebih jauh tentang masalah pribadi, apalagi di depan siswi pindahan!” Sakura menjawab dengan nada yang penuh penekanan.
“Karena aku Pemimpin Sekolah, aku harus mengetahui segalanya. Ingat, ini Konoha Akademi; tidak sembarang siswa bisa masuk ke sini,” Tsunade menjelaskan dengan nada tegas.
“Lalu?” Sakura menimpali, tampak acuh tak acuh.
“Lalu?” Tsunade merasa heran dengan ketidaktertarikan gadis di depannya.
“Tunjukkan saja di mana kelasku,” Sakura meminta, jelas tidak terpengaruh oleh penjelasan Tsunade.
“Belum tentu kau diterima di sekolah ini,” Tsunade melawan, mempertanyakan keteguhan hati Sakura.
