"Kakak?" panggil gadis itu lagi, suaranya terdengar lembut namun tetap memecah kebisuan.
Sakura tertegun. Gadis yang berdiri di depannya tampak tak asing. Blonde, dengan mata hijau emerald yang mengingatkan Sakura pada kejadian dulu. Dia membelalak, seakan tak percaya pada apa yang dilihatnya, sementara gadis itu tersenyum manis, seolah mengenali Sakura dengan baik.
"Eh, kakak?" tanya Ino bingung, memandang antara Sakura dan gadis itu.
Sakura menggeleng pelan, masih dalam kebingungan. "Aku juga tidak tahu, pig. Gadis ini yang pernah kutolong waktu kecelakaan, kau ingat ceritanya, kan? Tapi kenapa dia memanggilku kakak?"
Gadis itu, yang tampak lebih muda dari keduanya, berjalan mendekat dan berjongkok di depan mereka yang masih terduduk di trotoar. Wajahnya tenang, namun sorot matanya mengandung kekhawatiran.
"Aku melihat apa yang terjadi. Aku melihat bagaimana kalian diusir. Siapa lagi yang bisa melakukan ini selain Sakon," ucapnya lirih, namun tegas. Dia memandang sekeliling dengan waspada, lalu menambahkan, "Jangan tanya di sini. Aku rasa kita sedang diawasi. Ayo, masuk ke mobilku."
Tanpa ada pilihan lain, Sakura dan Ino saling berpandangan sejenak, lalu mereka mengikuti instruksi gadis itu.
Di dalam perjalanan, suasana di antara Sakura dan Ino terasa canggung. Mereka tidak mengucapkan sepatah kata pun, namun saling melemparkan pandangan yang berbicara lebih banyak dari sekadar kata-kata.
Bahasa tubuh mereka menciptakan dialog tanpa suara—Ino dengan tatapan waspada, sementara Sakura tampak mencoba memahami setiap gerakan sahabatnya itu.
Sakura bahkan mulai mempertanyakan keneradaan akal nya. Bertanya-tanya bagaimana dia bisa begitu saja mengikuti langkah gadis itu tanpa perlawanan.
Sesampainya di pelataran menuju rumah, gadis tersebut membuka pintu gerbang otomatis yang besar, "Baiklah, kita masuk." Suaranya terdengar tenang.
Begitu mereka melangkah lebih dekat, Ino tertegun menatap bangunan di hadapannya. Bangunan itu sangat megah, melengkung setengah lingkaran seperti busur yang sempurna, membuat struktur rumah tersebut tampak elegan dan futuristik.
Dindingnya didominasi oleh warna putih bersih yang berkilau di bawah sinar matahari, dipadukan dengan garis-garis dan aksen emas yang mengalir lembut dari jendela hingga ke pilar-pilar yang menopang bagian luar. Setiap detilnya tampak mewah.
Di depan bangunan itu terdapat taman luas dengan rerumputan hijau terawat rapi, dipenuhi oleh semak-semak bunga yang tertata simetris, warnanya beragam tetapi tetap tampak harmonis.
Sebuah jalan dari batu marmer putih menghubungkan pelataran ke pintu depan, diapit oleh pohon-pohon yang ditanam dengan perhitungan cermat. Di sisi kanan taman, air mancur dengan pancuran yang berbentuk lingkaran sempurna menyemburkan air jernih ke udara, memantulkan sinar matahari yang berkilauan di permukaan air.
KAMU SEDANG MEMBACA
The Damsel 🔞 || Sasusaku
FanficNaruto©Masashi Kishimoto Note: Rate berjalan mengikuti alur. Memiliki cerita yang kompleks, cocok untuk penyuka genre romance, drama dengan sentuhan komedi. SINOPSIS: Sakura, gadis dingin yang menyembunyikan identitas aslinya, tidak ada yang tau bah...