Chapter 8

3.9K 306 7
                                    

Niall pov

Hari kedua, Keenan masih belum sadar juga. Apa cairan itu benar benar membuatnya tidak sadar selama 3 hari? Lalu kapan Keenan akan dioperasi? Kapan ia akan sembuh? Ya tuhan aku tidak sabar akan kesembuhannya.

Lalu Cal, aku kasihan padanya. Ia selalu menanyakan ibunya itu. Kapan mommy akan bangun dad? Seperti itulah yg selalu ia tanyakan.

"Daddy!!!"

Aku menoleh dan mendapatkan Cal yg langsung memelukku, Cal bersama Dr.Eve. Aku membawanya dalam pangkuanku. Seperti yg kubilang tadi, kali ini ia bertanya "Daddy, kapan mom akan bangun?" tanyanya sedih.

"Sebentar lagi sayang. Sabar ya" aku mencium pipinya. Aku melihat Dr.Eve tersenyum kepadaku dan Cal.

"Kau sudah makan Cal?" tanyaku.

"Sudah tapi--- aku rasa masih kurang, dad. Aku lapar lagi nih" ia memegangi perut mungilnya.

"Haha kau ini dasar tukang makan..." aku mencubit hidungnya.

"Baiklah ayo kita makan" aku beranjak berdiri dan menurunkan Cal dari pangkuanku. Tapi langkahku terhenti saat aku sadar Keenan tidak ada yg menjaga.

"Daddy ayo cepat!" teriak Cal yg sudah ada diambang pintu.

"Tahan dulu ya laparnya Cal, daddy harus tetap disini menjaga ibumu"

Aku kembali duduk dan Cal kembali menghampiriku dengan wajahnya yg ditekuk.

"Sorry huney" ujarku.

"Niall kau bisa meninggalkan Keenan dan pergi membeli makanan dengan Cal" ujar Dr.Eve.

Apa ia akan menjaganya? Sebaiknya tidak usah. Aku tidak mau merepotkannya.

"Kau tidak perlu khawatir. Ia akan baik baik saja sekalipun ditinggal sendirian, karna belum saatnya ia akan sadar. Percaya padaku" sambung Dr.Eve. Benar juga apa yg ia bilang. Keenan akan baik baik saja.

"Aku harus menemui pasien lain. So, see ya soon Cal!" ia melambaikan tangannya. Baiklah aku akan memutuskan untuk membeli beberapa makanan di Mc Donald yg ada tepat disebelah rumah sakit ini dan memakannya dikamar ini agar bisa tetap menjaga Keenan.

Tapi hal ini membuatku berfikir, jika Keenan dalam keadaan sakit seperti ini, siapa yg akan menjaga dan mengurusi Cal?

Aku bisa saja tapi tidak mungkin jika Cal bersamaku terus dirumah sakit karna tidak baik untuk anak kecil sepertinya.

Apa aku harus menyewa baby sitter untuk beberapa hari ini?

**

"Cal kau harus menurut dengan aunty Renai ini ya" Cal mengangguk.

Renai ini baby sitter barunya Cal. Aku menemuinya berkat Dr.Eve. Ia punya beberapa kenalan pekerja baby sitter yg berkualitas. Untung Cal anak yg gampang dekat dengan seseorang. Tapi bagaimanapun juga aku harus jaga jaga dengan orang yg baru aku kenal ini.

Setelah meninggalkan Cal dengan Renai di apartemenku, aku kembali kerumah sakit untuk menemui Keenan. Aku sungguh tidak bisa meninggalkannya lama lama.

Ting...

Pintu lift terbuka. Dan didalam lift ada beberapa orang yg turun namun hanya satu orang yg tidak turun. Aku tersenyum pada orang ini, Dr.Eve. Lalu menekan tombol 3 sesuai dengan tujuanku.

Selama di lift terjadi awkard moment. Kenapa bisa aku dan Eve gugup seperti ini. Aku melihatnya seperti salah tingkah. Apa aku juga?

Semoga tidak.

Ting...

Pintu lift terbuka tepat dilantai 3.  Tanpa berbicara sedikitpun aku keluar dari lift ini dan menuju kamar inap Keenan.

Handphone ku bergetar saat aku baru saja duduk. Sehingga membuatku kembali berdiri untuk mengambil hp ku dari saku celana.

"Aussie?" aku mengangkat telfonnya.

"Yeah whats up mrs.styles?" tanyaku ditelfon.

"Heyyo irish boy! Kau dimana sekarang?"

"im in the hospital" jawabku malas.

"how is keenan doing?" Aku menoleh kearah Keenan yg terbaring lemas menutup matanya.

"Dia masih belum sadar" jawabku lemas.

"we really worried about her. be patient nialler. hey where's cal? i wanna talk to her"

"aku menyewa baby sitter untuknya jadi dia sedang di apartemen bersama baby sitternya"

"uhm ok just say hi for her!" Aku hanya diam mengangguk.

"Kapan Keenan akan dioperasi?" tanyanya lagi. "Maybe 2 or 3 days later after she is awake"

"ok nialler. i'll call u later. we'll pray for your lovely wife huney. bye"

**

Aku terbangun karna telfon genggam ku berbunyi lagi. Kali ini telfon dari mom. Aku menoleh kearah jam dinding.

11pm?

"Hey mom" sapaku.

"Hello baby. how are you?"

"I...i am really well mom"

"how's your wife huney?"

Shit! Aku lupa menceritakan ke keluargaku dan Keenan. Mungkin ini akan menjadi waktu yg tepat.

.

.

.

.

Guys menurut kalian cerita ini gimana sih? comment dong:(

FAITH (On Editing)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang