Niall pov
Hari ini sepertinya aku tidak kekantor dulu, because today is Dad's day.
"dear ayo cepat. bisa bisa kita terlambat!"teriakku dr bawah.
Tidak lama kemudian, Keenan datang.
"Harus selama itu kah perempuan jika ingin berpegian?"tanyaku menyindirnya.
"Upss sorry huney"jawabnya malu lalu aku menggandeng tangannya dan membuka pintu mobil untuknya.
"Thanks mr.horan"ujarnya dengan senyum andalannya.
Ahh aku akan selalu merindukan senyuman itu.
Lalu aku masuk kemobilku dan segera menuju sekolah Abi dan Alex.
**
"OKEY LADIES AND GENTELMENT, PLEASE WELCOME... ABIGAIL AND ALEXANDER HORAN!!!"
"Oh my god, itu anak anak kita Niall. Hampir saja kita ketinggalan"ujar Keenan lalu duduk dibangku yg kosong.
Aku mengikutinya disebelahnya.
"Kau sih dandannya lama"ceplosku agak kesal.
"Maaf sayanggg. yang penting kan kita belum ketinggalan"ujar Keenan.
Aku melihat kedua buah hatiku, Alex dengan kemeja kotak2 berwarna putih dan hijau serta celana panjangnya itu membuatku yakin, ia akan selalu menjadi kebanggaanku.
Abi yg menggunakan dress hijau selutut serta legging yg menempel dikakinya dan juga flat shoes yg sangat cantik dipakainya membuatku yakin bahwa ialah peri kecil yg selalu aku nanti nantikan.
"apa yg akan mereka lakukan?"tanyaku.
"bodoh. mereka akan membaca suatu puisi"jawab Keenan agak kesal.
"really?"
Keenan tidak menjawab.
"Good morning everyone"sapa Abi dengan lucunya.
"Me and my brother were made this for our superhero, Niall James Horan..."
Semua menatap kearahku, yatuhan Abi.. kau membuatku tersipu malu.
"Hi dad"sapa Alex. Aku hanya melambaikan tanganku dan tersenyum.
Dear, daddy...(Alex)
Thank you for all of this.(Abi)
Im really happy i had a father like you(Alex)
Im so proud with my self because i had a great daddy that no one ever had.(Abi)
Sorry if i am ate too much.(Alex)
Sorry if i always make you angry if i didnt spend my food in a plate.(Abi)
Sorry if i always make you angry because you was jealous when i always kiss my mom.(Alex)
Honestly, you are my inspiration dad.(Abi)
I always wanna be you.(Abi)
Handsome, smart, and a lovely man.(Alex)
Daddy... you will and always be our superhero.(Abi&Alex)
Thank you for all of this, i love you daddy.(Abi&Alex)AKU TIDAK BISA BERKATA KATA. SUNGGUH.
KEENAN BAHKAN MENANGIS WALAUPUN PADAHAL PUISI ITU UNTUKKU.
AKU? TENTU AKU MENANGIS. AKU SUDAH TIDAK TAHU MALU LAGI DENGAN ORANG2 DISINI.
AKU SEGERA BERLARI KEPANGGUNG DAN MEMELUK KEDUA MALAIKATKU.
"Thank you daddy"ujar Abi.
"oh my god. no huney. i should thank you for you guys. i love you"
Aku memeluk mereka dan bisa terdengar jelas tepukan tangan yg sangat keras untuk moment ini.
Ya tuhan... Jangan biarkan aku berpisah dengan keluarga kecilku ini.
**
"daddy gak nyangka kalian bisa bikin puisi seindah itu deh"ujarku setelah makan malam selesai.
"tapi itu lebih banyak Abi yg mikir dad, Alex hanya sedikit"jawabnya lalu Alex hanya cengengesan.
"ga apa apa, tapi mommy bangga. kalian bacanya kompak, sahut sahutan gitu."ujar Keenan.
"oh iya, sayang maaf ya daddy harus keluar dulu, nanti kita lanjutin lagi ngobrolnya ya?"
Aku beranjak berdiri dan mengambil jaketku dr Keenan yg sudah tau aku akan kemana.
"Daddy mau kemana?"tanya Alex.
"daddy mau ke studio lex, ada meeting sama uncle hazza, liam, louis dan zayn"
mereka mengangguk mengerti.
lalu aku pergi menggunakan mobilku setelah aku mencium ketiga malaikat ku itu.
.
.
.
.
.
Double update guyssss maaf yaa kalo chapternya pendek, typo, atau absurd gitu.
Lagi ga ada ide sumpahhh. Tapi tetep vommentnya ya guys, kalo kalian suka ya bagusss kalo gak suka ya...gpp sih hehe.
Thx guysss
KAMU SEDANG MEMBACA
FAITH (On Editing)
Fanfiction"Where there is a hope, there is a faith. When there is a faith, miracles happened" Sequel from Deserve. [One Direction's Fanfiction] [Status: belum di revisi]